Selasa, 12 November 2013

Padmasambhava Mengikuti Shri Simha Belajar Sadhana 9 Tingkat Dzogchen Selama 25 Tahun

 

 

Padmasambhava Mengikuti Shri Simha Belajar Sadhana 9 Tingkat Dzogchen Selama 25 Tahun

 

Ceramah Ketujuh Sadhana 9 Tingkat Dzogchen oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Buddha Amoghasiddhi pada 30 Juni 2013 di Rainbow Temple

Pertama-tama, kita sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, sembah sujud pada Guru Sakya Dezhung, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa XVI, sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala, sembah sujud pada adinata homa hari ini Buddha Amoghasiddhi di Utara.

Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, serta tamu agung kita hari ini: nyonya Dubes Liao Dongzhou Sdri. Judy, akuntan TBF Sdri. Teresa and her husband, nyonya ketua OCAC Overseas Credit Guarantee Foundation Xue Shenghua, Sdri. Xuewang Shu-mei, produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Taiwan Sdri. Xu Yaqi, dokter ahli tidur dr. Zhang Dewei dan ibunda Sdri. Yuan Chunling, dr. Zhuang Junyao, dan semua tamu agung. Apa kabar! Apa kabar semua! (Bahasa Kanton)

Hari ini kita mengadakan homa Buddha Amoghasiddhi, yidam yang satu ini jarang diketahui orang. Namun, Ia sangat penting. Mengapa penting? Lihatlah, susunan-Nya dalam tubuh manusia sangat penting, 5 Buddha 5 cakra 5 vajra, Vairocana di tengah berada di cakra kening, di cakra tenggorokan adalah Amitabha di Barat, di cakra hati adalah Buddha Akshobya di timur, di cakra pusar adalah Buddha Ratnasambhava di selatan, di cakra kemaluan adalah Buddha Amoghasiddhi di utara. Oleh karena itu, Buddha Amoghasiddhi sangat penting. Buddha Amoghasiddhi di utara adalah lambang dari Anusthana-jnana, yang berarti mencapai keberhasilan semua kebijaksanaan. Buddha Amoghasiddhi yang satu ini menguasai bagian karman. Apa yang dimaksud bagian karman? Di dalam ritual Tantra, 4 keberhasilan agung adalah tolak bala, kemakmuran, keharmonisan, penaklukan, Buddha Amoghasiddhi menguasai sadhana 4 keberhasilan agung, yang kita mohon, dalam ritual tidak akan sia-sia, dengan kata lain, permohonan akan terkabulkan. Acarya Lianyin berkata pada saya, "Donatur utama hari ini tidak terlalu banyak." Saya pikir, "Aduh, ini tidak benar!" Karena ada sesosok Buddha dan sesosok Bodhisattva, keduanya sangat penting, jika kita mau memohon, mohonlah pada kedua yidam ini, satu adalah Buddha Amoghasiddhi, penguasa karman bagian Buddha; satu lagi adalah Avalokitesvara, yaitu Amoghapasha Avalokitesvara bagian padma, karena ada dua kata "amogha" (tidak sia-sia). Kita memohon pada kedua yidam ini, tidak akan sia-sia, sekalipun yang kita mohon tidak akan terkabulkan semua, setidaknya setengah! Setengah saja sudah lumayan, sedikit pun tidak apa-apa! Buddha Amoghasiddhi di antara Panca Buddha, walaupun urutannya adalah, Vairocana, Amitabha, Aksobhya, Ratnasambhava, Amoghasiddhi, namun, Amoghasiddhi menguasai bagian karman, bagian karman adalah semua Dharma, semua sadhana, yang kita mohon, semua dapat sempurna, sehingga disebut Buddha Amoghasiddhi. Warna utamanya adalah warna hijau, tidak ada warna hijau, pakai warna biru juga boleh; tidak ada warna biru, pakai warna emas juga boleh, warna emas digunakan pada yidam apapun. Warna hitam juga boleh, karena utara tergolong air, air berwarna hitam. Lihatlah, di bagian terdalam dari laut, air berwarna hitam; jauh dari warna hitam, agak dekat sedikit, berubah menjadi warna biru; lebih jauh dari warna biru, berubah menjadi warna hijau; pokoknya, laut yang paling dalam berwarna hitam.

Saya pernah berenang di laut yang berwarna hitam, namun, bukan laut hitam. Saya pergi ke Meksiko, melaut dari Puerto Vallarta, tiba di tengah laut, ada laut yang sangat dalam, yang mahir berenang disuruh turun berenang, setiap orang dilempari satu pelampung. Mereka mau melempar pelampung untuk saya, saya melambaikan tangan menolaknya, ia pun tidak lempar ke saya, saya kira saya sangat mahir berenang, jadi tidak perlu. Tadinya berenang di laut yang paling dalam, tiba-tiba datanglah sehampar ombak, kapal juga berguncang hebat, ombak juga sangat besar. Saat itu, saya melihat di atas kapal sudah tidak ada orang yang melempar pelampung, saya pun buru-buru berenang ke tepi kapal, di samping ada sebuah tangga, bisa naik ke atas kapal, begitu kapal bergoyang, tangganya bergeser, saya pun berenang kembali, mau meraih tangga, bergeser lagi oleh ombak, saya meraih tangga berkali-kali. Setelah saya berhasil meraih tangga, mulai naik. Setelah naik, kedua kaki terasa lemas, tangan juga lemas, hampir tidak bertenaga. Oleh karena itu, kadang-kadang manusia tidak boleh terlalu percaya diri, walaupun diri sendiri bisa berenang, bahkan di dalam laut yang dalam, namun, awalnya, ombak tidak terlalu besar, sampai akhirnya berguncang hebat, seketika saja. Kali itu, kami melaut di Puerto Vallarta, Meksiko, berenang di laut dalam. Kadang-kadang tidak boleh terlalu percaya diri; kadang-kadang, di bawah air ada pusaran.

Suatu kali di Kenting, Taiwan, di sana tertulis, "Ombak besar, dilarang turun ke laut". Alhasil, pada hari itu, tidak ada seorang pun di pantai, hanya beberapa orang saja. Laoda (Acarya Lianhuo), Lao'er (Acarya Lianshi) ada. Saya sendiri merasa sejak kecil mahir berenang, saya pun turun ke air, ada beberapa yang ikut saya turun ke air. Saat itu, ada berapa orang yang turun berenang? Zhang Huangming, Zheng Yuxin, dan saya pun turun ke air, saya berenang paling cepat, alhasil tidak bisa kembali. Saya memang mahir berenang, gaya bebas, gaya dada, gaya punggung, gaya kupu-kupu juga bisa, bahkan gaya anjing merangkak juga bisa, pokoknya, saya bisa semua. Apa yang saya takutkan? Begitu turun, berenang jauh sekali, ombak mendorong saya, mereka berdua hanya bermain air. Akhirnya, saya merasa sudah cukup, walaupun sangat jauh, saya pun berenang kembali, berenang sampai kira-kira 200 meter dari daratan, saya merasa tidak mampu berenang pulang. Ombak semacam itu di Taiwan disebut "Ombak Anjing Gila", di atas walaupun didorong ke depan, namun, di bawah ditarik ke bawah, kedua kaki seperti ditarik oleh dua tangan, bagaimana pun kedua kaki saya menepuk, seperti ditarik, tidak bisa berenang pulang. Amitabha! Kali itu, benar-benar sangat panik, saya tidak bisa berteriak "Tolong! Tolong!" karena saya merasa saya paling mahir berenang, jika berteriak tolong, bukankah memalukan Mahaguru? Tidak boleh berteriak, ingin berenang pulang, berenang hingga hampir kehabisan tenaga. Saya pikir habislah, kali ini pasti mati, pasti akan dijadikan menantu oleh Raja Naga Laut. Tragis! Seluruh diri saya hampir kehabisan tenaga, tenggelam ke bawah laut. Saat tenggelam, mata saya terbuka, merasa ada sebuah benda hitam, ternyata tali, untuk mengikat kapal, yaitu saat kapal kembali, mau merapat ke darat, biasanya di pantai ada sebuah tiang yang diikat tali, ujung tali mengikat kapal, agar kapal tidak bergoyang, tidak akan hanyut. Jadi, di bawah air, saya menarik erat tali tersebut, ketika ombak mendorong ke depan, saya pun mati-matian menarik tali, jika saya ditarik ke bawah, saya menarik erat tali tersebut, karena seluruh diri saya ditarik ke bawah oleh ombak laut, ketika didorong ke atas, saya buru-buru menarik ke depan, saya terus-menerus melakukan gerakan seperti ini di dasar laut, akhirnya, saya tiba di tepi laut. Saya tetap tidak melepaskan tangan saya menarik tali tersebut, tali tersebut menolong jiwa saya. Minggu lalu, saya sepertinya pernah cerita sekali, ketika saya merangkak ke pantai, jelas-jelas kelelahan di sana, ketika mereka melihat saya, saya langsung berubah menjadi tidak ada masalah, saya sendiri yang berenang pulang. Saat itu, kami bahkan berfoto selembar foto, ada Zhang Huangming, Zheng Yuxin, saya, Acarya Lianhuo, Acarya Lianshi, dan beberapa orang, saat itu ada seorang wanita, bernama Fang Guimei, yaitu adik ipar dari Ibu Berbaju Hijau Ciosang yang membukakan mata batin saya, ia adalah Orang Dongyi. Kami berfoto selembar foto, saya menemukan setelah foto itu dicuci, di dalam celana renang saya penuh dengan pasir, saya sendiri hampir telanjang, karena celana miring sebelah, pasir di satu sisi, makanya, orang berketrampilan tinggi tidak boleh nekat. Kadang-kadang, harus berhati-hati, seperti hari ini musim panas, cuaca begitu panas, kita pergi berenang, walaupun ketrampilan berenang kita sangat baik, juga tidak boleh terlalu percaya diri, karena ada beberapa tempat, air sangat dalam, kita tidak tahu, selain itu, juga ada pusaran air, di bawah air ada arus gelap, harus diperhatikan. Semenjak pengalaman pahit ini, saya pun berenang di kolam renang.

Hari ini kita menjelaskan Buddha Amoghasiddhi, intinya adalah tidak sia-sia, bahkan berhasil; permohonan kita tidak sia-sia, bahkan pasti berhasil, oleh karena itu, disebut Buddha Amoghasiddhi. Ia terutama menguasai bagian karman, yakni subjek yang dimohon semua orang, atau subjek permohonan duniawi. Saya dengar Acarya Lianyin berkata, "Donatur utama hari ini sangat sedikit." "Buddha Amoghasiddhi ini sangat mulia, tidak sia-sia, donatur utama mana boleh begitu sedikit?" Selesai bicara, semua orang mendaftar menjadi donatur utama. (Hadirin tepuk tangan) Yang memiliki berkah, yang memahami Buddha yang satu ini, seharusnya mendaftar menjadi donatur utama. Ini yidam yang paling penting, kita memohon pada-Nya, tidak akan sia-sia, pasti akan berhasil di bawah pancaran cahaya Buddha Amoghasiddhi.

Marilah kita bahas lagi tentang Sadhana 9 Tingkat Dzogchen. Hari ini kita menceritakan tentang Padmasambhava. Padmasambhava adalah salah satu dari 8 mahayidam Zhenfo Zong. Guru Rinpoche dalam Tantra, dengan kata lain, guru sesepuh yang paling tinggi dalam Tantra Tibet adalah Padmasambhava. Ia lahir pada tahun ke-8 setelah Buddha Sakyamuni parinirvana, lahir di Laut Danakosha. Bagian utara India tidak ada laut, namun, mereka menyebut danau besar sebagai laut. Sehingga, disebut Laut Danakosha. Laut Danakosha penuh dengan teratai, Padmasambhava lahir di dalam teratai. Saat itu, ada seorang Raja Uddiyana di utara India, ia pergi ke suatu tempat mencari harta karun, di tengah perjalanan, mendapatkan petunjuk Dakini, "Di Laut Danakosha lahir seorang baby, bawa pulang dan rawatlah baby itu." Raja itu pergi ke pinggir Laut Danakosha, benar-benar melihat Padmasambhava, benar-benar ada seorang baby di sana, Ia berada di tengah teratai. Raja pun membawa-Nya pulang, memberikan nama Padmasambhava, karena Ia lahir dari dalam teratai. Oleh karena itu, Padmakumara terlahir dari dalam teratai. Padmasambhava terlahir dari teratai. Ada lagi, minggu lalu saya pernah mengatakan, setelah Manjushrimitra pertama parinirvana, berinkarnasi menjadi Manjushrimitra kedua, Ia juga lahir di dalam teratai, juga Padmakumara (bocah teratai). Belakangan, Manjushrimitra kedua juga membimbing Padmasambhava. Asal-muasal Padmasambhava, Ia adalah inkarnasi dari tubuh Sakyamuni, ucapan Amitabha, hati Avalokitesvara, boleh dikatakan, "tubuh, ucapan, dan pikiran"-Nya adalah kombinasi dari "tubuh" Sakyamuni, "ucapan" Amitabha, dan "pikiran" Avalokitesvara, berinkarnasi menjadi Padmasambhava, manunggal. Padmasambhava sejak kecil sudah memiliki jodoh Buddha, Ia melepaskan jabatan raja, kemudian menjadi bhiksu. Siapa yang mengupasampada-Nya? Y.A. Ananda. Padmasambhava adalah inkarnasi dari Buddha Sakyamuni, inkarnasi dari Buddha Amitabha, inkarnasi dari Avalokitesvara, alhasil diupasampada oleh Y.A. Ananda.

Contoh semacam ini juga terjadi pada zaman sekarang. Semua orang tahu Mahaguru sampai umur 43 tahun, saya memiliki rambut yang hitam, sangat indah, saya sangat menghargai rambut ini, setiap hari menyisir di depan cermin! Saat itu, saya selalu bawa sisir, menyisir hingga saya merasa puas, sangat gagah! Namun, saat itu, Bodhisattva memberikan petunjuk pada saya, "Saya harus menjadi bhiksu pada umur 43 tahun." Saya berkata, "Saya tidak mau menjadi bhiksu." On Friday night, I can go to Tavern, drink wine, go to night club dancing, or go to karaoke singing songs, (malam sabtu bisa pergi ke Tavern untuk minum arak, menari di klub malam, atau menyanyi karaoke) It's so good, I don't want to be a monk. (Alangkah baguslah, saya tidak mau menjadi bhiksu!) Alhasil, tahun itu saat mandi, begitu menyisir rambut dengan tangan, segenggam rambut rontok, begitu saya lihat, rambut tinggal beberapa helai. Rambut rontok, berubah menjadi agak gundul, apa boleh buat, Bodhisattva mengatakan saya harus diupasampada pada umur 43 tahun, saya lihat waktu kurang lebih umur 43 tahun. Saat itu, kebetulan Mahabhiksu Guoxian dari Hong Kong, ia sekarang juga sudah lanjut usia, Beliau datang ke Seattle, Beliau adalah murid saya. Saat itu, saya menyetir mengantar Mahabhiksu Guoxian ke Vancouver, saat itu, Richard Yan (Acarya Lianzhi) ada. Apakah ada? Saya yang menyetir mengantar Guoxian, menyetir 3 jam lebih ke Vancouver, kemudian menyetir pulang. Bhiksu Guoxian adalah murid saya, Beliau bersarana pada saya, Beliau berkata pada saya, "Tanggal 10 bulan 2 (penanggalan lunar) adalah hari terbaik." Mengapa tanggal 10 bulan 2 adalah hari terbaik? "Karena Padmasambhava juga menjadi bhiksu pada hari itu." Saat itu, begitu Y.A. Ananda mengupasampada Padmasambhava yang merupakan inkarnasi dari Buddha Sakyamuni, Padmasambhava memancarkan cahaya yang sangat terang. Saya juga diupasampada menjadi bhiksu oleh Mahabhiksu Guoxian dari Wai Chuen Monastery, Sha Tin, Hong Kong pada tanggal 10 bulan 2. (Hadirin tepuk tangan) Fo-ching berdiri di loteng Miyuan, berkata, "Ayah, jangan menjadi bhiksu!" Ia terus memanggil, "Ayah, jangan menjadi bhiksu!" Namun, sudah menjadi bhiksu, apa boleh buat. Lagipula, jika tidak diupasampada, rambut juga akan rontok semua, sekalian menjadi bhiksu. Guoxian bawa banyak kasaya dan jubah, Beliau memakaikan saya kasaya dan jubah Mahayana. Begitu saya bercermin, tidak begitu bagus, bukan tidak bagus juga. Guoxian di belakang berkata, "Anda terlihat agung begitu menjadi bhiksu!" Saya berpikir, "Walaupun menjadi bhiksu! Tunggu Anda pulang, saya kembali ke keduniawian." Saya bertanya padanya, "Setelah Anda kembali ke Hong Kong, apakah Anda akan datang lagi?" Ia menjawab, "Ya." Datang lagi, habislah saya, jika saya kembali ke keduniawian, habislah. Benar tidak? Sekalian dipertahankan. Belakangan, Beliau datang beberapa kali, Ia menyumbang paling banyak untuk Ling Shen Ching Tze Temple. Saat itu, ada 8 keluarga besar, satu keluarga menyumbang 20 ribu USD, namun, Mahabhiksu Guoxian sendiri menyumbang 100 ribu USD. Sungguh! Donatur utama pembangunan vihara yang sebenarnya adalah Beliau, semua orang bergabung membeli tanah membangun vihara, demikianlah Ling Shen Ching Tze Temple berdiri. Saya sangat merindukannya, saya pergi ke Hong Kong, Beliau datang dan bertanya pada saya, "Mahaguru, Anda memahami hati dan menyaksikan Buddhata, sebenarnya apakah itu?" Saya melihat akar kebijaksanaannya sangat kental, ia memiliki akar kebijaksanaan yang sangat kuat, saya pun membisikkan satu kalimat padanya. Ia berkata, "Kalau begitu, saya sudah tahu." Bhiksu Guoxian juga Mahabhiksu yang telah mencapai pencerahan. (Hadirin tepuk tangan)

Setelah Y.A. Ananda mengupasampada Padmasambhava, Beliau berguru pada banyak guru. Banyak orang berkata, buku Mahaguru kebanyakan dijiplak dari kitab Sutra. Buku Mahaguru kebanyakan dijiplak dari Tripitaka. Pada dasarnya, Buddhadharma itu setelah membaca Sutra, mengira sepatah Buddhadharma ini sangat bagus, tentu saja digunakan di buku saya. Apakah tidak boleh menjiplak Tripitaka? Tripitaka tidak ada hak cipta, karena Tripitaka tidak ada pengarang! Hanya penerjemah, sehingga tidak ada hak cipta, siapapun boleh menjiplak. Apakah kalian menjiplak Sutra Amitabha? Menjiplak Saddharma Pundarika Sutra? Menjiplak Sutra Raja Agung Avalokitesvara? Semua orang menjiplak! Malah mengatakan buku Mahaguru hasil jiplakan. Guru mengajarkan kamus Bahasa Mandarin, mana yang bukan menjiplak, saya Sheng-yen Lu juga menjiplak, ayah saya mengajari saya, "Anda tulis, "Sheng-yen Lu", ini namamu." Saya pun menulis "Lu", saya menjiplak dari ayah dan ibu saya, "Sheng-yen Lu" juga jiplakan. Mana yang bukan jiplakan? Tidak ada satu benda pun bukan jiplakan.

Apakah Anda lahir sudah mengerti Buddhadharma? Saya beritahu Anda, Anda lahir hanya bisa makan! Hanya bisa minum susu, apapun tidak bisa. Kita sendiri menjiplak segala sesuatu di masyarakat, yang namanya artikel, yaitu semua sayur, buah, daging, dimasukkan ke dalam sup dan dimasak, dan rasakan, seperti bahan shabu-shabu! Begitulah artikel, banyak bahan dihidangkan, tumis sepiring sayur, ditumis dengan baik, itulah artikel yang baik; yang ditumis dengan tidak baik, itulah artikel buruk, hanya begitu saja! Anda kira artikel itu benda di dalam perut Anda? Jika Anda ditumpahkan, setetes air pun tidak mampu dimuntahkan! Apa yang dimaksud menjiplak? Saya beritahu Anda, taruh di dalam pikiran, tulis di buku, sabda yang diucapkan Buddha Sakyamuni, kita pindahkan ke dalam buku. Semua pengarang mahasiddha, kita anggap ada hubungan dengan artikel ini, kita pun pindahkan ke dalam buku. Kemudian, ditambah dikurang dikali dibagi, seperti menjahit, menggunting bagian yang harus digunting, menambah bagian harus ditambah, disesuaikan dengan tubuh pemakai, ini adalah pakaian yang sangat bagus. Kain yang sama, bahan yang sama, artikel adalah bahan yang sama, bahan sudah diberikan pada Anda, Anda ambil bahan tersebut, kemudian dikombinasi, ditambah-dikurang-dikali-dibagi, inilah artikel yang baik. Ini baru disebut kreasi sendiri. Namun, Anda sendiri harus kreatif, harus menciptakan hal baru. Saya beritahu Anda, dalam Buddhadharma, asalkan menciptakan hal baru, orang lain akan mengatai Anda "sesat" "itu bukan sabda Buddha" "itu kreasi Anda sendiri". Kreasi tidak boleh, kreasi akan dimaki "sesat". Oleh karena itu, Buddhadharma tidak boleh diciptakan sendiri, harus sepenuhnya menuruti "pravacana" Buddha Sakyamuni.

Jadi, apa yang dimaksud menjiplak? Bukankah Anda menjiplak gen ayah dan ibu Anda sehingga lahirlah Anda; bahasa yang Anda ucapkan sejak kecil, bukankah meniru ayah dan ibu Anda; di sekolah meniru guru, menjiplak dari guru, di rumah menjiplak orang tua, di masyarakat menjiplak masyarakat, ke mana pun Anda pergi, di sanalah Anda menjiplak. Masyarakat adalah sebuah tempayan kimci berukuran besar, semua kebiasaan dijiplak dari tempayan besar. Siapa yang tidak menjiplak? Termasuk Anda makan, minum, buang air besar, buang air kecil, semua menjiplak. Mari kita pikirkan, ketika Anda baru lahir, apa yang Anda bisa? Apapun tidak ada, semua hasil jiplakan. Baiklah, penjelasan selesai. Saya kira tulisan yang saya cetak adalah hasil jiplakan? Tentu saja, itu tulisan di dalam kamus Bahasa Mandarin, semua hasil jiplakan dari sana, bagaimana kalau Anda tidak bisa? Dulu, guru mandarin berkata pada kami, "Kalian tidak bisa mengarang? Kalian tidak tahu, artikel di bawah langit ini adalah jiplakan besar!" Artikel di bawah langit ini adalah jiplakan, bukan saya menjiplak Anda, Anda menjiplak saya. Sekarang juga ada orang menjiplak artikel saya. Menjiplak artikel saya tidak apa-apa, ambil artikel berharga saya dan disusun menjadi sebuah buku, tidak apa-apa. Karena semua artikel, semua pengetahuan, semua Buddhadharma, semua hasil jiplakan. Saya menjiplak dari guru saya, bagaimana guru mengajari saya, begitulah yang saya tulis. Oleh karena itu, Padmasambhava begitu lahir tidak sepenuhnya mengerti Buddhadharma, Ia berguru pada banyak guru, pertama adalah Manjushrimitra kedua, bukan Manjushrimitra pertama; Bodhisattva Nagarjuna juga guru-Nya; Vimalamitra, yang paling mulia Vima Nyingthig, juga merupakan guru Padmasambhava; Shri Simha, adalah guru yang paling lama Ia ikuti, juga 25 tahun. Kebetulan sekali, Shri Simha juga ikut Manjushrimitra selama 25 tahun; Padmasambhava ikut Shri Simha belajar Sadhana 9 Tingkat Dzogchen juga 25 tahun. Namun, Padmasambhava menggabungkannya dan melatih diri di Sitavana.

Padmasambhava adalah pertapa keras, Buddha Sakyamuni juga pernah bertapa keras di Gunung Salju selama 9 tahun, Padmasambhava juga bertapa keras di Sitavana. Bagaimana pertapaan keras itu? Dharmasana-Nya adalah mayat, Ia menumpuk mayat menjadi Dharmasana. Ia menjadikan kain kafan, yaitu kain putih yang digunakan untuk membungkus orang India saat meninggal, Ia mengambil kain tersebut untuk dijadikan pakaian-Nya, disandangkan di badan-Nya, itulah yang dikenakan di badan-Nya. Peralatan Dharma yang dibawa-Nya adalah peralatan Dharma tulang manusia, seperti tulang sendi (lengan), atau tulang iga, di atasnya ditancap 3 tengkorak kepala, Ia jadikan peralatan Dharma, disebut Khatvanga. Apa yang Ia makan? Orang lain mengusung jenasah, setelah dibuang, ditabur sedikit bahan persembahan, seperti tabur bunga di atas bahan persembahan, kemudian tebar sedikit mantao, atau kari yang dimakan orang India, atau biskuit India, semua ini dilempar ke kuburan untuk kebutuhan sembahyang. Padmasambhava menyantap makanan tersebut. Yang Ia kenakan adalah kain kafan, peralatan Dharma yang dipegang adalah tulang manusia, menjadikan tulang manusia sebagai peralatan Dharma. Selanjutnya, Dharmasana-Nya, tempat meditasi-Nya adalah duduk di atas mayat. Yogi India zaman sekarang mengusapkan abu tulang hasil kremasi ke tubuh dan wajahnya sendiri.

Padmasambhava melatih diri di sana, mendapatkan perlindungan dan dukungan dari Vajrakilaya. Vajrakilaya dewa pelindung Sitavana, saat itu, Vajrakilaya melihat Padmasambhava seperti itu, Ia bertarung ilmu dengan Padmasambhava, alhasil ditaklukkan oleh Padmasambhava, berubah menjadi kerabat Padmasambhava. Oleh karena itu, tubuh angkara murka Padmasambhava adalah Tubuh Angkara Murka Vajrakilaya dan Padmasambhava, Padmasambhava memasuki hati Vajrakilaya, berubah menjadi wujud Vajrakilaya Guru Rinpoche. Selain itu, Hayagriva Vidyaraja saat itu juga melindungi Padmasambhava. Oleh karena itu, Khandro Nyingthig dari Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, di dalam kunci Khandro, ada dua orang pasangan Yab-Yum di sisi Padmasambhava. Terakhir, di dalam Sitavana, Ia mendapatkan kesaktian agung yang sangat sempurna, yang paling dahsyat.

Kemudian, Raja Trison Detsen tahu kesaktian Padmasambhava sangat luar biasa, lalu mengundang-Nya masuk ke Tibet. Saat itu, di Tibet banyak Mara, siluman, yang diyakini banyak orang adalah Aliran Bon atau aliran hitam. Seluruh Tibet kacau balau, semua menyakini batu! Pohon! Matahari! Bulan, gunung, danau...semua menyakini benda alam, bahkan rubah juga diyakini. Rubah semacam ini disebut rubah liar, di Tibet ada semacam rubah yang keluar berkelompok. Selain itu, mereka juga meyakini macan tutul, dewa rubah, dewa macan tutul, dewa ular, dewa sapi, dewa apapun ada, begitulah aliran hitam. Itu sebabnya, Raja Trison Detsen mengundang Padmasambhava pergi ke Tibet untuk menyebarluaskan Buddhadharma sejati, Raja Trison Detsen adalah titisan dari Bodhisattva Manjushri, sedangkan Padmasambhava adalah kombinasi dari "tubuh" Buddha Sakyamuni, "ucapan" Buddha Amitabha, "hati" Avalokitesvara. Keduanya bertemu, satu adalah Manjushri, satu lagi Buddha Sakyamuni; satu raja kerajaan, satu lagi lagi Dharma, tadinya, raja merasa dirinya sangat agung, "Seluruh Tibet adalah milik saya, walaupun Anda adalah Mahabhiksu, Anda masuk ke tempat saya, justru Anda yang harus bernamaskara pada saya." Mereka berdiri di tepi Sungai Brahmaputra (Yarlung Zangbo), siapa bernamaskara pada siapa? Satu adalah Raja Trison Detsen titisan dari Manjushri; satu adalah gabungan dari Buddha Sakyamuni, Buddha Amitabha, Bodhisattva Avalokitesvara. Raja Trison Detsen tidak ingin tunduk, "Saya juga raja!" "Saya adalah raja kerajaan, saya mana mungkin tunduk pada Anda?" Raja Dharma yang satu lagi mengira "Saya adalah Sakyamuni! Saya adalah Amitabha, saya adalah Avalokitesvara, saya mana mungkin tunduk pada Anda?" Keduanya saling bersitegang di sana. Alhasil, Padmasambhava berpikir, "Orang lain mengundang saya, saya tamu, ia tuan rumah, saya lebih baik tunduk saja." Sehingga, Padmasambhava lebih dulu memberikan penghormatan padanya, beranjali dan menundukkan kepala memberikan penghormatan. Namun, begitu memberikan penghormatan! Jubah kebesaran raja kerajaan terbakar, hangus separuh. Saat itu, ia pun tahu siapa yang lebih agung.

Padmasambhava memasuki Tibet total 55 tahun lamanya, di sana Ia mencapai 4 keberhasilan agung. Keberhasilan pertama, Ia menaklukkan semua Mara, siluman, Mara sesat di seluruh Tibet, semua berlindung pada Buddhadharma, semua menjadi Dharmapala Buddhadharma. Tadi malam dikatakan, untuk menjadi Vajra Dharmapala, yaitu membantu True Buddha School, Zhenfo Zong, membantu pembabaran aliran, kita menjadi Vajra Dharmapala, keluar dana maupun tenaga, ini sangat penting. Oleh karena itu, Padmasambhava sendiri memasuki Tibet sangat penting, Ia menaklukkan semua mara sesat dan siluman, kesaktian-Nya sangat hebat. Hari ini kita demi menundukkan siluman ini, baru menyumbang dana maupun tenaga, menjadi Vajra Dharmapala. Ini adalah kontribusi pertama yang paling mulia-Nya terhadap Tibet, menyebarkan Buddhadharma ke Tibet, menaklukkan semua mara sesat dan siluman di Tibet, kemudian menjadikan Tibet sebuah kerajaan Buddha Tantra Tibet. Kedua, Ia mentransmisikan Buddhadharma kepada beberapa orang utama, orang yang pertama ditransmisikan adalah Yeshe Tsogyal, yakni istri-Nya atau Bhagawati-Nya. Kedua, ditransmisikan kepada Raja Trison Detsen. Transmisi sadhana yang terutama diwariskan kepada Raja Trison Detsen dan Yeshe Tsogyal. Keberhasilan ketiga, sangat mulia, Ia membangun Samye Gompa, disebut juga vihara bebas leluasa. Ia membangun Samye Gompa dengan wujud seluruh alam semesta, di tengah ada Gunung Semeru, di pinggir ada 4 benua besar, 8 benua kecil, 7 laut emas (laut parfum), berdasarkan bentuk inilah, Samye Gompa dibangun. Yang terbaik dari Samye Gompa adalah Padmasambhava merekrut Vairocana, Vairocana adalah seorang lotsawa (guru penerjemah), ia mengerti Bahasa Sansekerta, juga mengerti Bahasa Tibet, Ia menerjemahkan Bahasa Sansekerta ke Bahasa Tibet, di Samye Gompa Ia menerjemahkan banyak Sutra Buddhis. Sutra Buddhis berbahasa Tibet dihasilkan di sana. Kontribusi ketiga Padmasambhava, yaitu membangun Samye Gompa. Kontribusi keempat, Padmasambhava meminta Yeshe Tsogyal menimbun kunci penting Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, Khandro Nyingthig ke angkasa Nepal, Tibet, dan Bhutan, di dasar danau, di dalam gua, semua terpendam kitab Sutra ini, karena Padmasambhava tahu, kelak Raja Lang Darma akan membinasakan Buddha, ada beberapa ratus tahun tidak ada Buddhadharma. Sehingga, Buddhadharma ini mesti disimpan, disimpan di dalam gua, disimpan di dasar danau, disimpan di tengah angkasa, disimpan di dalam hutan, disimpan di tempat mana pun. Kelak ada Rinpoche yang terlahir kembali, lewat petunjuk langit, petunjuk dakini, dicari lagi terma-terma tersebut, Buddhadharma dikeluarkan lagi. Inilah 4 kemuliaan utama Padmasambhava.

Padmasambhava boleh dikatakan adalah guru sesepuh pertama dalam ajaran Tantra Tibet. Ia total memiliki 5 pasangan Yab-Yum utama, 10 pasangan Yab-Yum sedang, 50 pasangan Yab-Yum kecil, masa hidup-Nya sangat panjang, umur-Nya sangat panjang. Terakhir, Ia menunggang kuda langit, 4 raja langit menopang kuda langit untuk-Nya, Ia menunggang kuda langit, saat naik ke langit, mengucapkan satu kalimat, "Keserakahan duniawi, diputuskan." Semua keserakahan duniawi, diputuskan. "Lima racun berubah menjadi lima manfaat." Lima racun dari keserakahan, kemarahan, kebodohan, keraguan, dan kesombongan bisa digunakan dengan fleksibel. "Kita bisa bebas leluasa." Di dalam Buddhadharma, kita bisa bebas leluasa. Saat itu, ketika kita mendapatkan Buddhadharma, mengerti menghormati Guru, menghargai Dharma, dan melatih diri sungguh-sungguh pasti akan memahami hati dan menyaksikan Buddhata, mencapai pencerahan, mencapai keberhasilan. (Hadirin tepuk tangan) Inilah Padmasambhava yang saya ceritakan pada kalian.

Saya ceritakan lagi sebuah lelucon. Ada seorang anak mengeluh pada ibunya, "Mengapa ibu melahirkan saya begitu gemuk?" Ibu menjawab, "Saat saya melahirkan kamu baru 3,5 kilogram, apa hubungan dengan saya?" Benar! Bukan ibu yang melahirkan kamu begitu gemuk, kamu sendiri yang membuat dirimu menjadi segemuk ini. Mengapa manusia bisa gemuk? Mulutmu yang gemuk, mulutmu terlalu besar, semua dimakan barulah bisa gemuk, hubungan sebab akibat! Hari ini kita belajar Buddhadharma juga sama, kita akan menjadi seperti apa yang kita makan, Buddhadharma juga sebab akibat! Ini tidak boleh menyalahkan guru, siapa suruh Anda makan sembarangan. Benar tidak? Buddhadharma juga demikian, hubungan sebab akibat, kita menjadi apa yang kita makan. Saya ingat Acarya Lianzhi pernah mengatakan, dulu ketika ia menjadi perawat, di pintu rumah sakit ada sebuah tulisan, "Anda menjadi apa yang Anda makan." (You are what you eat) Jadi, Acarya Huijun begitu gemuk, tidak ada hubungan dengan True Buddha School kita, melainkan mulutnya. Ada sebuah rumah sakit, pasien berbaris melakukan pemeriksaan daya pendengaran. Ada seorang menghampiri mencari perawat, "Saya nomor 33." Perawat berkata, "Nomor 33 sudah lewat, tadi saat Anda dipanggil, apakah Anda tidak dengar?" Orang itu sangat marah, "Jika saya bisa dengar, saya tidak perlu lagi diperiksa." Sebenarnya, manusia itu sangat kontradiksi, jelas-jelas tidak boleh makan, Anda masih makan. Jelas-jelas tahu makan bisa gemuk, Anda masih makan, inilah kontradiksi. Manusia harus lebih dulu menaklukkan diri sendiri, jangan selalu ingin menaklukkan orang lain, lebih dulu menaklukkan diri sendiri. Ada seorang istri menangis di depan cermin, "Saya makin lama makin gemuk, makin lama makin tua, makin lama makin jelek." Istri bermanja dengan suaminya, "Sayang! Hiburlah saya. Bujuklah saya." Suami berpikir sejenak dan berkata, "Sayang, daya penglihatanmu masih bagus."

Kita belajar Buddha tidak bisa dibujuk. Bagaimanapun tingkatan alam belajar Buddha, kita harus tekun melatih diri, jika kita tekun melatih diri, Dharmabala baru akan meningkat, ini pasti. Tadi kita mempersembahkan makanan, ada facai. Apa maksud dari mempersembahkan facai? Yaitu supaya Dharmabala kita meningkat, semua yang datang ke sini menerima abhiseka, Dharmabala meningkat. (Hadirin tepuk tangan) Bagaimana supaya Dharmabala meningkat? Kita harus tekun melatih diri, Dharmabala baru akan meningkat. Oleh karena itu, Padmasambhava mengatakan: menghormati Guru, harus menghargai Dharma, baru bisa tekun melatih diri, ini saling berhubungan, hubungan sebab akibat. Anda menghormati Guru, dengan sendirinya menghargai Dharma Sang Guru; Anda menekuni sadhana dari Sang Guru, Dharmabala baru akan meningkat, sampai akhirnya, Anda pun akan mencapai pencerahan. (Hadirin tepuk tangan) Menghormati Guru, menghargai Dharma, benar-benar melatih diri, Anda akan mencapai pencerahan. Ini adalah hubungan sebab akibat! Anda tidak menghormati Guru, Anda tidak akan menghargai Dharma, maka Anda pun tidak akan tekun melatih diri, Anda pun tidak akan mencapai keberhasilan, hubungan sebab akibat.

Ada seorang pria, IQ nya sangat tinggi, ia menyatakan perasaannya pada wanita, di atas memo ditulis, "5201314", artinya "saya mencintaimu seumur hidup", ia menulis angka ini dan diperlihatkan pada sang wanita, IQ wanita itu juga sangat tinggi, ia menulis kembali selembar memo, "520+1314x10" wah! Pria ini kegirangan, "Saya mencintaimu seumur hidup 10 kali lipat", pria ini sangat senang. Kalian hitung sebentar dengan kalkulator, jawabannya adalah "18340", "satu tamparan sebagai hukuman untuk Anda". Baiklah! Om Mani Padme Hum.

Tidak ada komentar: