Senin, 19 Agustus 2013

Janganlah Menfitnah Sesukanya

 

Janganlah Menfitnah Sesukanya

Oleh: Grandmaster Sheng-yen Lu

 

Dakini berkata, "Ketika Anda tidak mengerti seorang sadhaka, atau hanya mendengar kabar burung saja, atau pernyataan sepihak, janganlah memfitnah sesukanya. Kecuali, Anda telah sepenuhnya mencerahi prajna, Anda sepenuhnya telah memiliki kemampuan membaca pikiran makhluk lain. Kalau tidak, jangan menfitnah sesukanya."

Menfitnah adalah kelemahan semua umat manusia.

Ikrar dan sila yang paling gampang dilanggar, tergolong karma ucapan.

Orang awam mudah menfitnah orang lain.

Tidak terkecuali sadhaka.

Sadhaka gampang menfitnah agama dan aliran lain.

Sadhaka gampang memuji diri sendiri dan menfitnah orang lain.

Sadhaka gampang mengorek kesalahan dan kesesatan sadhaka lain.

Sadhaka menfitnah ajaran agama lain.

Sadhaka memiliki pandangan menyimpang terhadap agama, tidak memahami lalu memfitnah "Guru Aliran" dan murid-muridnya, oleh karena itu, penting sekali untuk membuang "pandangan menyimpang" dan "kemelekatan".

**************

Ketika saya di Taiwan, saya sempat membaca beberapa buku yang menfitnah agama, terutama Tantra Tibet.

Beberapa buku ini ditulis oleh seorang penekun Vijnanavada, ia bahkan mencela guru sesepuh Tantra, Padmasambhava.

Sadhaka ini, juga mencela Guru Aliran Trisastra, Guru Yinshun.

Menurutnya, Tantra Tibet adalah perzinahan.

Padmasambhava adalah Mara Perzinahan.

Guru Yinshun hanya mengakui 6 jenis kesadaran. Sementara, kesadaran ketujuh dan kesadaran kedelapan, Guru Yinshun mengira hanya "nama belaka" adalah keliru.

Di sini, saya jelaskan secara khusus:

Padmasambhava memiliki 5 orang siswi yang memiliki keberhasilan luar biasa, mereka semua adalah rekan Dharma dari Guru Padma.

Kelima orang ini adalah Yeshey Tsogyal, Mandarava, Sakya Devi, Kalasiddhi, dan Tashi.

Kelima orang ini adalah mahasiddha.

Selain itu, yang tercantum di dalam Sutra Tantra, selain kelima orang ini, masih ada lagi 15 orang yang mencapai keberhasilan.

Selain ke-20 orang ini, masih banyak lagi yang lain.

Mereka semua adalah "Dakini" dari Padmasambhava.

Itu sebabnya, Padmasambhava difitnah sebagai guru sesepuh yang berzinah.

Tantra Tibet adalah aliran perzinahan.

Sepengetahuan saya, Sadhana Yab-yum dari Padmasambhava adalah esensi rahasia, merupakan rahasia tertinggi, penekunan sadhana ini, mudah memperoleh kebahagiaan tertinggi, terang, dan sunyata. Sangat berguna terhadap prana, nadi, dan bindu dalam ajaran Tantra.

Tidak tercemar.

Tidak konvensional.

Sempurna.

Silsilah rahasia semacam ini, memang tepat dan benar, merupakan kombinasi dari Kye-rim dan Dzog-rim. Lewat metode kemudahan untuk mencapai kebijaksanaan Tathagata yang tidak konvensional.

(Ini sulit dimengerti oleh orang awam, oleh karena itu, membuat orang berpikiran kotor. Sadhaka sang penulis buku tentu masih belum membuktikan keberhasilan dari sadhana ini, maka lumrah ia menfitnah)

Karena tidak mengetahui esensi rahasia, telah melakukan karma ucapan yaitu menfitnah, ini adalah pelanggaran ikrar dan sila dari sadhaka tersebut.

Sadhaka ini lewat Vijnanavada, menyerang aliran lain, ini juga berarti telah melanggar karma menfitnah.

Menurut saya, dunia ini terlalu banyak orang yang telah melanggar karma ucapan yaitu menfitnah, hanya karena banyak umat yang berada dalam kebutaan, media yang membesar-besarkan, penyiaran yang salah dari mulut insan, rumor dari kalangan yang mempunyai maksud tertentu.

Itu sebabnya, berita yang tidak benar tersebar di seluruh dunia, kebenaran yang sejati telah tenggelam tertutup kabut.

Di dunia ini, sadhaka seharusnya senantiasa bungkam! Agar tidak melanggar sila!

 

Sumber

Tidak ada komentar: