Jernih dan Bebas Leluasa Lahir Suci dan Tanpa Kekotoran adalah Tingkat Tertinggi
Intisari Ceramah Dharma Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Vairocana Tanggal 4 Mei 2013 di Taiwan Lei Tsang Temple
Sunyata dalam Mahasukha -- Diktat Hevajra Bab 41, "Sepuluh Transmisi Agung Hevajra"
Sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, sembah sujud pada Guru Sakya Dezhung, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa XVI, sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala, sembah sujud pada Adinata Homa Vajradhatu dan Garbhadhatu Vairocana Om. Bie Zha Da Du. Fan. A. E. La. Hum. Kan."
Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, umat se-Dharma di internet. Tamu agung kita hari ini adalah Sekjen Pemerintah Provinsi Taiwan Bpk. Zheng Peifu, Akademisi Academy of Sinica Prof. Hsi-yi Chu dan Nyonya Wen-wen Chen, Anggota Markas besar partai DPP di Kota Tainan Ketua Tsai Wang Quan, Departemen Teknik Elektro, Universitas Nasional Cheng Kung profesor Dr Wang Li, Departemen Teknik Elektro, Universitas Nasional Chung Cheng Distinguished Professor Dr Wang Jinxian, Associate Professor, Departemen Teknik Elektro, Universitas Nasional Ilan, Dr Lin Xiuju, Departemen Teknik Elektro, Nasional Yunlin Universitas Sains profesor Dr Wang Yaozhun, Jurusan Administrasi Bisnis, National Taiwan University of Science and Technology, Profesor Dr Lin Mengyan dan Mrs Nona Chen Qiongyao, Daren Pingtung Universitas Sains dan Teknologi Pendidikan PhD Ajun Asisten Profesor Ye Shuwen, Universitas Nasional Tsing Hua Dr Li Yilun dan Mrs Nona Huang Zirong, kakak kelas Mahaguru Chung Cheng Institut Survei Rekayasa Associate Professor dan Ketua Profesor Shen Xie, teman kuliah Mahaguru Bpk. Zhu Jinshui dan Nyonya Chen Zexia, adik kelas Mahaguru Bpk. Wu Bingxian, perwakilan anggota partai KMT Kaohsiung Xuhui Yu, Penasihat Hukum TBF Pengacara Zhuo Zhongsan, presenter terkenal Bpk. Tai Zhiyuan, produser Fengshen Wushuang Bpk. Li Junjie, ketua ke-23 Xiongwen Tang, Sdri. Lian Ao dan ketua ke-24 Sdr. Zheng Hui, ketua LLCS Malaysia Acarya Lianzhi dan 70 orang perwakilan, ke-70 perwakilan ini berasal dari semua vihara di semenanjung timur Malaysia. Pengarang psikologi Nona. Zhaoyi, produser CTI "Gei Ni Dian Shang Xin Deng" Sdri. Xu Yaqi, produser acara Sutra Altar Patriak VI dan Lamrim Chenmo Tantra Acarya Lianyue dan presenter Sdri. Lin Peijun, my sister Ibu Sheng-mei Lu, dan Sdr. Qizhong dan mothernya, dan masih banyak tamu agung lainnya, selamat siang semuanya, apa kabar semuanya.
Hari ini kita mengadakan homa adinata Vajradhatu dan Garbhadhatu Mahavairocana, Mahavairocana disebut juga Vajra Menerangi Seluruh Penjuru. Arti dari kata menerangi seluruh penjuru adalah semuanya terpancarkan, dengan kata lain "semua terpancarkan". Mengapa menggunakan kata "matahari" (Da Ri)? Karena ini adalah salah satu simbol-Nya, seperti matahari, menerangi seluruh tempat, sebenarnya matahari juga dapat menerangi seluruh tempat. Namun, selain matahari, tidak ada satu benda pun yang dapat dijadikan simbol-Nya, sehingga disebut Mahavairocana. (Tathagata Matahari) "Menerangi seluruh penjuru" adalah tidak ada yang tidak terpancarkan, setiap tempat dapat terpancarkan, sehingga disebut "menerangi seluruh penjuru". Saya pernah pergi ke Vihara Qinglong, Xi'an, Vihara Qinglong terdapat rupang Mahabhiksu Huiguo dan Mahabhiksu Konghai (Kukai), mereka duduk bersama, Mahabhiksu Konghai belajar Dharma pada Mahabhiksu Huiguo, selesai belajar Dharma, Ia kembali ke Jepang, sejak itu, antara guru dan murid tidak bertemu lagi. Mahabhiksu Huiguo sangat suka pada Mahabhiksu Konghai, Mahabhiksu Babar Dharma (Hong Fa Dashi) atau Mahabhiksu Konghai. Saat itu, Jepang belajar budaya China dari China, mengutus banyak orang belajar di China, salah satu bhiksu di antara-Nya adalah Mahabhiksu Konghai, Ia belajar Tantra pada Mahabhiksu Huiguo. Bhiksu lainnya bernama Mahabhiksu Menyebarkan Ajaran (Chuan Jiao Dashi), Ia pergi ke Gunung Tiantai, juga belajar Tantra. Mahabhiksu Menyebarkan Ajaran lebih dulu kembali ke Jepang, ajaran Tantra yang dirintis-Nya bernama Tantra Tai, yaitu Sekte Tantra Gunung Tiantai. Setelah Mahabhiksu Konghai kembali ke Jepang, ajaran Tantra yang dirintis-Nya bernama Tantra Timur, disebut juga Tantra Tengah, karena itu Tantra China. Dulu, tiga Mahaguru Tantra India, yaitu Vajrabodhi, Subhakara-simha, Amoghavajra, pada era pembukaan Dinasti Tang hingga Dinasti Tang, keberhasilan yang mereka turunkan menjadi Sekte Tantra China. Mahabhiksu Huiguo adalah salah satu dari silsilah, Ia juga mewariskan ajaran Tantra kepada Konghai, sedangkan yidam Konghai adalah Vairocana Vajra Menerangi ke Seluruh Penjuru. Banyak kebudayaan Jepang, termasuk tulisan, juga merupakan hasil belajar dari China, Mahaguru Konghai pernah menyebarkan tulisan China ke Jepang. Sehingga, Ia tidak hanya merupakan seorang tokoh mulia dalam kalangan agama, termasuk dalam segi budaya juga merupakan seorang tokoh mulia, adinata-Nya adalah Vairocana. Saat ini, Vairocana baik di Vajradhatu atau Garbhadhatu, juga dihormati oleh Tantra Jepang, ada asal usul sejarah-Nya. Mengapa Mahabhiksu Huiguo membangun Loteng Wanghai? Karena saat Guru merindukan murid, maka akan naik ke loteng memandang laut. Sebenarnya di dekat Xi'an sama sekali tidak ada laut, arti sebenarnya dari "Wang Hai" adalah memandang Mahaguru Konghai. Guru juga bisa merindukan murid, murid juga bisa merindukan guru, ini adalah sesuatu yang sangat menakjubkan.
Barusan, saya juga sempat bahas tentang Acalanatha, di Tantra Jepang, Ia juga merupakan salah satu sosok yang dihormati, karena Ia adalah penjelmaan dari Vairocana. Mengapa dibagi menjadi Vajradhatu dan Garbhadhatu? Mari kita bahas dulu tentang Garbhadhatu, Garbhadhatu itu sendiri adalah sebab, Vajradhatu adalah akibat; Garbhadhatu adalah titisan dari teori, dengan kata lain titisan dari Buddhadharma, Vajradhatu adalah titisan kebijaksanaan.
Oleh karena itu, para Buddha di Garbhadhatu, disebut "titisan teori"; para Buddha Vajradhatu disebut "titisan pengetahuan", Satu sebab, satu akibat, keduanya beda.
Di dalam Garbhadhatu dan Vajradhatu ada banyak Buddha Bodhisattva, bahkan Vajra, Dharmapala, Dakini, dan Para Dewa pun berada di dalam Vajradhatu dan Garbhadhatu. Ini lebih sedikit di dalam Tantra Tibet, Tantra Timur lebih banyak.
Mahaguru Konghai (Mahaguru Babar Dharma) sangat mulia, Ia bangun banyak vihara, yaitu di 88 Situs Suci di Shikoku, Mahaguru pernah pergi. Di antaranya ada sebuah vihara, ada tulisan Mahaguru Konghai, begitu umat melihat, "Hei? Ini justru tulisan Mahaguru." Mahaguru juga pernah menitis di Jepang, kesan yang paling dalam, saya tidak bernama Mahaguru Konghai; di sana saya bernama Ohae Taro, istri saya bernama Asa Yan Michiko. Saya sangat berjodoh dengan Jepang, (Mahaguru bicara kata-kata Jepang) "Kon'nichiwa." kata-kata Jepang saya kurang baik, hanya bsia satu kalimat, "Aisiteru". I love you. "Mari kita berangkat bersama!" (kata-kata Jepang) Mari kita bersama-sama mencapai tingkat pencapaian!" Saat pertemuan pertama harus mengucapkan "Mohon petunjuk!" (kata-kata Jepang). Saya bukan Suku Hara, namun, saya pernah mengunjungi seluruh Jepang, kalian sebut saja empat pulau besar, antara lain: Kyūshū, Honshū, Hokkaidō, Shikoku, termasuk di sekitarnya, beberapa pulau kecil di dalam laut dalam Seto, dan pulau di samping Nigata, yaitu pulau terpencil Sado tempat Masuta Nichiren dari Nichirenshu dikurung hingga mangkat.
Kembali ke topik utama, Mahavairocana dan Acalanatha adalah sosok yang paling dihormati di Jepang, merupakan mahadewa Tantra.
Hari ini transmisi Mahavairocana, dulu saya juga pernah mengatakan, sudah ada Sadhana Pelantunan Vajradhatu dan Garbhadhatu Mahavairocana, kita semua boleh bersadhana berdasarkan Sadhana Pelantunan, Ia memiliki 2 mudra, hampir 3 mudra, satu adalah Mudra Memutar Dharmacakra, satu adalah Mudra Pancaprajna, satu adalah Mudra Samadhi, saya peragakan sebentar (Mahaguru demonstrasikan), pertama adalah Mudra Pancaprajna, kedua adalah Mudra Samadhi, ketiga adalah Mudra Memutar Dharmacakra. Mantra-Nya adalah, "Om. Bie Zha Da Du. Fan." Ini adalah Vajradhatu, Garbhadhatu adalah, "A. E. La. Hum. Kan." Garbhadhatu adalah "tanah, air, api, angin, dan angkasa", Vajradhatu adalah "Menghormati Vajra yang Menerangi ke Seluruh Penjuru dari Mahavairocana yang mempunyai kebijaksanaan agung", ada mantra, ada wujud-Nya, ada mudra-Nya, maka bisa menjadi sebuah Sadhana Pelantunan Tantra.
Kita mengulas Sutra Hevajra, bab 41, "Sepuluh Transmisi Agung Hevajra", "keenam, kesulitan meditasi, kesulitan berada pada "mengantuk" dan "terlalu aktif", sedangkan meditasi "Hevajra", saat mengantuk, dari "hati dan prana" terhimpun ibarat di dalam rumah kosong, sebab musabab rahasia dari aksara di atas nadi." Poin keenam ini, sangat dalam, tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata dan kata-kata, saya jelaskan sedikit pada Anda semua, kata-kata ini sangat dalam. Saya tunjukkan sebuah contoh untuk menjelaskannya, bukankah ada Family Mart? Ia memiliki sebuah slogan, "Family Mart adalah rumah saya", benar tidak? Ada orang masuk ke dalam Family Mart, ia makan sebuah sandwich, minum segelas susu, kemudian, makan beberapa jenis makanan, lalu pergi tanpa bayar. Manajer toko menemukannya, "Hei! Mengapa Anda pergi tanpa bayar?" Orang itu pun berkata, "Ini adalah rumah saya, mengapa harus bayar? Karena rumah saya, mengapa harus bayar?" "Ini bukan rumah Anda, ini adalah Family Mart, bukan rumah Anda." "Hei? Bukankah Anda mengatakan, "Family Mart adalah rumah saya?" Ini adalah perbedaan dalam kata-kata.
Bicara tentang kesulitan meditasi, meditasi sangat sulit, tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Di dalam meditasi juga melihat Buddhata, Buddhata juga tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Sehingga, saat Buddha Sakyamuni bersabda tentang Buddhata, lalu ambil sekuntum bunga, semua orang tidak tahu apa artinya, hanya Mahakasyapa tersenyum, Ia paham. Sehingga, Ia mendapatkan silsilah Sekte Zen. meditasi sangat sulit, Buddhata tidak dapat dijelaskan. Ada seorang Guru berkata, "Bertepuk tangan dengan sebelah tangan, melambangkan Buddhata." Mana mungkin dapat bertepuk tangan dengan sebelah tangan? Tentu saja harus dua tangan baru berbunyi, bagaimana bertepuk tangan dengan sebelah tangan? Sebelah tangan tidak dapat berbunyi, ini adalah Buddhata, bahkan Zen pun tak terungkapkan, karena tiada wangi, tiada bau, tiada warna, tiada bentuk, bahkan tidak ada apapun, ini barulah meditasi, ini barulah Buddhata. Mahaguru pernah mengatakan, Mahaguru mau memperagakan Buddhata, maka memperagakan "Jin Ji Du Li" (berdiri dengan 1 kaki). Setelah Anda melihatnya, juga tidak tahu apa itu, pokoknya berdiri dengan 1 kaki. Saya juga pernah mengatakan, orang lain bertanya pada Bhiksu Pukul Tanah, "Apa itu Buddhata?" Ia pun pukul tanah, semua ini tidak dapat diungkapkan, kesulitan meditasi, sulit diungkapkan, jika diungkapkan sudah tidak benar, juga tidak ada waktu, juga tidak ada ruang. Mahaguru setiap hari melakukan meditasi, kapan saya melakukan meditasi, sehabis sadhana, kembali ke kamar sendiri, kamar saya gelapkan, kemudian pejam mata, saya berbaring, yaitu meditasi tidur, saya lebih dulu melakukan 9 tahap pernapasan Buddha, kemudian arus Dharma menetap di atas kepala, masuk ke dalam, seketika seluruh tubuh berubah menjadi putih, berubah menjadi kosong, saya tidak tahu saya berbaring di mana, saya juga tidak tahu saya pergi ke mana, saya tidak memikirkan apa-apa. Pokoknya, saat makan telah tiba, Gurudhara pun menyalakan lampu, mata saya terbuka, ternyata, saya berada di dalam kamar saya. Di dalam proses ini, saya sepenuhnya tidak ada pemikiran, juga tidak tahu di mana tubuh saya, hati juga tidak tahu di mana, juga tidak ada mimpi, sama sekali tidak ada alam mimpi, juga tidak ada pemikiran, inilah meditasi, tidak terpengaruh oleh kondisi luar. Karena tidak tahu diri sendiri di mana. Ketika saya sadar, begitu mata dibuka, saya baru tahu, ternyata saya berada di dalam kamar sendiri, saya tidak tahu saya di mana. Saya tidak ada pikiran, tidak ada mimpi, segalanya mengosong, ini barulah meditasi, saat ini, Buddhata pun muncul. Oleh karena itu, yang terpenting, "hati dan prana terhimpun ibarat di dalam rumah kosong", rumah kosong, tubuh Anda adalah rumah kosong, bahkan apapun tidak ada, saat ini Anda pun tidak mengantuk, mengantuk adalah ketiduran, mengantuk. Terlalu aktif adalah diri Anda terlalu bersemangat, sama sekali tidak dapat memasuki meditasi, kita gunakan sebuah istilah modern, yaitu Bipolar Disorder. Hati Anda Manic-depressive, berkeliaran ke mana-mana, berpikir yang tidak-tidak. Apa itu mengantuk? Mengantuk adalah depresi, terlalu aktif adalah Bipolar Disorder.
meditasi Hevajra, tidak mengantuk maupun terlalu bersemangat, terhimpun ibarat di dalam rumah kosong, sebab musabab rahasia di atas aksara nadi. Di dalam nadi ada sebuah aksara, yaitu bumi, air, api, angin, dan kekosongan, saat ini, sebab musababnya menjadi Buddhata, tidak ada wujud, tidak ada warna, tidak ada suara, tiada bentuk dan wujud, tiada waktu, tiada ruang, ini adalah meditasi sejati. meditasi sangat sulit, jika Anda ketiduran, Anda pun bermimpi, di dalam mimpi, Anda pun berada di dalam dunia lain. Terlalu bersemangat adalah insomnia, karena Anda sama sekali tidak dapat tidur, otak Anda berputar tanpa henti. Bermimpi berarti berada di antara mengantuk dan terlalu bersemangat, meditasi sejati, apapun tidak ada. Saya hanya dapat menjelaskan pada Anda semua, bahwa inilah meditasi.
Di dalam meditasi, tidak ada cantik dan jelek, tidak ada hitam dan putih, tidak ada kebajikan dan kejahatan, bahkan apapun tidak ada. Ada sebuah lelucon, pulang sekolah, sepasang saudara kembar dengan riang memberitahu ibu mereka, "Hari ini, seluruh teman sekelas kami harus memilih ibu tercantik, alhasil ibu terpilih." Sang bunda sangat gembira, bertanya, "Mengapa ibu bisa terpilih?" Saudara kembar pun berkata, "Teman-teman sekelas memilih ibu mereka sebagai ibu tercantik, kami memiliki 2 suara, sehingga ibu pun terpilih." Semua orang memilih ibu sendiri sebagai ibu tercantik. Namun, di dalam meditasi Anda, sama sekali tidak ada siapa yang tercantik, siapa terjelek. Cantik dan jelek tidak dapat dibayangkan, juga sulit sekali didefinisikan. Mengapa cantik dan jelek sulit sekali didefinisikan? Anda pikirkan sejenak, istri Anda dandan tebal keluar rumah, dandan sangat cantik, lalu keluar seperti bintang film atau bintang penyanyi. "Istri Anda hari ini sangat cantik", terutama saat makan malam di bawah cahaya lilin, semakin dilihat semakin cantik. Alhasil pulang dan tidur, keesokan paginya begitu bangun tidur, kemudian melihat orang di samping bantal kita, "Aduh! Bertemu hantu." Bagaimana membedakan cantik dan jelek? Sekarang sudah tidak ada perbedaan lagi! Asalkan pergi ke Korea, Anda pun berubah menjadi sangat cantik. Lihatlah! Nona Korea berwajah sama, dengan kata lain, 20 gadis Korea semua berwajah sama, hanya bajunya saja yang berbeda, selebihnya sama semua. Oh, Tuhan! Dunia telah berubah seperti ini! Ternyata benar apa yang disabdakan Buddha, itulah Buddhata, semuanya sama. Oleh karena itu, ketika Anda benar-benar memasuki meditasi, benar-benar setara dan tidak ada perbedaan, sedikit perbedaan pun tidak ada, jika Anda benar-benar mengenal dan memahami Buddhata sendiri, Anda pun tahu, ternyata segala kekacauan di dunia ini adalah fenomena seketika, semua adalah wujud palsu, bukan wujud sejati. Begitu Anda benar-benar mengenal dan mengetahui wujud sejati, sama seperti yang disabdakan oleh Buddha, setara dan tidak ada perbedaan. Anda mau bermeditasi, maka harus setara dan tidak ada hati yang membeda-bedakan, Anda baru dapat memasuki meditasi, kalau tidak, semua hanya teori saja. Satu pertanyaan sederhana, "Anda memiliki kerisauan, bagaimana memasuki meditasi? Anda memiliki 7 perasaan dan 6 hasrat, bagaimana memasuki meditasi?" Anda mesti buang 7 perasaan dan 6 hasrat, buang semua kemelekatan ego, buang semua kerisauan. Mengapa bisa ada kerisauan? Karena "ada ego", barulah ada kerisauan. Jika Anda telah bebas dari ego, maka tidak akan ada kerisauan, ini disebut Corak Dharma. Dukha, sunya, anicca, anatman, parinirvana, parinirvana juga merupakan corak Dharma.
Banyak orang berkata pada Mahaguru, "Mahaguru! Anda jangan memasuki parinirvana." Saya tanya pada Anda semua, apa itu parinirvana. Para Acarya? Kebijaksanaan kalian sangat tinggi, coba katakan, apa itu parinirvana? Kita belajar Buddha begitu lama, tidak tahu apa itu parinirvana? (Jawab: tidak ada kelahiran, tidak ada kematian.") Tidak ada kelahiran dan kematian disebut parinirvana? Jawaban ini benar sedikit, benar juga! Oh! "Sukha abadi dan kesucian diriku", itu adalah empat pahala dari parinirvana, juga benar sedikit. Tidak lahir dan tidak mati? Baik, kalian benar sedikit. Saya beritahu Anda, parinirvana tidak dapat dijelaskan. Saya beri satu contoh, kalian mau memahami apa itu parinirvana. Ada seorang wanita sangat suka anak kecil, ia akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki, ia sangat senang, ia sangat mencintainya, tak lama kemudian, bayi laki-laki ini meninggal dunia, karena terkena flu burung. Ketika si bayi meninggal dunia, ia sangat sedih, sangat terpukul, akhirnya begitu matanya terbuka, "Ah! Ternyata saya bermimpi. Kelahiran si bayi dan kematian si bayi, ternyata bermimpi. Ternyata kegembiraan dan kesedihan saya, semuanya berada di dalam mimpi." Tak ada masalah, karena bermimpi, bukan kenyataan! Oleh karena itu, sebenarnya ia tidak gembira, juga tidak sedih. Ketahuilah, ini disebut "parinirvana". (Hadirin tepuk tangan) Begitu Anda tersadarkan, tercerahkan, ini disebut parinirvana. Kalian terus berteriak, "Mahaguru menetap selamanya di dunia, selamanya tidak memasuki parinirvana." Bersikeras minta saya jangan tersadarkan! Ini keterlaluan, menyuruh saya selamanya di dalam mimpi dan tidak tersadarkan. Saya adalah seorang pencerah, orang yang benar-benar mencapai pencerahan, karena telah mencapai pencerahan, maka tidak ada lagi yang disebut parinirvana, tidak ada lagi yang disebut tumimbal lahir.
Saya beritahu Anda lagi sebuah fakta, kalian mungkin tidak pernah dengar, mengenai tumimbal lahir dan parinirvana. Long long time ago, alkisah pada zaman dulu kala, Padmakumara pernah menitis di India, Ia adalah seorang wanita, lady yang sangat beautiful, ia yang sangat cantik setiap hari bekerja, pulang kerja, memasak, sarapan pagi, makan siang, makan malam, saat liburan, ia pun vacation (berlibur), hidupnya adalah bekerja, pulang kerja, vacation, sarapan, makan siang, makan malam. Ia merasa tidak benar, hidup seperti ini tidak berarti, ia ingin terbebaskan, "Saya mau meninggalkan dunia realistis ini", ia pun berubah menjadi seorang bhiksuni, ia menggundulkan kepalanya, menjadi bhiksuni di sebuah vihara. Setelah menjadi bhiksuni, ia pun mulai pekerjaan bhiksuni, apa kerjanya setelah menjadi bhiksuni? Japa Sutra, japa mantra, japa Buddha, setiap hari melayani umat, ganti dupa dan pelita, melakukan Dharmabakti, setelah lama melakukannya, ia pun merasa setiap hari sama. Tiba-tiba, ia mendapatkan sebuah ilham Buddha, "Anda harus menikah dengan seorang pangeran." Saat itu di India ada seorang pangeran, Buddha memberitahunya harus segera menikah dengan pangeran tersebut, bhiksuni pun lepas jubah, ia adalah Padmakumara, ia lepas jubah. Setelah lepas jubah, ia pun menikah dengan pangeran tersebut. Ia memang sangat cantik, begitu pangeran melihatnya, ia pun dinikahi, melahirkan seorang putra, siapa nama anak ini? Yaitu Bodhisattva Asanga, setelah bhiksuni ini lepas jubah, putra yang dilahirkan dengan sang pangeran adalah sesepuh pertama dari Sekte Vijnanavada. Saat ini, ia pun mendengar lagi suara Buddha, "Anda harus meninggalkan pangeran, carilah seorang pria yang tinggi dan tampan, dan menikahlah dengannya." Ia pun pergi mencari seorang pria yang tinggi dan tampan untuk menikah dengannya, lahir lagi putra kedua. Siapa putra kedua ini? Yaitu Bodhisattva Vasubandhu. Kedua putra dari titisan Padmakumara ini, satu adalah Bodhisattva Asanga, satu lagi adalah Bodhisattva Vasubandhu, keduanya adalah saudara seibu beda ayah. Lihatlah, apakah bhiksuni ini berdosa? Dosanya sangat besar, ia menjadi bhiksuni dan melanggar sila, setelah menjadi bhiksuni, lepas jubah, lalu menikah lagi, tidak hanya menikah sekali, bahkan menikah dua kali. Namun, ia melahirkan dua orang Bodhisattva. Satu adalah Asanga! Satu lagi adalah Vasubandhu! Bagaimana menghitung tumimbal lahir? Ketahuilah, bhiksuni ini adalah Padmakumara. Oleh karena itu, apakah tumimbal lahir itu? Apakah parinirvana itu? Menurut Anda, aneh tidak? Bagaimana menghitungnya? Kisah yang baru saja saya sampaikan, mari kita berpikir sejenak, sangat istimewa, bukan! Tumimbal lahir tidak dapat dihitung, parinirvana tidak dapat dihitung.
Anda di dalam samadhi, jika saat mengantuk, hati dan prana Anda harus berkumpul di dalam rumah kosong, jika saat bersemangat, jiwa dan prana Anda harus terhimpun di kedua nadi kiri dan kanan. Jika, Anda terampil di sini, dan sangat waspada, yaitu mengantuk dan bersemangat telah disingkirkan, mencapai jernih dan bebas leluasa, tingkat meditasi tertinggi yang bebas dari kotoran dan bebas leluasa."
Setelah Mahaguru selesai bersadhana, melakukan meditasi tidur. Kalian jangan meniru saya, bagaimana meditasi tidur itu? Sama sekali tidak ada pikiran, tiada wujud maupun bentuk, juga tidak tahu diri sendiri telah tertidur, juga tidak tahu diri sendiri itu bangun, ini barulah Zen, ini adalah alam meditasi tertinggi.
Selanjutnya, "Ketujuh, Dharmabala Hevajra, Hevajra sangat dahsyat, sangat kokoh, tidak rusak, ini terlahir dari hati dan prana terhimpun di cakra kemaluan, di atas aksara nadi, cukup menyingkirkan semua rintangan mara." Pertanyaan ini, saya akan kemukakan, Mahaguru telah menyingkirkan semua rintangan mara, "Tidak akan ditangkap oleh hantu raksasa, hantu yaksa, atau hantu yaksa pemakan daging, bangsa hantu Raja Yama, atau dicabik oleh hewan buas lainnya, atau disakiti oleh senjata tajam. Kita memiliki transmisi "perlindungan" yang terbaik." Di dalam Hevajra terdapat transmisi "perlindungan" yang terbaik. Ini tidak dijelaskan, kalian juga tidak tahu, mengapa Hevajra paling dahysat, dan paling kokoh, bahkan tidak rusak? Ini ada hubungannya dengan kebiasaan. Di India, masih ada sebagian yogi pengelana, mereka bisa berpindapata di mana-mana, di mana pun mereka, semua orang akan berdana untuk mereka, asalkan mereka mengeluarkan patra mereka, semua orang akan memberikan mereka sesuatu. Di Taiwan, juga boleh, setengah-setengah, ada sebagian orang akan menaruh simpati pada Anda dan memberikan sedikit, ada sebagian orang sama sekali tidak menghiraukan Anda, ini adalah masalah kebiasaan. Anda pergi ke Eropa, sebagian yogi India, berpenampilan seperti gelandangan, juga memegang sebuah patra! Pergi ke Eropa, ingin berpindapata makanan, sia-sia! Mereka tidak ada kebiasaan memberikan makanan, nasi, sayuran, juga tidak akan memberikan Anda uang dan lain sebagainya, jarang sekali, tidak sama sekali, ini adalah perbedaan kebiasaan. Jika hari ini Anda menjadi Bhiksu, orang lain munkgin akan melemparkan sedikit uang, Taiwan masih ada separuh kemungkinan akan terwujud, Bhutan juga demikian, yogi di dalam pedalaman gunung tidak ada makanan, orang lain memberikannya sedikit, ia kembali lagi ke dalam pedalaman gunung untuk melatih diri. Ini adalah masalah kebiasaan.
Mahabala, kekokohan, keabadian Hevajra adalah kekuatan dari menekuni Hevajra, terlihat pada tubuh Anda, Anda sendiri adalah mahabala, kekokohan, dan keabadian, karena hati dan prana terlahir dari sebab dan kondisi cakra kemaluan. Anda menghimpun hati dan prana pada cakra kemaluan, Anda pun berubah menjadi mahabala, sangat kuat, sangat kokoh, dan abadi. Hevajra juga diwariskan dari India, seperti Agama Buddha, semua ajaran Tantra berasal dari India. Hari ini, Anda mengatakan pada semua orang bahwa Hevajra itu mahabala, kokoh, abadi, Orang Taiwan akan mengatakan, "Mengacu pada apa?" Cakra kemaluan! Asalkan Anda melatih hingga tidak tiris setetes pun. Saya ceritakan sebuah cerita lucu, jika sekarang saya punya anak, saya akan memberikannya nama "Lu Qi", mengapa disebut "Lu Qi"? Karena umur 70 tahun baru melahirkan. Jika saya umur 80 tahun baru punya anak, saya menamakannya "Lu Ba", saya umur 90 tahun baru melahirkan seorang anak, bernama "Lu Jiu". Mahaguru sendiri mengatakan, Mahaguru itu kokoh, semua orang tahu kokoh, semua orang tahu mahabala, abadi itu tidak tiris, bindu selamanya tidak akan tiris dari hati dan prananya. Oleh karena itu, tidak mungkin mempunyai anak. Jika dikatakan saya di luar sana punya beberapa anak, silahkan periksa DNA. Mahaguru benar-benar mahabala, kokoh, dan abadi. Yang mengatakan saya punya anak itu omong kosong. Benar tidak? Memang demikian, bersadhana memang akan memperoleh ini.
Anda harus tahu, asalkan cakra kemaluan Anda sangat kokoh, mahabala, tidak rusak, semua makhluk halus akan gentar pada Anda. Di Bhutan ada seorang sadhaka gila Drukpa Kinley, apa yang ia gunakan untuk menundukkan setan raksasa, setan yaksa, atau hantu yaksa pemakan daging, bangsa setan Yama, bahkan mereka pun takut padanya? Karena begitu ia memperlihatkan itunya, semua setan pun kabur semua. Karena mahabala, kokoh, abadi menjadi senjata sang sadhaka gila. Ia menjadikan itu sebagai senjatanya, semua orang pun kabur. Tentu saja, jika di Taiwan, Anda memperlihatkan senjata Anda, semua wanita pun kabur, kemudian Anda pun digelandang ke kantor polisi setempat, Anda pun menjadi Liuniao Man yang tertulis di surat kabar. Kita memiliki transmisi perlindungan yang terbaik, ini adalah butir ke-7. Kita semua telah mendengar, semuanya mengerti. Ini diperkenankan di India, atau di dalam pedalaman gunung. Apakah di Bhutan tidak boleh? Hanya sadhaka gila, crazy baru boleh. Ini bukan bohong! Yang Mahaguru katakan semua benar, benar-benar ada kejadian seperti ini.
Ada sebuah cerita lucu, "Saat jalan-jalan, ada seorang pengemis berkacamata hitam menghadang saya, "Tampan! Berbaik hatilah, saya adalah orang buta."
Saat saya bersiap-siap mengambil uang, istri menghalangi dan berkata, "Saya lihat orang ini jelas-jelas bukan orang buta." Saya berpikir sejenak, lalu menunjuk istri saya dan bertanya padanya, "Cantikkah wanita ini? Ia menatap pada sang istri, "Cantik." Sambil tertawa, saya berkata pada istri, "Memang benar, ia benar-benar buta." Mahaguru bukan berbohong, mahabala, kekokohan, keabadian Hevajra itu sangat nyata, setelah Anda membuktikan Hevajra, Anda mutlak demikian, setahun demikian, dua tahun demikian, sepuluh tahun juga demikian. Siapa yang bisa membuktikan? Saya tidak bisa mengatakan banyak orang bisa membuktikan, tentu saja hanya Gurudhara bisa membuktikan, benar tidak? Boleh dikatakan atau tidak? (Mahaguru bertanya pada Gurudhara) Hari itu, Anda katakan pada saya, saya ingat dengan jelas! Ia berkata, "Saya selamanya tidak dapat meninggalkan Anda." Benar tidak? (Benar!) Ah! Angkat tangan. Amitabha! Ampuni saya!
"Kedelapan, semua transmisi Eksoterik dan Esoterik, seperti Sravaka, Pratyeka, Bodhisattva, Buddha, enam alam, tumimbal lahir dan parinirvana, dan 37 jenis Bodhicitta, semua pencapaian Dharma Tantra Triyana. Sepenuhnya terlihat di dalam pemandangan sensasi yoga Hevajra, benar-benar tiada duanya." Benar-benar tidak ada perbedaan. Sravaka adalah Hinayana, pratyeka adalah mencapai pencerahan lewat 12 nidana, Bodhisattva adalah Mahayana, Buddha adalah Mahayana, enam alam adalah tumimbal lahir dan parinirvana, juga ada 37 jenis Bodhicitta, semua pencapaian dari Dharma Tantra Triyana. Ketahuilah, apakah itu Hinayana?" "Tidak menyakiti orang lain adalah sila Hinayana", sila yang terpenting, "tidak menyakiti orang lain" ditambah "saya membantu orang lain", adalah sila terpenting Mahayana; juga merupakan Sila Bodhisattva. Hinayana, tidak menyakiti orang lain, oleh karena itu ada orang berkata, "Saya menekuni Hinayana", namun, Anda menyakiti orang lain, itu tidak benar, "tidak menyakiti orang lain" dan "membantu orang lain" adalah Mahayana. Ada satu lagi, apa yang dimaksud Vajrayana? Semuanya dianggap suci, adalah Vajrayana. Barusan diceritakan tentang ibu dari Bodhisattva Asanga dan Bodhisattva Vasubandhu, ia adalah Vajrayana. Mengapa ia adalah Vajrayana? Karena ia menganggap semua adalah suci, Anda mampu mencerahi Vajrayana, Anda baru tahu, semua tindakan, semua adalah suci. Karena semua adalah suci, sehingga disebut Sunyata. (Hadirin tepuk tangan) ini tidak ada perbedaan.
Pada hari pembagian rapor, setiap murid sangat senang, hanya Xiaoyue sangat gundah. Pulang sekolah, guru bertanya, "Xiaoyue, ada apa denganmu? Bukankah rapor kamu bagus?" Xiaoyue berkata, "Ibu saya menentukan satu target untuk saya, harus dapat nilai 90, jika tidak, saya tidak boleh pulang ke rumah." "Bukankah kamu dapat nilai 99? Bukankah nilai rata-rata kamu 99?" Xiaoyue pun berkata, "Harus 90, bukan 99, saya tidak boleh pulang." Mahaguru beritahu Anda semua, asalkan Anda mencapai sunyata, Anda pun dapat nilai 100, tidak ada duanya, tidak ada perbedaan, sama sekali tidak ada diskriminasi. Di dalam Vajrayana, sunyata dan suci seutuhnya, asalkan Anda telah mencapai kesucian dan sunyata, bahkan Anda juga mengenal dan memahami Buddhata, Anda pun tidak ada yang tidak sama, tidak ada nilai 90 atau 99, Anda sepenuhnya nilai 100. Om Mani Padme Hum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar