Senin, 19 Agustus 2013

Apakah Sadhaka Sejati Itu?

 

Apakah Sadhaka Sejati Itu?

Oleh: Grandmaster Sheng-yen Lu

 

Kini, umat Zhenfo Zong, tersebar di seluruh pelosok dunia, beda bangsa, beda bahasa, beda pula sifat dan kebiasaan. Walaupun Dharmaduta sibuk dan berusaha semaksimal mungkin untuk gigih membabarkan Dharma, namun di dalamnya juga tersembunyi orang yang berwatak tidak baik.

Banyak sadhaka Zhenfo bertanya pada saya, "Apa syarat menjadi sadhaka sejati? Mencakup Acarya, Dharmacarya, Bhiksu Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, Ketua Vihara, dan Umat Zhenfo. Mahaguru Lu, bagaimana kriteria menjadi sadhaka Zhenfo?"

Saya ajukan pertanyaan ini pada Dakini Putih.

Dakini Putih menjawab:

Paling tidak ada 10 syarat untuk menjadi seorang sadhaka Zhenfo berkriteria.

Pertama -- ia tidak pernah membunuh. Tidak hanya tidak membunuh, bahkan melepas satwa, menyelamatkan makhluk. Boleh juga bervegetarian. Jika tidak bisa bervegetarian, harus mengerti cara "mempersembahkan", "menyeberangkan", dan "membersihkan".

Kedua -- ia tidak pelit, suka melakukan kebajikan dan berdana, mengerahkan dana dan tenaga, menjalin hubungan baik secara luas, dengan kata lain, seorang budiman besar yang suka melakukan kebajikan dan berdana. Jika umat yang kurang mampu, gemar menjadi relawan, juga kebajikan besar.

Ketiga -- kehidupannya tulus dan murni. Tidak merokok, tidak minum minuman keras, tidak main kartu, tidak berjudi, tidak berzinah, tidak bertengkar. Tidak mendambakan kenikmatan dan kesenangan. Tidak jemu bekerja. Optimis dan gigih.

Keempat -- ia adalah seorang yang jujur. Tidak munafik terhadap Mulacarya, menghormati Buddha, Dharma, dan Sangha. Menghormati Buddhadharma, menghormati sadhaka. Tidak berdusta. Tidak melontarkan kata-kata jahat. Tidak mengadu domba dan membuat perpecahan. Tidak mengucapkan kata-kata yang tidak berarti. Jujur dan tidak munafik sangat tidak mudah.

Kelima -- ia cerdas dan bijaksana. Dapat membedakan karma baik dan karma buruk, mengerti sepenuhnya segala perselisihan di dunia manusia. Mampu mendamaikan konflik orang lain.

Keenam -- ia berhati-hati dalam menjalankan segala hal, segalanya adalah sah, ia tidak melakukan hal yang tidak sah. Tidak tergoda oleh seks, tidak tergoda oleh kekayaan, tidak tergoda oleh popularitas, ikut erat-erat langkah Arya, Gunanvita, Mahakalyana-mitra, ikut langkah Mulacarya, bukan ikut langkah Dharmaduta yang tidak setia.

Ketujuh -- ia harus melatih diri secara nyata, melatih kebersihan perbuatan, ucapan, dan pikiran, mendalami Samadhi, sering diabhiseka dan diberkati oleh arus Dharma, serta memiliki hasil yang nyata. Menghormati Guru. Menghargai Dharma. Berlatih sungguh-sungguh.

Kedelapan -- ia membangkitkan Mahabodhicitta, maitri-karuna-mudita-upeksa, lebih menyayangi insan daripada diri sendiri, ini adalah Mahayana.Jika lebih menyayangi diri sendiri daripada orang lain, ini adalah Hinayana. Jika membenci orang lain, jatuh ke tiga alam samsara.Sadhaka sejati adalah membangkitkan Bodhicitta, lebih menyayangi orang lain daripada diri sendiri.

Kesembilan -- niatnya meninggalkan duniawi sangat besar. Melatih diri sebagai seorang bhiksu/ni adalah nomor satu. Melatih diri sebagai seorang upasaka/sika, hati juga telah menjadi bhiksu/ni. Tidak lagi mengejar nama dan kepentingan duniawi. Meninggalkan duniawi, meninggalkan keserakahan terhadap kekayaan, meninggalkan keserakahan terhadap seks, meninggalkan keserakahan terhadap popularitas, meninggalkan keserakahan terhadap nafsu.

Kesepuluh -- ia tidak curiga terhadap Mulacarya, hanya dengan berkeyakinan murni, pasti diberkati.

Bila kesepuluh syarat ini Anda penuhi, Anda adalah sadhaka sejati, terakhir mencapai tingkat pencapaian.

Atau, belum menjadi sadhaka sejati?

 

Sumber

Tidak ada komentar: