Senin, 19 Agustus 2013

Tanda-Tanda Pencapaian

 

Tanda-Tanda Pencapaian

Oleh: Grandmaster Sheng-yen Lu

 

Dakini Putih berkata, "Sadhaka acap kali menyebutkan tentang pencapaian, ada yang menyamakan antara pencapaian dan kesaktian, sesungguhnya ini justru sesuatu yang menggelikan, karena antara pencapaian dan kesaktian sama sekali tidak berhubungan."

"Kalau begitu, apa itu pencapaian?" tanya saya.

Dakini Putih menjawab:

  • Sadhaka sudah bisa tahan terhadap penderitaan apapun, bahkan tidak merasa menderita. Inilah pencapaian dalam mencerahi kesementaraan.
  • Kerisauan sadhaka tidak timbul, meskipun kerisauan itu timbul, juga dapat segera dihentikan. Inilah pencapaian dalam menaklukkan Mara kerisauan.
  • Sadhaka dalam lingkungan apapun, baik lingkungan yang menyenangkan maupun lingkungan yang tidak menyenangkan, sadhaka dapat menenangkan hatinya dan sepenuhnya tidak bergolak, inilah pencapaian dalam samadhi.
  • Sadhaka tidak pernah merasa jemu bersadhana, senantiasa tekun, tidak lalai dan malas-malasan. Inilah pencapaian dalam keleluasaan batin.
  • Sadhaka memandang Mulacarya sebagai Buddha, kelebihan Mulacarya adalah Buddha, kekurangan Mulacarya adalah bimbingan. Inilah pencapaian hati yang tidak membeda-bedakan.
  • Sadhaka tidak berkhayal. (Pencapaian Samadhi)
  • Kesadaran sadhaka senantiasa jernih. (Pencapaian Prajna)
  • Sadhaka tidak diserang oleh lima jenis racun. (Pencapaian Sila)

Dakini Putih berkata, "Pencapaian sejati adalah mengacu pada semua ini, ini barulah namanya pencapaian. Sementara, Divyacaksu-jnana (mata dewa/batin), divyashrota-jnana (telinga dewa/batin), paracitta-jnana (kemampuan membaca pikiran makhluk lain), purvanivasanusmrti-jnana (kemampuan mengingat tumimbal lahir yang dahulu), raddisaksatkriya-jnana (kemampuan teleportasi dan menjelma), dan asravaksaya-jnana (kemampuan membasmi kekotoran batin). Hanya asravaksaya-jnana saja yang termasuk pencapaian dari berakhirnya kerisauan."

****************

Dakini Putih melanjutkan, "Selain itu, ada sebagian pencapaian kecil, di sini juga akan secara khusus diuraikan sejenak:

  • Kemelekatan berkurang.
  • Kerisauan meringan, sedikit lebih paham.
  • Tidak begitu egois lagi.
  • Tawar terhadap popularitas, segalanya datang dan pergi dengan alami.
  • Tidak lagi iri pada orang yang lebih sukses daripada diri sendiri.
  • Tidak lagi menuntut dan berharap terlalu banyak.
  • Sekalipun tidak sedang melatih meditasi, tetap tidak kehilangan kesadaran yang jernih dari melatih meditasi.
  • Pikiran apapun yang timbul dapat disingkirkan dalam seketika, serta tidak tertinggal di dalam hati, inilah Dharma Tiada Pikiran.
  • Nirvana maupun tumimbal lahir tidak masalah, dengan kata lain, pencapaian hati yang tidak membeda-bedakan.
  • Tidak meragang (naik pangkat dengan bersandar pada orang berkuasa) lagi.
  • Segalanya tenang dan tenteram.

****************

Dakini Putih berujar:

Ada sebagian sadhaka yang mengaku dirinya telah memiliki pencapaian, bahkan pencapaian yang sangat besar, saking besarnya sampai melampaui langit kesembilan.

Sebagian sadhaka ini jika:

  • Mendambakan popularitas dan kedudukan.
  • Memperebutkan keuntungan.
  • Memperebutkan daerah kekuasaan.
  • Menyesatkan sadhaka lain. (yang tidak sah)
  • Meragang.
  • Mengkhianati Mulacarya.
  • Membesar-besarkan kesaktian.
  • Menciptakan reputasi sendiri.
  • Membentuk kelompok sendiri (memisahkan diri dari aliran)

Jika semua ini dianggap pencapaian, ini adalah kerasukan, dan namanya tercantum dalam daftar nama yang terjerumus ke tiga alam samsara.

 

Sumber

Tidak ada komentar: