DHARMARAJA LIANSHENG MENGULAS SUTRA ALTAR
Tidak Berharap Pamrih dan Tidak Menciptakan Kejahatan
Intisari Ceramah Dharmaraja Liansheng pada Upacara Agung Homa Tara Peningkat Berkah dan Kebijaksanaan di Taiwan Lei Tsang Temple pada 17 Desember 2011
Sutra Altar Patriak VI minggu ini kutipan Sutra Bab 10 - Pesan-pesan
師說偈已,告曰:「汝等好住。吾滅度後,莫作世情悲泣雨淚,受人弔問,身著孝服,非吾弟子,亦非正法。但識自本心,見自本性,無動無靜,無生無滅,無去無 來,無是無非,無住無往。恐汝等心迷,不會吾意,今再囑汝,令汝見性。吾滅度後,依此修行,如吾在日;若違吾教,縱吾在世,亦無有益。」復說偈曰:「兀兀 不修善,騰騰不造惡,寂寂斷見聞,蕩蕩心無著。」師說偈已,端坐至三更,忽謂門人曰:「吾行矣!」奄然遷化。于時異香滿室,白虹屬地,林木變白,禽獸哀 嗚。
十一月,廣韶新三郡官僚,洎門人僧俗,爭迎真身,莫決所之。乃焚香禱曰:「香煙指處,師所歸焉。」時香煙直貫曹溪。
十一月十三日,遷神龕併所傳衣缽而回。次年七月二十五日出龕,弟子方辯以香泥上之,門人憶念取首之記,仍以鐵葉漆布固護師頸入塔。忽於塔內白光出現,直上衝天,三日始散。韶州奏聞,奉敕 立碑,紀師道行。
師春秋七十有六,年二十四傳衣,三十九祝髮,說法利生三十七載,得旨嗣法者,四十三人,悟道超凡者莫知其數。達磨所傳信衣(係西域屈眴布也),中宗賜磨納寶缽,及方辯塑師真相,並道具等,主塔侍者尸之,永鎮寶林道場。流傳《壇經》以顯宗旨,興隆三寶,普利群生者。
※※※
Pertama-tama kita sembah sujud pada guru silsilah Bhiksu Liaoming, Guru Sakya Dezhung, Gyalwa Karmapa ke-16, Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna mandala, sembah sujud pada adinata homa hari ini Tara Peningkat Berkah dan Kebijaksanaan.
Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, umat se-Dharma di internet, dan tamu agung kita hari ini The Chinese University of Hong Kong Prof. TAM Wai Lun, ketua dewan markas pusat pemilihan presiden Tsai Ing-wen kabupaten Nantou Bpk. Li Wen-zhong, Pusat Promosi Pengobatan dan Kesehatan Alami Quan Neng Prof. Tang Duo-qing, penasihat hukum TBF Pengacara Luo Ri-liang dan Pengacara Huang Yue-qin, pengusaha terkemuka Hong Kong Bpk. Lei Feng-yi, my university classmates Bpk. Zhu Jin-shui dan istri Ibu Chen Ze-xia, Presdir Global Travel Channel Bpk. Li Jian-guang, my sister Sheng-mei Lu, Guo-ying Lu dan her husband and Ni-ying Lu, ada lagi produser Gei Ni Dian Shang Xin Deng Sdri. Xu Ya-qi, produser Lamrim Chenmo dan Sutra Altar Patriak VI Sdri. Lin Pei-jun. Ada lagi, Presiden Ma Ying-jeou meminta Legislator Ma Wen-jun mengirim enam botol daun teh, traktir kita minum teh. Selamat siang semuanya, salam sejahtera semuanya. (Hadirin tepuk tangan)
Hari ini kita menggelar homa Tara Peningkat Berkah dan Kebijaksanaan. Dulu Padmasambhava pernah mengatakan, sadhana Tantra, ada yang namanya "3 Sadhana Unggul". Arti dari "Sadhana Unggul" adalah sadhana yang luar biasa, yang gampang kontak yoga, salah satunya adalah sadhana Tara, mudah sekali kontak yoga. Tara Peningkat Berkah dan Kebijaksanaan ini, juga merupakan salah satu dari 21 Tara, menjelma dari Tara Hijau; sedangkan Tara Hijau adalah penjelmaan Avalokitesvara. Ada satu versi lagi, di dalam sistem Prajna, semua Tara merupakan penjelmaan dari Bhagawati Prajnaparamita; menurut Tantra, yaitu penjelmaan Tara Tathagata Samanthabradharaja. Sadhana Tara mudah sekali kontak yoga, saya sendiri juga merasakan, menekuni Sadhana Tara gampang sekali kontak yoga. Ini adalah 3 Sadhana Unggul yang diucapkan Padma Guru, yakni 3 macam sadhana yang luar biasa, dapat lebih cepat kontak yoga.
Tara Peningkat Berkah dan Kebijaksanaan memiliki 4 ciri khas, jika setelah kontak yoga dalam menekuni Tara yang satu ini, pertama, Ia dapat meningkatkan berkah kita, inilah "oh money coming home"; kedua, meningkatkan kebijaksanaan kita, kita memiliki kebijaksanaan, maka memahami apa itu kebenaran Buddha sejati; ketiga, Tara yang satu ini adalah Tara yang bisa memperoleh kekuasaan, di antara 21 Tara, dapat membaut Anda memperoleh posisi kekuasaan, yaitu Tara yang satu ini! (Hadirin tepuk tangan) Hari ini tidak ada kandidat yang hadir, jika ada, semua akan "terpilih", jika tidak ada, tidak perlu dikatakan! (Mahaguru tertawa, hadirin tertawa) Ada Sadhana Tara sebaik ini, asalkan menerima abhiseka, maka dapat memperoleh posisi kekuasaan besar! Yaitu "Tara Peningkat Berkah dan Kebijaksanaan". Selani itu, ada satu lagi, Ia adalah satu-satunya Tara yang dapat membuat Anda memperoleh kesaktian. Hanya berdasarkan empat poin ini, tidak menghadiri puja api Tara Peningkat Berkah dan Kebijaksanaan yang satu ini, rugi.
Hari ini kita mengulas lagi SUTRA ZEN PATRIAK VI (disebut juga Sutra Altar Patriak VI), sebelum mengulas Sutra, saya umumkan sebentar tentang Upacara Agung Menyambut Dewa Rejeki Tahun Baru Imlek, saya pikir Anda semua seharusnya bisa hadir, ada 3 kata "Menyambut Dewa Rejeki", dalam Dharma duniawi sangat menggiurkan. Mahaguru juga akan hadir pada hari itu, tanggal 29 Januari, yaitu tanggal 7 penanggalan imlek, bertempat di Taoyuan Arena. Ada Upacara Agung Menyambut Dewa Rejeki Tahun Baru Imlek, semoga Anda semua beritahu semua orang, semua hadir; setiap orang "menyambut rejeki", selanjutnya ada rejeki, dapat rejeki, selanjutnya kaya raya. (Hadirin tepuk tangan)
SUTRA ZEN PATRIAK VI sangat penting. Hari ini mengulas SUTRA ZEN PATRIAK VI adalah terakhir kali. Setelah Patriak VI menyelesaikan Gatha Buddha Sejati, Ia memberitahu semua orang "汝等好住" -- jangan seperti duniawi, meratap! Meneteskan air mata! "受人弔問" -- jangan membiarkan orang menyembahyangi, kalian jangan memakai pakaian berkabung, jika demikian, bukan murid saya, "亦非 正法" -- Buddhadharma tidak seperti itu. "但識自本心" Buddhadharma mengajarkan kita mengenal hati asal sendiri, menyaksikan Buddhata asal sendiri, "無動無靜,無生無滅,無去無來,無是無非,無住無往。恐 汝等心迷,不會吾意", Patriak VI hanya takut hati pengikut-Nya masih bingung, tidak mengerti maksud sejati dari Patriak VI. Hari ini, menjelaskan pada Anda semua "令汝見性,吾滅度後" -- setelah Ia meninggalkan dunia manusia, "依此修 行,如吾在日" -- sama seperti Patriak VI di dunia, jika melawan ajaran saya, "縱吾在世" -- jika saya di dunia, Anda juga demikian, tidak ada manfaat apa-apa. "復說偈曰" -- Ia pun mengucapkan sebuah gatha , "兀兀不修善,騰騰不造惡,寂寂斷見聞,蕩蕩心無著". Gatha yang diucapkan Patriak VI ini sangat menarik, karma baik harus bertumimbal lahir, karma buruk juga harus bertumimbal lahir, Anda mesti melatih jalan kebenaran; "寂寂斷見聞" -- semua pengetahuan dan pandangan duniawi, semua pendengara, semua berhenti, hati Anda tidak mengandalkan apa-apa, tetapi hati yang tenteram, disebut "memahami hati". Setelah Patriak VI mengucapkan Gatha ini, "端坐至三更" -- terus duduk hingga tengah malam, "忽謂門人曰" -- tiba-tiba berkata pada murid-murid-Nya: "Saya pergi", demikianlah Beliau mangkat. Saat itu, "異香滿室,白虹屬地" -- tercium keharuman, ada sinar pelangi memancar ke tanah, semua tumbuhan berubah menjadi putih, semua hewan liar meratap!
"十一月,廣韶新三郡官僚,洎門人僧俗,爭迎真身" -- pejabat setempat, semua pengikut, ada bhiksu dan umat awam, semua berebutan menyongsong tubuh asli-Nya; namun, tubuh asli Patriak VI mau ditaruh di mana? Karena tidak bisa membuat keputusan, semua orang membakar dupa dan berdoa, ke mana asap dupa bertiup, ke sana lah Patriak VI berpulang. Alhasil, saat asap dupa mengepul, terus ke Caoxi, Propinsi Guangdong. "十一月十三日,遷神龕併所傳衣缽而回" -- semua dipindah ke Caoxi. "次年七月二十五日出龕,弟子方辯以香泥上之" -- bulan ke-7 tahun kedua, tubuh emas-Nya dikeluarkan dari relung Buddha, seluruh murid mengoleskan dupa dan tanah ke tubuh emas-Nya; "門人憶念取首之記" -- semua murid berpikir, dulu Patriak VI pernah mengatakan, ada orang mengambil kepala Patriak VI. Oleh karena itu, melindungi kepala dan leher guru dengan daun emas dan kain cat lalu dimasukkan ke dalam stupa, tiba-tiba, di dalam stupa muncul sinar putih, terus menerjang ke langit, 3 hari baru buyar. "韶州奏聞,奉敕立碑紀師道行" -- menjalankan titah Kaisar, membangun prasasti-Nya, mengenang jalan kebenaran Patriak VI.
"師春秋七十有六" -- Patriak VI hidup di dunia total 76 tahun; "年二十四傳衣" -- saat Beliau berumur 24 tahun, mendapatkan jubah dan patra, 39 tahun diupasampada, berceramah Dharma dan memberikan manfaat untuk makhluk hidup total 37 tahun, "得旨嗣法者,四十三人", ada 43 orang yang memperoleh Dharma-Nya; "悟道超凡者莫知其數" -- yang dapat memahami hati dan menyaksikan Buddhata, melampaui orang awam, entah berapa banyak? "達磨所傳信衣(係西域屈眴布也)" -- dengan kata lain jubah keyakinan yang diwariskan Bodhidharma, merupakan kain Hindustan, yaitu nama kain di India; "中宗賜磨納寶缽" -- patra pusaka yang dianugrahi Tang Zhong-zong kepada-Nya; "及方辯塑師真相" -- dan wujud sejati Patriak VI yang diukir Fangbian; "並道具等,主塔侍者尸之,永鎮寶林道場". Vihara Patriak VI disebut "Bao Lin Temple", betulkah? "流傳《壇經》" -- SUTRA ALTAR PATRIAK VI tersebar luas; "以顯宗旨,興隆三寶,普利群生者". Yakni SUTRA ALTAR PATRIAK VI, sehabis kutipan Sutra dibaca, maka sekian pengulasan Sutra ini. (Hadirin tepuk tangan)
SUTRA ZEN PATRIAK VI tidak mudah, maksudnya? Sejak Yaochi Jinmu membuka mata batin saya, saya pergi mencari para Bhiksu agung dan kalyana-mitra. Ketika saya bertemu Upasaka Lee Ping-nan, saat itu nama alias Beliau disebut juga Xuelu Laoren (Tetua Pondok Salju), Beliau adalah upasaka teragung kalangan Agama Buddha se-Taiwan. Saat saya menemuinya, Beliau bertanya pada saya, "Anda baca Sutra apa?", gayanya seperti ini, "Anda baca Sutra apa? Dari mana?" Saya pun berkata padanya, "Saya adalah Sheng-yen Lu, tinggal di Taichung." Beliau tinggal di No. 9, Zhèngqì St, Taichung City, saya kenal Upasaka Lee Ping-nan di Lotus Association Agama Buddha, lewat rekomendasi Beliau, saya pun bersarana pada Master Yinshun.
Upasaka Lee Ping-nan bertanya pada saya, "Untuk apa Anda belajar Buddha?" Saya menjawab, "Saya belajar Buddha untuk mencapai kebuddhaan." (Hadirin tepuk tangan) Ia terperanjat mendengar jawaban saya, karena sebagian besar belajar Buddha sama seperti "menyambut dewa rejeki", "mengapa orang yang satu ini belajar Buddha untuk mencapai kebuddhaan?" Bahkan hanya ada satu jawaban, tidak ada jawaban kedua. Saya menjawab seperti itu, Beliau kehilangan kata-kata. Beliau bertanya pada saya pertanyaan kedua, "Anda baca Sutra apa?" Jawaban pertama saya adalah SUTRA ZEN PATRIAK VI. Beliau spontan melontarkan kalimat kedua, "Anda tidak mengerti SUTRA ZEN PATRIAK VI, Anda tidak mengerti SUTRA ZEN PATRIAK VI." Beliau mengucapkan kalimat ini, sarat pengetahuan, karena SUTRA ZEN PATRIAK VI benar-benar tidak seberapa orang yang mengerti. Hari ini, saya mengulas keseluruhan sutra yang satu ini, ketahuilah, orang yang mampu mengulas sutra ini, tidak seberapa orang, (hadirin tepuk tangan) jika bukan orang yang mencapai pencerahan dan memahami hati mengulas sutra ini, benar-benar seperti mencoret sutra ini dengan tinta, menodainya. Inilah istilah tokoh politik masa kini, "Mencoreng nama baik." Sutra ini hanya boleh diulas oleh orang yang memahami hati dan menyaksikan Buddhata, orang yang tidak memahami hati dan menyaksikan Buddhata, tidak boleh mengulas.
Tahukah Anda bagaimana Buddha Sakyamuni memutar Dharmacakra? Tidak seperti kalian menyetir, sembarangan memegang setir, "go straight", "turn right", "turn left", ada lagi? Mundur. Ketahuilah, jika orang yang tidak memahami hati dan menyaksikan Buddha mengulas SUTRA ZEN PATRIAK VI, itulah "mundur", masih mending tidak mengulas, setelah diulas, Ia pun dinodai. Sutra yang satu ini, tidak mudah diulas! Sungguh. Apa sebabnya? Karena Ia bukan tergolong duniawi, Ia adalah non-duniawi. Buddha Sakyamuni bersabda "pemutaran Dharmacakra pertama", pada zaman Sutra Avatamsaka, pemutaran Dharmacakra pertama adalah memutar Avatamsaka, hanya ada satu kata yang bisa mewakili, yaitu "sunya"; "pemutaran Dharmacakra kedua" adalah sistem "prajna", sistem "prajna" adalah "sunyata", ditambah satu kata "ta" (sifat); "pemutaran Dharmacakra ketiga" adalah sistem "vijnana", apakah sistem "vijnana" itu? Yaitu "membedakan sunyata". Buddha Sakyamuni 3 kali memutar Dharmacakra, "pemutaran Dharmacakra pertama" adalah "sunya" dari "Avatamsaka", "pemutaran Dharmacakra kedua" adalah "sunyata" dari "prajna", "pemutaran Dharmacakra ketiga" adalah "membedakan sunyata" dari "vijnana". Asalkan Anda sepenuhnya mengerti, memahami "sunyata", mencerahi "sunyata", selanjutnya memahami adanya "perbedaan sunyata", maka memahami "sunya", "sunyata", dan "membedakan sunyata", saat ini, Anda baru boleh mengulas SUTRA ZEN PATRIAK VI, tidak mudah! Jadi, dulu, Mahaguru benar-benar tidak mengerti SUTRA ZEN PATRIAK VI , pernah baca, tetapi tidak mengerti; "Wu Deng Hui Yuan" juga pernah baca, tetapi tidak mengerti. Sekarang telah memahami hati dan menyaksikan Buddhata, semua telah paham. (Hadirin tepuk tangan)
Upasaka Lee Ping-nan, Beliau memahami saya. Saat Beliau meninggal dunia dan parinirvana di Taiwan, saat itu saya di Amerika Serikat, pada akhirnya, Beliau masuk ke dalam meditasi saya dan berkata pada saya, "Saya sama dengan Anda." Saya memahami maksud Beliau. Kesadarannya pergi ke Amerika Serikat, di dalam meditasi saya, mengucapkan I'm sorry pada saya. Dulu, saat saya muda, Beliau banyak mengomentari diri saya, sehingga saya menjadi "sesat". Pada akhirnya, Beliau memperlihatkan diri pada saya, Beliau berkata, "Saya sama dengan Anda." Cukup seperti ini. Yang hari ini saya katakan, Beliau pergi ke Amerika Serikat, muncul di dalam meditasi saya, sama sekali tidak berbohong, sama sekali tidak berdusta. (Hadirin tepuk tangan)
Kita sadhaka tidak melakukan hal-hal duniawi! Meneteskan air mata! Meratap! Dihibur orang lain! Memakai pakaian berkabung, dan lain-lain, kita tidak melakukan hal-hal ini. Jika demikian, bukan murid Buddha, juga bukan Saddharma (Dharma yang benar), inilah sabda Patriak VI. Sesungguhnya harus memahami hati sendiri, menyaksikan Buddhata sendiri. Apa itu Buddhata? Tidak bergerak, tidak diam, tidak lahir, tidak musnah, tidak pergi, juga tidak datang, tidak ada benar, tidak ada salah, tidak menetap juga tidak pergi, inilah Buddhata. Namun! Kalian memanah, tidak boleh contek ini, setelah contek, datang lagi, Anda contek ini, bukan milik Anda, melainkan milik SUTRA ZEN PATRIAK VI; jika Anda contek SUTRA PRAJNAPARAMITA, juga tidak boleh; Anda contek VIJNANA juga tidak boleh; Anda contek MADHYAMIKA juga tidak boleh; Anda contek AVATAMSAKA juga tidak boleh. Tidak boleh contek! Harus muncul dari dalam hati Anda! Mahaguru muncul dari dalam hati! Kalian harus utarakan! Bagaimana setelah "memahami hati"? Bagaimanakah "kebenaran alam semesta"? Anda harus utarakan, cukup dengan kata-kata umum, jangan menyontek kitab Sutra, jangan menyontek kitab Sutra Patriak VI, tidak boleh menyontek, karena bukan milik Anda!
Ada seorang pasien bertanya pada dokter, "Musim dingin! Tangan dan kaki saya dingin membeku, bagaimana?" Dokter berkata, "Saya ada satu cara, setiap kali, saat tangan dan kaki saya dingin membeku, saya memeluk istri saya, kemudian, tangan dan kaki saya pun mulai memanas, tubuh juga memanas." Pasien berkata, "Dokter, kapan istri Anda sempat?" Ketahuilah, bukan milik Anda! Dokter memeluk istri dokter, pasien harus memeluk istri sendiri.
Jika, hari ini Anda telah memahami hati dan menyaksikan Buddhata, temui Mahaguru, bawa barang milik Anda sendiri, bukan menyontek kitab Sutra. Sekarang, begitu dibuka! Aduh! Semuanya kitab Sutra, Amitabha, saya sudah pernah baca kitab Sutra, saya mengatakani ini bukan pencerahan, ini menyontek punya orang lain. Tidak boleh! ANda harus bawa hati Anda, saya pun membuktikan untuk Anda; tidak bawa hati Anda, tidak akan membuktikan untuk Anda. Gampang sekali! Anda harus mengalami sendiri, apa yang dialami sendiri? Sama halnya, ada seorang pasien berkata pada dokter, "Dokter! Dokter! Gawat, saya bermimpi." Dokter bertanya, "Mimpi apa?" "Saya bermimpi diri sendiri berubah menjadi kambing sedang makan rumput." Dokter berkata, "Semua orang mengalami mimpi, yang mimpi kambing makan rumput juga banyak, apa yang aneh?" Pasien berkata, "Beda! Ini nyata, setelah saya bangun, tikar yang pernah saya tiduri sudah saya makan setengahnya." Benar! Apa yang dikatakan pasien ini memang benar, karena pengalaman nyata, dengan kata lain, sebenarnya berapa banyak SUTRA ZEN PATRIAK VI yang telah Anda makan dan masuk ke dalam perut Anda? Yang telah Anda makan, telah dicerna, setelah berubah menjadi milik Anda, perlihatkan pada saya, ini baru disebut memanah! Anda tidak boleh perlihatkan pada saya apa yang disabdakan Buddha, Bodhisattva, Patriak VI! Itu bukan disebut memanah, Anda harus perlihatkan benda yang pernah Anda cerna, yang benar-benar Anda peroleh -- "hati" Anda, perlihatkan pada saya.
Patriak VI berpesan lagi, mengucapkan sebuah gatha lagi, gatha ini adalah "兀兀不修善,騰騰不造惡,寂寂斷見聞,蕩蕩心無著。". Dulu, saat saya membaca SUTRA ZEN PATRIAK VI, "Tidak melatih kebajikan?" Amitabha! Bukankah menyuruh kita berbuat kejahatan? SElanjutnya, dibelakangnya terhubung satu kalimat "tidak menciptakan kejahatan", ini benar. Namun, apa maksud dari "tidak melatih kebajikan"? Membangkitkan Bodhicitta, tidak mengusahakan berkah di dunia, inilah "tidak melatih kebajikan"; dengan kata lain, Anda membangkitkan Bodhicitta membantu semua umat manusia, namun, tidak mengharapkan pamrih duniawi, tanpa pamrih, tidak menuntut apapun, ini disebut "tidak melatih kebajikan". Sudah mengerti? (Hadirin tepuk tangan)
Di dunia ini, kita harus berhati-hati dalam bertindak dan bertutur kata. Karena di dalam Pancasila Buddhisme, antara lain "tidak membunuh, tidak berzinah, tidak berdusta, tidak minum minuman keras, tidak mencuri", inilah "Pancasila Buddhisme". Oleh karena itu, bicara pun harus hati-hati sekali, tidak boleh berbohong. Ada seorang petugas kremasi di krematorium tiba-tiba dipecat, orang lain bertanya, "Mengapa Anda tiba-tiba dipecat setelah sekian lama menjadi petugas kremasi?" Petugas kremasi berkata, "Saya mengucapkan salah kata sehingga dipecat." "Apa yang Anda ucapkan?" Petugas kremasi berkata, "Maaf, berapa tingkat kematangan yang Anda hendaki?" "Medium-well", "well-done", demikianlah ia dipecat. Jadi, kita setiap sadhaka, bicara harus hati-hati! Terutama berbicara, harus hati-hati sekali, tidak boleh salah bicara. Jadi, "berbohong" dibagi menjadi banyak jenis, tidak mengucapkan kata-kata yang menipu orang lain atau tidak berbohong; tidak mengucapkan kata-kata jahat, yaitu mengucapkan kata-kata yang galak dan jahat; kemudian, tidak mengucapkan kata-kata cabul, kata-kata cabul adalah kata-kata permainan, dengan kata lain kata-kata porno, semua ini tidak boleh. Bicara harus hati-hati. Oleh karena itu, walaupun "tidak melatih kebajikan", namun, juga tidak boleh menciptakan kejahatan!
"寂寂斷見聞", sesungguhnya, "penglihatan dan pendengaran" adalah kerisauan, apa yang Anda lihat dan dengar, semua adalah kerisauan. Sekarang banyak stasiun televisi, setiap stasiun banyak penglihatan dan pendengaran. Kalau begitu, apa itu "penglihatan dan pendengaran"? Jika bukan "benar", berarti "salah"! Oleh karena itu, tebaslah "benar dan salah", Anda pun benar-benar mampu masuk ke dalam kondisi hening. Ada seorang istri datang memesan kue tar, mengatakan bahwa neneknya merayakan ulangtahun, sehingga ia datang memesan kue tar. Setelah petugas kurir datang ke rumahnya, kembali lagi ke toko, pemilik toko melihat petugas kurir ditampar orang. Ia berkata, "Mengapa Anda bisa ditampar?" "Saya mengantarkan kue tar ke rumah pelanggan wanita itu! Saya berbaik hati memberikan banyak lilin untuknya, saya pun bertanya, "Berapa umur nenek Anda?" (homonim dengan berapa besar payudara Anda?)Karena ia mau memberikannya lilin! Umur berapa harus menyalakan berapa batang lilin. Saya hanya memberitahu Anda semua, jangan bicara sembarangan.
Sesungguhnya, saya merasa ada satu hal, saya kira seluruh sadhaka sedunia harus menaati -- "jangan memaksa orang lain", ini harus dilakukan oleh seorang sadhaka, jangan pernah memaksa orang lain, karena, Anda tidak memaksa orang lain, maka tidak akan menciptakan kejahatan, namun, jika Anda memaksa orang lain, Anda pun menciptakan kejahatan. Oleh karena itu, Buddha berkata "hati biasa", yaitu mengajari kita menggunakan "hati biasa" untuk menangani segala hal di dunia ini, jangan memaksa orang lain. Hidung belang justru memaksa orang lain, tidak boleh, berbuat seperti itu adalah menciptakan kejahatan; gunakan "hati biasa" untuk menghadapi segala hal di dunia ini, itulah nature, alami, dengan sikap alami menghadapi dunia ini, juga tergolong "tidak melatih kebajikan", namun, juga tidak "menciptakan kejahatan"! "Hati biasa" sangat penting. Hidung belang sangat banyak, bagaimana hidung belang itu, yaitu satu kata, di mana kesalahannya? Memaksa! Seperti mencuri, itu bukan milik Anda, bahkan, orang lain juga tidak sudi berikan pada Anda, Anda curi, itulah memaksa; merampas milik orang lain, orang lain juga tidak sudi Anda rampas! Inilah memaksa. Hidung belang juga sama! Betul tidak menurut Anda? Memaksa adalah kejahatan.
Banyak gadis muda, bagaimana menghadapi hidung belang ini? Ketika hidung belang merampas uang Anda, jika merampas uang, hidung belang bertanya pada Anda, "Anda mau ke mana?" "Saya pergi pinjam uang." Artinya Anda tidak punya uang, ia pun tidak akan rampas milik Anda. Namun, ia melihat Anda sangat cantik! Ia mau merampas kecantikan, jika hidung belang bertanya pada Anda, "Buat apa Anda pinjam uang?" Anda harus menjawab seperti ini, "Saya terkena penyakit kelamin, saya pinjam uang untuk menyembuhkan penyakit." Hidung belang begitu mendengar Anda punya penyakit kelamin, gampang sekali, ia membalikkan badan dan langsung kabur. Anda tidak perlu mengatakan, "Baiklah! Terserah Anda!" Ia juga tidak mau. Oleh karena itu, cara terbaik menghadapi hidung belang, jika ia mau merampok harta, katakanlah "saya mau pinjam uang", jika ia mau merampok seks! Katakanlah "saya pinjam uang untuk menyembuhkan penyakit", "menyembuhkan penyakit apa?" "Penyakit kelamin." Changzhi pun tertawa mendengarnya. Saya merasa memaksa adalah hal yang tidak baik. Hidung belang ini sebagian besar memaksa, memaksa orang lain itu tidak benar, itulah menciptakan kejahatan.
"蕩蕩心無著" adalah Madhyamika, hati Anda tidak melekat pada sunya (kosong), tidak melekat pada abhava (ada), hati Anda tenteram, sangat lega, Madhyamika itu bicara tentang "sunya", bagaimanakah sunya itu? Tidak dapat digambarkan. Oleh karena itu, hanya bisa dikatakan "hati tenteram dan bebas dari kemelekatan", dengan kata lain Madhyamika.
Patriak VI juga telah menunjukkan banyak keajaiban, seperti keharuman, "直貫曹溪", Ia tetap kembali ke kampung halaman-Nya Caoxi; seperti stupa, "出白光,三日始散", semua adalah kesaktian yang diperlihatkan setelah Patriak VI parinirvana. Kalian harus mengerti maksud Patriak VI, di dalam SUTRA ZEN PATRIAK VI terdapat banyak arti, menghendaki kita memahami hati dan menyaksikan Buddhata, menghendaki kita melatih diri berdasarkan ini. Jika tidak dapat melatih diri berdasarkan ini, sekalipun Patriak VI terlahir lagi di dunia, Anda pun tidak dapat memahami hati dan menyaksikan Buddhata, Anda harus mengerti maksud-Nya.
Ada sepasang ayah dan anak suku kanibal keluar berburu, mereka lebih dulu sembunyi, melihat seorang wanita yang sangat gemuk melewati, putranya mau pergi berburu. Ayah menasihatinya, "Jangan pergi! Jangan pergi! Yang satu ini terlalu berlemak." Tiba-tiba, datang lagi seorang wanita yang berperawakan sangat kurus, putranya mau keluar lagi menangkapnya. Sang Ayah berkata lagi, "Jangan pergi! Jangan pergi! Yang ini tulang berbalut kulit, hanya bisa dijadikan sup tulang putih." Oleh karena itu, sang putra juga tidak pergi, terakhir, keluar seorang wanita seksi, cantik sekali, sang putra mau keluar berburu. Ayah berkata, "Yang satu ini boleh, cukup ditangkap saja, kita tangkap dia dan bawa pulang, lalu makan ibu kamu." Di dalamnya mengandung makna, suku kanibal ini ada maknanya. Sang putra harus mengerti maksud sang ayah, kita sebagai murid Buddha harus mengerti maksud Sang Buddha, mengerti maksud Patriak VI. Patriak VI di dalam SUTRA ZEN PATRIAK VI mengajari kita, kita harus mendapatkan yang paling baik, tidak hanya makan saja! Harus memahami! Harus memahami maksud Patriak VI itu apa. Yang satu ini sangat penting! Saya sudah menjelaskan begitu banyak SUTRA ZEN PATRIAK VI, Anda harus memahami maksud-Nya! Seperti ayah suku kanibal, sang putra harus mengerti maksud sang ayah! Maksud sang ayah mau mempertahankan apa, makan apa? Semua ada maksudnya di dalam.
Patriak VI mengulas tentang SUTRA ZEN PATRIAK VI, juga ada maksud-Nya di dalam, harus "menerima" apa, harus "menolak" apa, bahkan "tidak menerima ataupun menolak", itulah maksud-Nya! Namun, "tidak menerima ataupun menolak", selanjutnya apa? "Tiada kelahiran" selanjutnya apa? "Tiada aku" selanjutnya apa? "Tiada pamrih" selanjutnya apa? Memahami maksud Patriak VI, Anda barulah memahami hati! Anda barulah dapat menyaksikan Buddhata! Tidak dapat memahami maksud Patriak VI, bagaimana Anda memahami? Jangan hanya melihat permukaan saja, SUTRA ZEN PATRIAK VI terdapat maksud-Nya di dalam.
Ada seorang anak kecil bernama Dongdong memungut sebutir permata, diamond, di jalanan, mahal sekali, permata itu mahal sekali, ia tidak serahkan ke sekolah, guru tahu, bertanya padanya, "Dongdong, kamu memungut sebutir permata, mengapa tidak serahkan ke sekolah?" Dongdong berkata, "Saya tahu milik siapa permata tersebut, di atas tertulis, "Saya selamanya milik Anda." Maksud yang dipahami Dongdong disebut "salah paham", itu adalah cincin yang diberikan teman pria kepada teman wanitanya, cincin yang dipakai pria melamar wanita, "saya selamanya milik Anda", itu benar, paham, sedangkan arti yang dipahami Dongdong, adalah arti yang lain, itu keliru. Oleh karena itu, kalian mau paham, harus paham dengan benar, barulah benar, membaca SUTRA ZEN PATRIAK VI harus mengerti maksud sejati-Nya.
Hari ini saya mengatakan, pemutaran Dharmacakra pertama adalah sunya dari Sutra Avatamsaka, pemutaran Dharmacakra kedua -- prajna, sepenuhnya adalah sunyata", pemutaran Dharmacakra ketiga -- vijnana, adalah "membedakan sunyata". Oleh karena itu, semua murid, setelah saya selesai menerangkan SUTRA ZEN PATRIAK VI, kalian harus memahami "membedakan sunyata", kalian harus memahami di mana maksud Patriak VI yang sebenarnya, jangan salah paham. Om Mani Padme Hum.
Laporkan satu hal pada Anda semua, SUTRA ZEN PATRIAK VI sudah selesai diulas, mulai Sabtu depan, mau mengulas apa? Semua orang tahu, duu, saya pernah menulis SUNYATA DALAM MAHASUKHA-- Diktat Hevajra, sementara Diktat Hevajra diulas di Rainbow Temple, Seattle. Sekarang, karena perkembangan sangat lambat, oleh karena itu, mulai Sabtu depan, akan diulas dengan sangat terperinci Mata Air Amrta Cakra Shri Hevajra dari semua Sadhana Vajra yang paling luar biasa. (Hadirin tepuk tangan) Di dalam Tantra banyak sadhana, mencakup di dalam Hevajra. (Hadirin tepuk tangan) Selain itu? Hevajra sebenarnya diwariskan oleh Guru Naropa di India kepada Guru Marpa, mewariskan padanya 6 Sadhana Naropa dan Mata Air Amrta Cakra Shri Hevajra, yakni Sadhana Hevajra diwariskan kepada Guru Marpa, Di antara semua Sadhana Vajra, yang pertama muncul adalah Hevajra, dan lagi, asalkan Anda mendengar keseluruhan Sadhana Hevajra dari awal hingga akhir, semua sadhana Tantra, hampir semua berada di dalam Sadhana Hevajra. Karena di antara semua Sadhana Vajra, pertama kali muncul adalah Sadhana Hevajra.
Semoga Anda semua memberitahu semua orang, Sadhana Hevajra sangat menarik dan tidak ada bandingannya, (hadirin tepuk tangan) sangat bagus dan sangat terpuji, dijamin kalian belum pernah dengar. (Hadirin tepuk tangan) jarang ada Buddha Hidup! Rinpoche! Atau Buddha Hidup Agung, Buddha Hidup Kecil, Dharmaraja! Mengulas keseluruhan dari Hevajra secara menyeluruh dan tuntas, jarang sekali! Langka sekali! Menarik dan tidak ada bandingannya! Baik! Dongsuan (Bahasa Taiwan: terpilih)!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar