Selasa, 12 November 2013

Anuttara Samyaksambodhi

 

Anuttara Samyaksambodhi

 

(Ceramah Dharma Dharmaraja Grandmaster Lu Usai Kebaktian Sabtu di Vihara Ling Shen Ching Tze Pada Tanggal 5 Juli 2008)

Sembah sujud pada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zheng Kong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala, Gurudhara, pemandu Acarya Lian Man, para acarya, dharmacarya, para lama, pandita lokapalasraya, para umat se-Dharma, juga umat se-Dharma di internet, salam sejahtera semuanya.
MAHAGURU AKAN MENJELASKAN TENTANG SUTRA ALTAR PATRIAK VI

Hari ini kita mendengarkan Lama Lian Tan menyampaikan tentang "Teori dan Praktek"; Acarya Lian Man menyampaikan tentang "Menjauhi Kemelekatan". Banyak umat se-Dharma menyarankan Mahaguru, "Lain kali dalam ceramah setiap sabtu menjelaskan tentang suatu kitab sutra, jangan dikembangkan sendiri." Saya pikir dikembangkan sendiri juga boleh, menjelaskan suatu kitab sutra juga boleh. Waktu itu saya pun menjawab, "Banyak sutra yang sudah dijelaskan oleh banyak acarya, saya tidak akan mengulangi sutra yang sudah pernah dijelaskan acarya. Kalau begitu, menjelaskan sutra apa? Ada suatu kitab sutra yang jarang disebut, yakni "Sutra Altar Patriak VI" (Liu Zu Tan Jing). Apakah ada di antara acarya kita yang pernah menjelaskan "Sutra Altar Patriak VI"? Jika tidak ada, berarti boleh dijelaskan.
Hari ini kebetulan giliran Lama Lian Tan berceramah Dharma, nama Dharmanya ada kata "Tan" (altar), kalau begitu, kontak yoga. Lama Lian Tan paling suka Dharma Zen lagi, Patriak VI juga menjelaskan tentang Dharma Zen. Lama Lian Tan hari ini kebetulan menyampaikan tentang "Teori dan Praktek". Dharma Zen itu sendiri ada teori-Nya, juga ada praktek-Nya, keduanya beda.
Buddha Sakyamuni mencerahi Samyaksambodhi di bawah Pohon Bodhi, "pencerahan"-Nya, boleh dikatakan pusat Tathata yang mahatinggi. Umat manusia, yakni semua orang awam, para insan, sulit sekali memahami juga sulit mencapai pencerahan demikian. Hanya dengan mencerahi pusat Tathata, barulah dianggap mencapai pembebasan, juga telah menjauhi kemelekatan. Mahaguru boleh menjelaskan "Samyaksambodhi" secara teori pada Anda semua, setiap orang bisa mencapai pencerahan secara teori, Anda mengerti secara teori, namun Anda harus mempraktekkannya. Secara praktek, seperti yang dikatakan Acarya Lian Man, sangat sulit.

Waktu itu, Patriak VI mendapatkan "pengesahan" dari Patriak V Hong Ren. Apa yang dimaksud dengan "pengesahan", yakni guru mengamati Anda muridnya, lalu menilai tingkat spiritual Anda telah mencapai pencerahan, kemudian Anda diberikan sebuah pengesahan, yaitu mengesahkan Anda telah mencapai pencerahan, maka Anda boleh mempraktekkannya. Patriak V Hong Ren mewariskan pusat Tathata kepada Patriak VI, Patriak VI menaruh pusat Tathata pada jiwa dan raganya, kemudian mempraktekkan teori-Nya. Yang dijelaskan di dalam kitab "Sutra Altar Patriak VI" ini sama halnya dengan satu kehidupan Patriak VI Huineng, seluruh pengalaman hidup-Nya, semuanya berada di dalam "Sutra Altar Patriak VI".

Teringat diri saya sendiri baru mulai belajar Buddhisme, waktu itu saya pergi mencari Upasaka Tua Li Bing-nan dari Sekte Sukhavati, sekarang Beliau telah meninggal dunia. Waktu itu, Beliau tinggal di Jalan Zhengqi no.9, Taichung. Waktu itu, setelah mata batin saya dibukakan oleh Yaochi Jinmu, karena baru mulai belajar Buddhisme, saya belum mengerti banyak hal, saya mencari guru-guru besar ke mana-mana. Saya mencari Upasaka Li, Upasaka Li bertemu denganku, kebetulan waktu itu ada seorang upasaka di sana, namanya Upasaka Yuan. Pertanyaan pertama yang diajukan Upasaka Tua Li Bing-nan pada saya, buat apa Anda belajar Buddhisme? Saya menjawab, belajar Buddhisme untuk mencapai kebuddhaan. Ia mengatakan jawaban ini masih bolehlah! Kemudian Beliau bertanya pada saya, Anda baca buku apa? Saya bilang saya baca "Sutra Altar Patriak VI". Waktu itu saya baru berusia 20-an tahun. Upasaka Tua Li Bing-nan tertawa, ini Anda tidak akan mengerti, Anda tidak mengerti "Sutra Altar Patriak VI". Saya percaya apa yang dikatakannya itu benar. Anda dapat membaca "Sutra Altar Patriak VI", Anda belum tentu mengerti "Sutra Altar Patriak VI", sebab bagaimana pun, Zen itu sangat dalam, yakni hati Sang Buddha. Hati Buddha Sakyamuni adalah "Samyaksambodhi", anak ingusan berusia 20-an tahun mana mungkin dapat mengerti hati Sang Buddha, mana mungkin dapat mengetahui apa yang dimaksud "Samyaksambodhi"? Hari ini saya dari umur 20-an tahun terus belajar hingga umur 64 tahun, sekarang saya mengerti apa itu "Sutra Altar Patriak VI", juga tahu apa yang dimaksud dengan "Samyaksambodhi".

Justru karena "Samyaksambodhi" lah, membuat diri saya dapat melepaskan segalanya; justru karena "Samyaksambodhi" lah, Mahaguru Lu tadinya bisa bunuh diri seratus kali, saya pun tidak akan bunuh diri, juga tidak mungkin bunuh diri. Secara teori, semua orang tahu tidak boleh bunuh diri, di dalam Buddhisme dikatakan bahwa Anda adalah Buddha, setiap orang memiliki Buddhata, bunuh diri berarti bunuh Buddha, Anda mana boleh bunuh diri? Kalau Anda benar-benar menemuinya, Anda tidak sanggup menahan penderitaan yang menimpa diri Anda; Anda tidak sanggup menahan tekanan yang menimpa diri Anda; Anda tidak sanggup menahan sakit yang menimpa diri Anda; Anda tidak sanggup menahan penghinaan yang menimpa diri Anda, Anda akan berkata, "Saya tidak boleh bunuh diri, saya sama sekali tidak boleh bunuh diri." Namun, hari ini Anda berkata seperti itu, kemungkinan besar besok Anda pun bunuh diri. Ketika Sanmao sedang berpidato, ia pernah berujar, "Setiap hari saya menatap matahari terbit, saya merasa hari yang bahagia pun dimulai. " Ini adalah teori, ia tidak berhasil mempraktekkan, ia bunuh diri. Mengapa, sebab ia belum mencapai "Samyaksambodhi".

Hari ini Mahaguru Lu tahu apa itu "Samyaksambodhi", gampang sekali, bukankah saya mengatakan, 5 atau 7 kata juga boleh, bisikkan pada saya, bila Anda benar-benar mencapai pencerahan, saya pun mengesahkan Anda. Namun, 5 atau 7kata ini tidak sembarang Anda temukan di dalam kitab Sutra, sama sekali bukan, siapapun tidak menyangka kelima atau ketujuh kata ini. Minggu lalu saya sudah pernah katakan, kalian tuliskan saja. Sekarang banyak surat berdatangan yang menuliskan 5 atau 7 kata. Acarya Lian Ning menerima surat-surat tersebut, "Ada lagi, ada lagi, apakah yang ini?" Semuanya bukan, tidak ada satu pun yang tepat. Bolehkah diutarakan? Seharusnya boleh diutarakan. Jika sekali saya utarakan, saya merasa telah meremehkan pusat Tathata; telah meremehkan kebenaran Samyaksambodhi di tengah alam semesta yang terus direnungkan oleh-Nya sekian lama di bawah Pohon Bodhi. Oleh karena itu, kita jangan sembarangan seperti itu, dengan kata lain, kalian boleh merenungkan, namun, saya tetap tidak boleh mengutarakannya. Sebab sekali diutarakan, manusia di seluruh dunia pun mengerti, namun, bagaimana pun, yang berhasil melakukannya masih tidak banyak. Walaupun Anda telah mengerti, Anda tidak dapat merasakannya. Hari ini, Mahaguru telah memahami teori ini, saya juga telah melangkah ke jalan praktek. (Hadirin tepuk tangan)

Waktu itu, Patriak VI Huineng di bawah bimbingan Patriak V Hong Ren, Beliau memberi isyarat pada Huineng untuk ke kamarnya pada larut malam, Patriak V menyerahkan mudra hati kepadanya, maksudnya inilah pusat Tathata "Samyaksambodhi", praktekkanlah! Setelah Patriak VI mendapatkan pengesahan, ia pun telah mengetahui kebenaran yang dicerahi Sang Buddha di bawah Pohon Bodhi, saat ini, ia baru meninggalkan Patriak V Hong Ren untuk mempraktekkan. Ini luar biasa, kelima atau ketujuh kata saya ini adalah sesuatu yang berada di luar pemikiran manusia, bukan sesuatu yang dapat dibayangkan oleh insan awam, bukan yang tersebut di dalam Sutra Vajra, "Ru Meng Huan Pao Ying, Ru Lu Yi Ru Dian" (Ibarat mimpi dan bayangan gelembung, ibarat kabut dan kilat), Yi Qie Dou Shi Jia De (segalanya adalah palsu), Yi Qie Dou Xiang Zuo Meng (segalanya ibarat bermimpi), Yi Qie Dou Shi Kong De (segalanya adalah kosong), semua ini ada di dalam Sutra.

Banyak orang menuliskan "Ren Sheng Ru Meng A" (Hidup bagaikan mimpi), 5 kata, "Yi Qie Dou Shi Jia De Ye" (segalanya adalah palsu), 7 kata, juga tidak benar! Ada sebagian menuliskan "Fei Bi Mo Suo Neng Xing Rong" (Bukan sesuatu yang dapat dilukiskan dengan kata-kata). Sesungguhnya, apa yang dikatakan Anda semua memang benar, tapi semua sedang mengitari pusat. Kita tunjukkan saja satu contoh, misalnya matahari adalah pusat tata surya, planet-planet lain, misalnya Planet Uranus, Neptunus, Pluto, tanah, air, api, angin, seluruh nava-graha, kesembilan planet, bahkan kesepuluh planet mengelilingi matahari, banyak bintang mengelilingi matahari. Semua yang kalian kemukakan adalah "tanah, air, api, angin, akasha, seluruh bintang-bintang di alam semesta", namun Anda tidak mengemukakan pusatnya yaitu "matahari".

Hari ini yang harus dicerahi dalam Zen, yang hendak disampaikan dari "Sutra Altar Patriak VI" adalah pusat matahari, yang tidak dapat dibayangkan semua insan awam. Jika saya katakan pada Anda, Anda segera cerah dan mengerti teori ini, namun, bila kekuatan praktek Anda masih kurang, Anda tetap seorang awam. Oleh karena itu, menurut sabda Buddha, orang yang bagaimana yang bisa disahkan, ia telah sepenuhnya mendekati pusat, saat praktek dan teorinya sudah mendekati kondisi "Samyaksambodhi", itu baru disebut "matang". Saya pergi ke tempat Upasaka Li Bing-nan pada usia 26 tahun, ia mengatakan bahwa saya tidak mengerti "Sutra Altar Patriak VI", sebab waktu itu masih ibarat jambu biji yang masih mentah, masih tidak bisa dimakan, sangat sepat kalau dimakan, ia harus tumbuh perlahan-lahan sampai matang. Oleh karena itu, Zen yang sejati itu harus diwariskan kepada orang yang "matang", mudra hati Sang Buddha harus diwariskan kepada orang yang sudah "matang". Sudah "matang" baru diwariskan, saat ia masih sangat sepat, sekalipun saya utarakan pada Anda, justru akan menyebabkan fitnah dari Anda. Oleh karena itu, Buddhadharma tidak diungkapkan pada siswa yang tidak sesuai Dharma. Buddhadharma juga tidak diungkapkan pada orang yang belum sampai tingkatnya, Anda harus sampai tingkatnya, seperti Patriak VI Huineng, Patriak V Hong Ren bertanya padanya, sudah "matang" kah? Ia menjawab, sudah "matang" dari awal. Hong Ren membaca gathanya, juga merasa sudah "matang", dan saat itu baru disahkan.

Maka dari itu, marilah kita renungkan, gunakan pemikiran Anda. Yang tidak terbayangkan oleh pemikiran orang awam dan para insan barulah disebut Samyaksambodhi. Mahaguru benar-benar menempuh waktu yang sangat panjang, Mahaguru telah "matang", juga telah disahkan oleh Sang Guru, juga telah disahkan oleh Sang Buddha, hari ini saya boleh berteriak di sini, saya benar-benar telah mencapai "Samyaksambodhi", ini benar-benar pandangan yang benar! Saya melihat para insan di kolong langit, banyak kulapati dari banyak gunung, saya tidak dapat mengatakan mereka tidak mencapai "Samyaksambodhi", namun, jika mereka benar-benar membaca apa yang diutarakan Mahaguru Lu, mereka akan menyadari bahwa ini barulah Dharmaraja sejati. (Tepuk tangan hadirin)

Saya dicambuk sejak kecil. Saya pernah bercerita, "Tiga hari sekali dipukul berat, dua hari sekali dipukul ringan", inilah hidup saya, terasa sangat biasa, sudah berlalu. Sewaktu saya sedang menimba ilmu, saya pernah tinggal kelas, tinggal kelas ya tinggal kelas, bahkan tinggal kelas dua kali, tidak apa-apa, semua sudah berlalu. Sejak saya belajar Buddhisme, tidak ada orang yang memuji saya, tidak ada yang mengatakan saya baik, sejak awal hingga akhir saya dikatakan tidak baik, saya masih dimaki orang walau sudah berusia 64 tahun, luar biasa. Dimaki dari usia 20-an tahun hingga 64 tahun. Mengapa bisa dimaki, ternyata mau dijadikan berita. Terus terang saya dimaki sampai luar biasa sekali, penghinaan yang saya alami benar-benar kelewat batas, pokoknya nama baik saya tercemar habis-habisan, malu bertemu orang sekampung dan kerabat. Namun, saya adalah seorang praktisi, saya sangat ceria, saya sangat alami, bahkan saya sangat bahagia, mengapa, karena Samyaksambodhi. (Tepuk tangan hadirin)

Kemampuan seperti ini bukan sesuatu yang bisa dipupuk dalam diri orang biasa. Saya sama sekali tidak ada kemampuan bertahan, karena saya tidak ada kemampuan bertahan, barulah ada kemampuan bertahan yang paling besar. Kalian pikirkan baik-baik, "Samyaksambodhi" saya ini sama sekali bukan bercanda. Saya akan ceritakan satu cerita lucu, ada seorang lulusan mahasiswa cemerlang, ia mencari kerja di sebuah perusahaan, ia mengajukan syarat, "Mohon bos berikan saya gaji sebulan 50.000 USD." Gaji yang sangat tinggi.

"Berikan saya inspeksi keluar negeri setahun sekali, juga berikan saya satu unit rumah kontrakan, saya pun boleh kerja di sini." Bos pun menjawab, "Setiap bulan saya akan berikan Anda 100.000 USD, dua bulan inspeksi keluar negeri, saya belikan satu unit rumah untuk Anda." Begitu mahasiswa cemerlang itu mendengar, sudah dapat gaji tinggi, saya diberikan rumah lagi, "Anda tidak ber...ber...bercanda bukan?" Si Bos berkata, "Justru Anda yang bercanda!" Sama-sama, Anda bercanda pada saya, saya bercanda pada Anda, inilah ber...ber...bercanda apaan.

Yang Mahaguru katakan bukan bercanda, benar-benar "Samyaksambodhi". Upasaka Fengfeng di Kaiyuan Si, Tainan mendengarkan Buddha Sakyamuni berkata pada Bodhisattva Maitreya, "Sheng-yen Lu barulah orang yang benar-benar mencapai pencerahan." Saya dapat mempraktekkan pencerahan, saya sangat bahagia setiap hari. Kita sadhaka hidup sehari bahagia sehari, hidup sehari bersadhana sehari, hidup sehari bersyukur sehari, inilah praktek. Apakah ada yang menyakitkan hati Anda, tidak ada; menjauhi kemelekatan, sekalipun Anda menimpakan bencana terbesar pada diri saya, saya tetap anggap biasa saja, tidak ada apa-apanya, hidup sewajarnya, hidup sebebasnya, hidup tanpa beban pikiran sedikit pun.

Orang bilang presiden Taiwan, Ma Ying-jeou suka sekali memperlihatkan dua titik, kalau berenang memperlihatkan dua titik. Mahaguru juga pernah memperlihatkan dua titik, hanya saja terus terang, saya suka sekali memperlihatkan tiga titik. Mengapa? Tidak ada apa-apanya. Hari ini saya melukis selembar lukisan, saya lukis seorang anak kecil yang telanjang, mengapa telanjang? Saya ibarat anak kecil. Suatu hari, jika kalian meminta saya menanggalkan seluruh pakaian saya, saya juga akan lakukan, telanjang baru nyaman. Tidak seharusnya memanggil saya "Hua Guang Zi Zai Fo" (Buddha Padma Prabha Svara = Buddha Sinar Padma yang Bebas Leluasa), panggil saya "Tuo Guang Zi Zai Fo" (Buddha Telanjang yang Bebas Leluasa), nama ini saya beri sendiri. Di dunia ini tidak ada hal yang luar biasa, sekarang tidak ada orang yang seperti saya. Saya mendapatkan mudra hati Sang Buddha. Yang tidak baik menurut orang lain, bagi saya itu baik, yang baik menurut orang lain, bagi saya itu juga baik. Tidak ada satu pun bagi saya yang tidak baik. Tidak ada satu insan pun menurut saya yang tidak bisa diselamatkan dan diseberangkan, tidak ada. Para insan boleh diselamatkan dan diseberangkan, para insan itu luar biasa, para insan itu menakjubkan.

Seperti yang dikatakan Acarya Lian Man "Melekat pada Dunia", saya tidak akan. Saya telah mengatakan, walaupun kelak saya sudah dikremasi menjadi abu, digiling menjadi serbuk, setiap Vihara Leizang Si, setiap mahavihara, vihara, dan cetiya dibagi sedikit, lantas tinggal di dalam kotak abu. Saya menjauhi dunia, saya bukan bagian dari dunia, saya bagian dari dunia, juga bukan bagian dari dunia. Saya juga tidak melekat dengan keuntungan. Makanya, Mahaguru tidak akan berpikiran bahwa saya ingin mendirikan satu unit rumah mewah bak istana untuk ditempati, tidak akan. Saya sudah sangat puas dengan tempat yang sekarang saya tempati. Saya pernah mengatakan pada Gurudhara, saya selamanya tidak akan pindah dan meninggalkan tempat tinggal saya sekarang. Tempat tinggal saya tidak ada dekorasi apa-apa, kamar tempat tinggal saya juga tidak besar, saya juga merasa sangat puas. Mengapa bisa puas, karena saya tidak melekat dengan keuntungan duniawi, tidak ada kemelekatan.
Acarya Lian Man berkata, "Apakah "Samyaksambodhi saya" adalah pandangan ego atau kemelekatan ego, "Saya barulah Samyaksambodhi, orang lain bukan Samyaksambodhi, semua yang kalian tulis tidak benar, hanya saya yang benar", itulah "pandangan ego"!" Sewaktu Acarya Lian Man sedang bicara, saya juga memikirkan pertanyaan ini, yang kalian tulis tidak ada satu pun yang benar, "Kita harus membayangkan, ibarat mimpi dan bayangan gelembung, ibarat kabut dan kilat", "Tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata". "Segalanya adalah kosong", "Segalanya adalah palsu", yang kalian katakan semuanya tidak benar, lantas apa yang Mahaguru katakan baru dianggap benar, apakah Mahaguru melekat pada pandangan ego? Apa yang dicerahi Mahaguru: tidak ada orang lagi yang dapat mencerahi pengertian yang lebih tinggi, barulah disebut "Anuttara Samyaksambodhi".

Buddha Sakyamuni juga mengatakan, apa yang dicerahi-Nya, sama sekali tidak ada orang yang akan mengemukakan pergertian yang lebih tinggi daripada-Nya, barulah disebut "Anuttara Samyaksambodhi". Karena apa yang saya cerahi dan Sang Buddha cerahi adalah sama sepenuhnya, barulah disebut "Anuttara Samyaksambodhi". Jika saya mengutarakan 5 atau 7 kata ini pada kalian, kalian pun tahu, sungguh tidak ada pencerahan yang lebih tinggi dari ini lagi, sungguh tidak ada, sama sekali tidak ada, mustahil ada! Oleh karena itu, ini ibarat menambahkan biji mata pada lukisan naga sehingga tampak hidup, hanya beda tipis, menitik mata Anda.

Sebenarnya, saya sungguh merasakan, satu kalimat yang dicerahi oleh Sang Buddha di bawah Pohon Bodhi, ternyata demikian! Ternyata begini. Bila Anda mencerahi kalimat tersebut, Anda baru akan terpikir sebuah pertanyaan yang lebih dalam, "Sang Buddha tidak pernah memutar Dharmacakra tiga kali", "Sang Buddha sama sekali tidak pernah menjelaskan Sutra", bahkan Ia tidak pernah mengucapkan satu kata pun. Jelas-jelas dikatakan berceramah Dharma 49 tahun, mengapa dikatakan tidak berceramah, tidak ada orang yang dapat memecahkannya, hanya kalimat itu yang dapat memecahkannya. Sudah dijelaskan sampai titik tertinggi. Mahaguru Lu juga berkata demikian, "Saya tidak pernah menulis satu buku pun", "Saya tidak pernah menjelaskan satu Dharma pun", "Saya bahkan tidak pernah menulis satu kata pun", "Bahkan tidak pernah mengucapkan sepatah Dharma pun", orang yang dapat memahami "Anuttara Samyaksambodhi" barulah dapat mengucapkan pernyataan ini, ini adalah esensi terpenting di dalam "Sutra Altar Patriak VI".

Oleh karena itu, "melekat pada dunia", "melekat pada keuntungan", "melekat pada pandangan ego", "melekat pada nama dan kedudukan" adalah sangat malang. Berita di Taiwan melaporkan bahwa Bpk. Bai yang akhir-akhir ini bunuh diri itu sangat malang, karena ia melekat pada reputasi, melekat pada kehormatan, ia terlalu mendambakan kehormatan. Bukankah sudah saya katakan pada Anda semua, Mahaguru Lu adalah orang yang tidak punya reputasi. Ia punya 40 miliar loh, mengapa ia mau bunuh diri? 40 miliar, bisa memelihara 10 orang istri. Anda boleh memiliki apa yang Anda inginkan, boleh memanggil angin dan hujan. Orang Taiwan mengatakan, "Berteriak pada air, air bisa membeku", Anda bawa uang 40 miliar ke alam bardo, Anda sendiri memberikan angpao pada setan-setan kecil, mereka pun berdiri di depan pintu menjemput Anda. Wah! 40 miliar, Raja Yama pun akan turun berterima kasih pada Anda, tolong bantu saya bangun sebuah istana Raja Yama yang baru, hebat sekali. Ia tidak melekat pada keuntungan, namun, ia melekat pada reputasi, sangat disayangkan.
Orang yang benar-benar mencapai pencerahan, menjauhi kemelekatan, tidak ada kemelekatan. Mengapa Anda dapat menjauhi kemelekatan, karena Anda telah mempraktekkan, Anda pun dapat menjauhi kemelekatan. Jika Anda telah mencapai pencerahan, namun Anda tidak dapat mempraktekkan, tetap ada kemelekatan.

Hidup juga tidak melekat, mati juga tidak melekat, segalanya bebas leluasa. Ada uang juga bagus, tidak ada uang juga bagus, segalanya bebas leluasa. Jika seseorang memuji saya, saya sangat gembira; jika seseorang tidak memuji saya, bahkan menghina saya, saya juga sangat gembira! Bagus sekali, segalanya sangat baik, saya dapat bebas leluasa. Saya di mana pun bagus. Menurut Anda, baguskah naik surga, semua orang mengatakan bagus! Baguskah alam suci, Good! Baguskah mencapai kebuddhaan, sempurna, pretty, beautiful, perfect, sangat sempurna. Baguskah Buddha, Good! Baguskah bila Anda ke neraka, masih bagus; baguskah tumimbal lahir, tetap bagus. Oleh karena itu, Mahaguru berkata, menyeberangkan para insan dalam setiap kehidupan. (Tepuk tangan hadirin) Apa tidak bagusnya dengan tumimbal lahir, apa tidak bagusnya dengan neraka, alam hewan juga bagus. Mengapa alam hewan itu bagus, saya bisa memberikan kebaikan kepada para insan, saya shio ayam, konon daging terbaik adalah chicken, buah terbaik adalah pepaya, sayuran terbaik adalah ubi. Seluruh komposisi, dari daging-dagingan dikatakan chicken paling bergizi. Menjadi ayam juga bagus, memberikan kebaikan kepada para insan; di neraka juga bagus, saya merasa di neraka pun saya bisa menyeberangkan para insan; saya bertumimbal lahir di alam manusia, saya tetap bisa menyeberangkan para insan dalam setiap kehidupan, memahami hal ini, Anda pun sejalan baik tumimbal lahir maupun nirvana.
Hari ini saya beritahu Anda semua, lebih baik kembali ke satu pusat -- "Anuttara Samyaksambodhi", seluruh guru sesepuh Zen, dari Buddha Sakyamuni diwariskan kepada Mahakasyapa, dari Mahakasyapa diwariskan kepada Ananda, terus diwariskan hingga Bodhidharma, Bodhidharma ke China, diwariskan kepada Patriak II Hui Ke, terus diwariskan hingga Patriak VI Huineng, terus diwariskan, sudah tidak banyak orang yang dapat benar-benar memahami "Pranetra Dharma-pitaka". Hari ini saya dapat memahami seluruh "Wu Deng Hui Yuan", memahami seluruh "Sutra Altar Patriak VI", sekarang saya telah mengerti sepenuhnya. (Tepuk tangan hadirin) Oleh karena itu, saya pernah mengucapkan satu pernyataan, kelak Zhenfo Zong berjaya atau merosot, saya sama sekali tidak menaruh dalam hati. Kalian renungkan baik-baik. Om Mani Padme Hum.

1 komentar:

iidajaelee mengatakan...

New Jersey casinos approved for COVID-19 vaccine
The state has launched COVID-19 vaccination services, which include sports betting, lottery tickets, and online 영주 출장안마 casino gambling. These include  · 당진 출장안마 1. Barstool 서산 출장샵 Sportsbook. The Borgata Hotel Casino & Spa is the new name 나주 출장마사지 of the brand. 강원도 출장마사지