Minggu, 30 September 2018

Jari Dapat Menunjuk Bulan, Tetapi Jari Bukanlah Bulan


Jari Dapat Menunjuk Bulan, Tetapi Jari Bukanlah Bulan


Suatu hari Bhiksuni Wu Jin Cang menemui Master Hui Neng, sesepuh ke 6 dari aliran Chan di China, untuk bertanya tentang Mahaparinirvana Sutra yang belum juga dapat dimengerti walaupun telah dipelajarinya selama bertahun-tahun. Katanya, “Guru, saya tidak mengerti dengan sutra di halaman sekian.” Lalu Master Hui Neng berkata, “Bacakanlah untukku.”

Bhiksuni bertanya, “Bukankah guru seharusnya sudah hafal isi kitab ini di luar kepala? Jangan-jangan guru…”

Master Hui Neng menjawab, ” Benar sekali muridku, aku buta huruf sejak kecil. Jadi tidak mungkin bagiku untuk membaca isi sebuah kitab.”

Bhiksuni Wu Jin Cang sangat terkejut saat mengetahui bahwa Master Hui Neng buta huruf. Ia merasa heran bagaimana Beliau dapat memahami kebenaran padahal tidak mampu membaca.

Lalu ia bertanya dengan gusar, “Jadi selama ini aku diajar oleh orang yang tidak bisa membaca dan menulis? Percuma aku belajar Chan (Zen) darimu, tidak ada gunanya!”

Master Hui Neng menjawabnya dengan tenang, “Muridku, tenanglah. Kau tahu apa ini?”, katanya sambil mengangkat telunjuknya.

Si murid menjawab, “Itu adalah jari telunjukmu.”

Master Hui Neng menunjuk bulan sambil bertanya, “Kalau itu apa?”

Jawab si murid, “Itu adalah bulan.”

Master Hui Neng berkata lagi, “Kalau tidak kutunjuk dengan telunjukku, apakah kau bisa melihat bulan?”

Si murid merasa bingung.

Lanjut Hui Neng, “Telunjuk adalah diibaratkan sebuah kitab dan semua ajaran di dunia. Rembulan adalah kebenaran mulia. Muridku, aku sudah bisa melihat rembulan tanpa bantuan telunjuk, bagaimana denganmu?”

Si murid menjadi tersadar dan memohon maaf.

  

Catatan :

Kebanyakan orang lebih meributkan keotentikan kata-kata, tetapi jarang sekali memahami makna dibalik kata-kata. Perdebatan kitab suci yang mana paling benar ibarat meributkan jari belaka. Mau sampai kapan melihat bulan kalau yang dilihat cuma seputar jari.

Kamis, 06 Oktober 2016

Meditasi

 

Meditasi

 

Seorang guru Zen melihat muridnya sedang bermeditasi, Guru tersebut bertanya kepada muridnya

Guru : Mengapa kamu duduk bermeditasi ?

Murid : Untuk menjadi Buddha

Kemudian sang guru mengambil genteng dan menggosok gosoknya, dan murid bertanya

Murid : Untuk apa guru menggosok gosok genteng itu

Guru : Saya ingin menggosoknya menjadi cermin

Murid : Mana mungkin genteng bisa menjadi cermin

Guru : Kalau genteng tidak bisa menjadi cermin, bagaimana kamu bisa berharap meditasi, membuatmu menjadi Buddha ?

Murid : Apa yang harus saya lakukan untuk mencapai keBuddhaan

Guru : Ambil contoh kereta lembu. Jika kereta tidak berjalan, kau cambuk keretanya atau lembunya?

Guru : Dalam mempelajari duduk meditasi apakah kamu ingin mempelajari zen yang duduk, atau kamu ingin meniru Buddha yang duduk ? Untuk yang pertama Zen tidak ada dalam duduk atau berdiri, dan untuk yang kedua Buddha tidak memiliki posisi tubuh yang tetap.

Guru : Dharma berjalan terus dan tidak pernah menetap pada apapun. karena itu kamu jangan melekat pada atau mengabaikan bentuknya. Duduk dengan tujuan menjadi Buddha adalah membunuh Buddha. Melekat pada postur duduk adalah kegagalan memahami prinsip utamanya.

Catatan

Banyak yang melakukan meditasi, tetapi tidak tahu untuk apa meditasi itu dilakukan. Mengharapkan meditasi untuk menjadi Buddha adalah tidak mungkin. Tujuan dari meditasi adalah untuk meningkatkan Prajna (kebijaksanaan), sehingga bisa menjadi Buddha.

Apa Itu Zen ?

 

Apa Itu Zen ?

 

Ada ikan kecil bertanya kepada ikan besar.

Ikan kecil : Berbicara tentang laut, apa laut itu ?

Ikan besar : Sekelilingmu itu adalah laut

Ikan kecil : Kenapa saya tidak melihatnya ?

Ikan besar : Kamu tinggal, bergerak, hidup di laut. Dan laut berada di dalam sekaligus di luar dirimu. Laut memberimu hidup dan setelah mati kamu kembali ke asalmu. Laut melingkupi dirimu sendiri. Mengertikah kamu ?

Ikan kecil : ???

 

Catatan 

Demikian juga dengan Zen, orang awam tidak menyadari sebenarnya Zen melingkupi aspek kehidupan manusia.

Minggu, 25 September 2016

Jari Dapat Menunjuk Bulan, Tetapi Jari Bukanlah Bulan

 

Jari Dapat Menunjuk Bulan, Tetapi Jari Bukanlah Bulan

 

Suatu hari Bhiksuni Wu Jin Cang menemui Master Hui Neng, sesepuh ke 6 dari aliran Chan di China, untuk bertanya tentang Mahaparinirvana Sutra yang belum juga dapat dimengerti walaupun telah dipelajarinya selama bertahun-tahun. Katanya, “Guru, saya tidak mengerti dengan sutra di halaman sekian.” Lalu Master Hui Neng berkata, “Bacakanlah untukku.”
 
Bhiksuni bertanya, “Bukankah guru seharusnya sudah hafal isi kitab ini di luar kepala? Jangan-jangan guru…”
 
Master Hui Neng menjawab, ” Benar sekali muridku, aku buta huruf sejak kecil. Jadi tidak mungkin bagiku untuk membaca isi sebuah kitab.”
 
Bhiksuni Wu Jin Cang sangat terkejut saat mengetahui bahwa Master Hui Neng buta huruf. Ia merasa heran bagaimana Beliau dapat memahami kebenaran padahal tidak mampu membaca.

Lalu ia bertanya dengan gusar, “Jadi selama ini aku diajar oleh orang yang tidak bisa membaca dan menulis? Percuma aku belajar Chan (Zen) darimu, tidak ada gunanya!”
 
Master Hui Neng menjawabnya dengan tenang, “Muridku, tenanglah. Kau tahu apa ini?”, katanya sambil mengangkat telunjuknya.

Si murid menjawab, “Itu adalah jari telunjukmu.”

Master Hui Neng menunjuk bulan sambil bertanya, “Kalau itu apa?”
Jawab si murid, “Itu adalah bulan.”
Master Hui Neng berkata lagi, “Kalau tidak kutunjuk dengan telunjukku, apakah kau bisa melihat bulan?”
Si murid merasa bingung.
Lanjut Hui Neng, “Telunjuk adalah diibaratkan sebuah kitab dan semua ajaran di dunia. Rembulan adalah kebenaran mulia. Muridku, aku sudah bisa melihat rembulan tanpa bantuan telunjuk, bagaimana denganmu?”
Si murid menjadi tersadar dan memohon maaf.
 
Catatan :
Kebanyakan orang lebih meributkan keotentikan kata-kata, tetapi jarang sekali memahami makna dibalik kata-kata. Perdebatan kitab suci yang mana paling benar ibarat meributkan jari belaka. Mau sampai kapan melihat bulan kalau yang dilihat cuma seputar jari.

Jumat, 19 Desember 2014

Upacara Agung Transmisi Perdana Sadhana Avenika Kalacakra di Hong Kong

 

Source : 二千年八月二十七日蓮翰上師代師傳法開示
Dharmadesana Pembukaan Oleh Acarya Lian-han 27 Agustus 2000
Event : 香港真佛宗時輪金剛不共大法傳法灌頂大法會
Upacara Agung Transmisi Perdana Sadhana Avenika Kalacakra di Hong Kong

Translated by Lianhua Jun Shi An

Terlebih dahulu kita bersembah sujud pada Mahamulacarya Liansheng, Sembah sujud pada Kakek Guru Acrya Tubten Dhargye, Tubten Nima, Buddha Hidup Kangyurwa dan Tubten Dali ; Sembah Sujud pada Guru Leluhur kita Acarya Sakya Zhengkong (Dezhung Rinpoche), Bhiksu Liaoming, Karmapa 16, Sembah sujud pada Adinata Upacara Dharma Buddha Kalacakra, Sembah sujud pada Buddha Bodhisattva, Dharmapala dan para Adinata, memohon pada Mahamulacarya dan Para Guru Silsilah memancarkan cahaya mengadhistana upacara transimisi dan abhiseka ini, semoga dapat berjalan dengan sempurna. (Suara tepuk tangan hadirin)

Salam manggala pada Mahaguru, Gurudara, Para Acarya, Dharmacarya, bhiksu – bhiksuni, Pandita Lokapalasraya, para tamu agung dan para saudara-saudari Sedharma. (suara tepuk tangan hadirin)

Hari ini adalah hari yang sangat penting bagi kita Satyabuddha, yaitu pelaksanaan Upacara Agung Transmisi Mahasadhana Kalacakra yang langka, yang diselernggarakan pada Tahun Naga Emas di Hong Kong. Ini merupakan nidana berkarunia bagi para insan di dunia saha, merupakan berkah agung bagi kita semua para siswa Satyabuddha di berbagai belahan dunia,juga merupakan berkah karunia bagi para insan di Hong Kong. Kita semua berterima kasih atas belas kasih yang tak terhingga dari Mahaguru Liansheng (suara tepuk tangan hadirin) yang berkenan mentransmisikan Mahasadhana Kalacakra, menganugerahkan berkah bagi para insan di dunia saha.

Dalam sejarah ribuan tahun di Tantrayana, orang Han yang telah merealisasi Siddhi Anuttara dan yang pertama kali memberikan abhiseka , menganugerahkan berkah pada para insan melalui transmisi Mahasadhana Kalacakra, adalah Mahaguru kita Buddha Hidup Liansheng. (suara tepuk tangan hadirin) Kemudian, dalam sejarah tradisi Upacara Agung Mahasadhana Kalacakra, belum pernah dijelaskan demikian mendetail mengenai kedalaman dan keluhuran Mahasadhana Kalacakra ini . Orang pertama yang mampu membabarkan kedalaman Mahasadhana Kalacakra dengan mendetail dan jelas, adalah Mahaguru kita juga. (Suara tepuk tangan hadirin)
Jika menurut tradisi Tantra, transmisi Mahasadhana Kalacakra harus terlebih dahulu melalui ritual dan proses yang sangat rumit. Sebelum abhiseka, harus didirikan mandala Kalacakra, perlu melempar bunga, meminum air suci, membagikan rumput kusa, membagikan benang panca warna, perlu menutup mata dan lain sebagainya, ritualnya sangat rumit. Upacara pun harus dilaksanakan selama beberapa hari berturut turut. Namun kali ini, kita hanya perlu setengah hari, kenapa kita bisa demikian baik ?

Karena Mahamulacarya kita Mahaguru Liansheng, yang telah merealisasi pencapaian Anuttara telah menyempurnakan semua ritual yang rumit tersebut, demi kemudahan bagi para insan dunia saha di masa kini. (Suara tepuk tangan hadirin). Sepertinya jika hendak mendirikan mandala Kalacakra perlu tiga sampai tujuh hari lamanya, sedangkan Mahaguru Liansheng kita, tubuh Beliau sendiri adalah Mandala Kalacakra yang hidup ! (Suara tepuk tangan hadirin) Di dalam Mandala Kalacakra ada 620 Buddha, semua itu sudah ada pada Mahaguru Liansheng ! (Suara tepuk tangan hadirin) . Ini adalah Mandala-kaya yang paling agung ! Asalkan Mahaguru kita duduk diatas Dharmasana, maka itulah Mandala Kalacakra yang sejati ! (Suara tepuk tangan hadirin) Sehingga kita dapat menghemat waktu tiga sampai tujuh hari, demikianlah betapa unggulnya Upacara Dharma kita ! (Suara tepuk tangan hadirin)

Hari ini, Mahamulacarya Liansheng akan berwelas asih menganugerahkan kepada kita tujuh macam abhiseka Mahasadhana Kalacakra. Tujuh Macam Abhiseka ini adalah :
1. Abhiseka Air, yaitu panca bhuta ditransformasikan menjadi Panca Bhagavati.
2. Abhiseka Mahkota, yaitu panca-skandha ditransformasi menjadi Panca-dhyani Buddha.
3. Abhiseka pita, memurnikan sepuluh prana sadhaka.
4. Abhiseka Vajra dan Gantha, memurnikan dua nadi.
5. Abhiseka aktivitas, lima keinginan bertransformasi menjadi Bodhi.
6. Abhiseka Gelar, gelar Vajra Vidyaraja.
7. Abhiseka Keabsahan, keabsahan menekuni Sadhana Tantra.
Abhiseka yang akan kita terima nanti adalah Tujuh Macam Abhiseka ini. Kita berterima kasih kepada Mahamulacarya Liansheng. (Suara tepuk tangan hadirin)

Asalkan menerima Abhiseka Mahasadhana Kalacakra, akan memperoleh tiga berkah agung.
1. Asalkan menerima abhiseka Mahasadhana Kalacakra dan memiliki keyakinan kokoh, meskipun tanpa bersadhana, dalam tujuh kehidupan dapat merealisasikan Kebuddhaan. (Suara tepuk tangan hadirin)
2. Asalkan menerima Abhiseka Mahasadhana Kalacakra dan rajin menjapa mantranya, dapat terhindar dari berbagai macam malapetaka, termasuk unsur tanah – air – api – angina dan angkasa. (Suara tepuk tangan hadirin) Juga terhindar dari penyakit, peperangan, sakit parah, wabah, penyakit yang belum ada obatnya.
3. Asalkan menerima Abhiseka Kalacakra, semua tidak akan terjerumus kedalam tiga alam sengsara ; (Suara tepuk tangan hadirin) Jika tidak melakukan pelanggaran berat, panca garuka karma, semua akan terlahir di Negeri Buddha Shambala. (Suara tepuk tangan hadirin) Inilah pahala anuttara dari Mahasadhana Kalacakra.

Mahasadhana Kalacakra sangat mengutamakan Bodhicitta, karena Bodhicitta adalah syarat utama keberhasilan bhavana kita. Mahaguru juga sering mengingatkan kita ada tiga macam Bodhicitta :
1. Tekad Bodhi.
2. Aktivitas Bodhi.
3. Samadhi Bodhi.

Terlebih dahulu kita harus membangkitkan tekad Bodhicitta agung, bertekad untuk memberi manfaat pada para insan, inilah Tekad Bodhi ; Masih perlu untuk bertindak, dengan tekun mempraktekkan tekad Bodhicitta ini, inilah aktivitas Bodhi ; Bodhicitta adalah dalam batin tiada kata “pahala” , jangan mengira Anda telah melakukan banyak perbuatan kebajikan, maka Anda mempunyai banyak pahala, namun semakin Anda berpikir menginginkan pahala besar, maka makin tiada pahala. Setelah melakukan perbuatan bajik, tidak hanya tidak perlu memamerkan pada orang lain, bahkan diri sendiri juga harus melupakannya, dengan demikian barulah dikatakan pahala ; Oleh karena itu, Mahaguru sering mengajari kita : “Tiada pahala adalah pahala kebajikan.” (Suara tepuk tangan hadirin)

Jika kita dapat melakukan aktivitas Bodhi, maka Buddha dan Bodhisattva akan mengadhistana, Para Dewa dan Dharmapala akan melindungi, segala malapetaka akan ditransformasikan menjadi manggala. Dalam menjalankan aktivitas Bodhi, harus tekun dipraktekkan secara konsisten, dengan demikian akan penuh dengan arus Dharma, jika dapat mempraktekkan dana tanpa pamrih, tiada ego, tiada orang , tiada masalah, acitta, mematahkan kerisauan, dapat mempraktekkannya sampai merealisasikan Samadhi cahaya terang, sampai Samadhi catur-sunyata, maka akan merealisasikan Samadhi Bodhi.

Oleh karena itulah pembangkitan Mahabodhicitta adalah syarat terutama untuk mencapai keberhasilan bhavana. Selain pembangkitan Bodhicitta, masih ada satu poin lagi yang sangat penting, yaitu sila.

Sekarang akan saya bahas sila utama apa saja yang perlu ditaati dalam abhiseka Mahasadhana Kalacakra .
Ketaatan pada sila merupakan nyawa segala Buddha Dharma. Buddha mengatakan bahwa salah satu faktor utama ada atau tidak adanya Buddha Dharma adalah praktek ketaatan pada sila. Dengan adanya ketaatan pada sila, maka ada Buddha Dharma, jika tiada ketaatan pada sila, maka tiada Buddha Dharma. Terlebih dalam Tantrayana, sangat mengutamakan ketaatan pada sila, karena praktek ketaatan pada sila ini merupakan unsur utama dalam keberhasilan bhavana. Dalam Tantra ada dikatakan : “Dalam menekuni Sadhana Tantra, jika tiada moralitas sila, tidak hanya tidak akan memperoleh keberhasilan apapun, malahan akan menghasilkan akibat buruk, setelah meninggal dunia akan terjerumus kedalam neraka avici.” Oleh karena itu, sadhaka tantra jangan sampai meremehkan Abhiseka Mahasadhana Kalacakra. Sila yang tercakup dalam ikrar siswa arya untuk ditaati, selain sila umum Catur-sarana, Sila Sepuluh Kebajikan, 14 Sila Mula , 50 Syair Pengabdian Pada Guru dan lain sebagainya, masih ada lagi beberapa sila tantra dan sila khusus Kalacakra.

Ada 14 Sila Berat Kalacakra :
1. Tidak menghormati Mulacarya, berusaha mengganggu ketenangan Mulacarya.
2. Melawan perintah dan instruksi Mulacarya.
3. Menimbulkan pertikaian, menjelek-jelekkan saudara-i Vajra, tidak menjaga kerukunan dengan saudara Vajra.
4. Tidak bermaitri karuna pada para insan.
5. Sengaja menghamburkan Sukla-bodhi (Bodhi Putih).
6. Memfitnah eksoterik, menghina kesunyataan yang diinsafi melalui penekunan bhavana eksoterik.
7. Mengungkapkan makna rahasya pada insan yang belum matang dalam pemikiran dan keyakinan.
8. Tidak menjaga tubuh jasmani, menekuni penyiksaan diri yang merusak kesehatan. Menghina kebenaran bahwa Panca-skandha adalah Panca Buddha Kaya.
9. Mencampakkan, menolak dan melawan kesunyataan.
10. Munafik, praktek sila hanya secara lahiriah belaka , tidak dengan hati.
11. Meremehkan atau meragukan Prajna Mahasukha Anuttara Abadi yang dibabarkan Mulacarya.
12. Mengukur kualitas seorang Sadhaka-yogi Tantra dengan sudut pandang duniawi, menjelek jelekkan perilaku para yogi dan yogini yang dipandangnya tidak sesuai dengan ukuran awam.
13. Kaku pada pandangan diri sendiri, tidak mempersembahkan pemikiran dan perilaku diri sendiri kepada Sila Samaya Tantra.
14. Merendahkan dan menjelek jelekkan kaum wanita.

Selain itu , berikutnya ada 8 Sila Berat Kalacakra:
1. Menekuni yab-yum tanpa memenuhi persyaratan abhiseka, ketaatan sila samaya dan persyaratan penekunan.
2. Tubuh, ucapan dan pikiran belum mencapai yoga dengan Yidam, namun menekuni yab-yum .
3. Membuka ajaran tantra pada orang yang tidak memenuhi syarat.
4. Mematik pertikaian dalam berbagai ritual maupun upacara Dharma.
5. Memperdaya atau menyesatkan sadhaka.
6. Menetap selama tujuh hari di rumah orang yang tidak memiliki keyakinan dan memfitnah Tantrayana.
7. Belum merealisasikan Maha-yukta sejati, namun membualkan pencapaian dan abhijna diri sendiri.
8. Membabarkan Dharma rahasya kepada orang yang tidak berkeyakinan.

Bagaimana jika lengah sehingga melanggar sila ? Ada tiga cara pemurniannya :
1. Menyatakan pertobatan dihadapan Mulacarya, kemudian menerima abhiseka ulang.
2. Melakukan retret penekunan Api Homa untuk menyatakan ketulusan bertobat, Homa menghaturkan pujana pada Mahamulacarya, Guru Leluhur dan Para Buddha, kemudian memohon abhiseka ulang.
3. Dihadapan altar mandala menyatakan pertobatan, kemudian menjapa Vajrasattva Sataksara Mantra sebanyak lebih dari 100.000 kali.

Ada 25 Macam Perbuatan Yang Dilarang, 5 diantaranya adalah perbuatan kekejian paling parah, yaitu lima sila :
1. Sila membunuh.
2. Sila mencuri.
3. Sila hubungan seks yang tidak patut.
4. Sila berdusta.
5. Sila minuman beralkohol.

Kemudian 5 perbuatan keji berikutnya adalah :
1. Berjudi.
2. Mata pencaharian yang tidak benar.
3. Membaca dan menyebarluaskan karya tulis maupun gambar yang menjerumuskan.
4. Memuja Dewa , preta dan leluhur dengan penyembelihan
5. Meyakini ajaran sesat diluar Dharma.

5 Macam Pelanggaran Berat Melalui Penghancuran atau Pembunuhan :
1. Membunuh pria.
2. Membunuh wanita.
3. Membunuh atau mencelakai bayi.
4. Menyembelih sapi.
5. Merusak vihara, stupa maupun rupang Buddha.

Lima Macam Tindakan Yang Bersifat Mencelakai :
1. Mencelakai Buddha dan Guru.
2. Mencelakai Sangha.
3. Mencelakai keluarga dan teman.
4. Mencelakai majikan.
5. Mencelakai orang yang percaya pada kita.

Lima Macam Perbuatan Mengumbar Nafsu Keinginan :
1. Mata serakah terhadap rupa rupa indah.
2. Telinga serakah terhadap suara merdu.
3. Hidung serakah terhadap bau wangi.
4. Mulut serakah terhadap makanan lezat.
5. Tubuh melekat dengan kenyamanan.

Sila Enam Buddha :
1. Membangkitkan Bodhicitta, mentaati tiga sila ( Tidak melakukan kejahatan, menyebar luaskan aktivitas kebajikan, memberikan manfaat pada para insan) , memegang Vajra dan Gantha, membawa Mudra Buddha-kaya, menghormati Mulacarya ; Sila ini dilindungi oleh Akosbhya Vajra.
2. Dengan hati lapang mendanakan harta kekayaan maupun milik pribadi demi menolong maupun menuntun para insan dalam jalan Dharma, menolong orang lain untuk keluar dari kondisi susah dan menjaga ketenteraman orang lain ; Sila ini dilindungi oleh Ratnasambhava Vajra.
3. Lima daging , lima cairan dan lain sebagainya direalisasikan menjadi obat mujarab untuk menyembuhkan penderitaan insan ; Sila ini dilindungi oleh Vajra Yang Menerangi Secara Universal (Vairocana).
4. Senantiasa menghaturkan pujana pada Mulacarya dan Tri-ratna ; Sila ini dilindungi oleh Vajra Keberhasilan Aktivitas (Amoghasiddhi).
5. Menjaga supaya air mani tidak bocor ; Sila ini dilindungi oleh Amitabha Vajra.
6. Menekuni Prajna tiada mendua antara Sukha dan Sunya ; Sila ini dilindungi oleh Vajracitta.
Diatas merupakan semua sila yang harus ditaati dalam menerima abhiseka Mahasadhana Kalacakra. (Suara tepuk tangan hadirin)

Berikutnya, kita membahas Tata Ritual Mahasadhana Kalacakra dalam Satyabuddha. Tadi dalam Upacara Ritual kita telah melaksanakannya bersama satu kali. Tata Ritual ini ada tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Dari nomor satu sampai Sembilan adalah tahap awal, yaitu pada saat memulai adalah memasuki mandala, melafal mantra pemurnian, kemudian menjapa mantra vandana (pengundangan), mengundang kehadiran Mulacarya, Para Guru Leluhur, mengundang Kalacakra Vajra dan Para Adinata. Disini harus dijelaskan bahwa dalam sadhana Tantra Satyabuddha, kita terlebih dahulu mengundang kehadiran Mulacarya untuk menetap diatas usnisa sadhaka, mengadhistana bhavana kita. Dengan demikian barulah kita memperoleh kekuatan adhistana silsilah Satyabuddha, ini merupakan satu poin yang sangat penting.

Kemudian, Mahanamaskara Satyabuddha, mahapujana Satyabuddha, catur sarana, simabandhana diri, melafal Sutra Raja Agung atau Sutra Satyabuddha, kemudian menjapa Mantra Hati Padmakumara 108 kali, bervisualisasi menyatu dengan Mulacarya. Demikian pula perlu dijelaskan bahwa saat mulai memasuki tahap inti, perlu menjapa mantra hati Mulacarya 108 kali, bervisualisasi menyatu dengan Mulacarya,
kemudian barulah menjalankan Sadhana Tahap Inti. Di dalam Tata Ritual Guru Yoga juga terdapat tahapan penyatuan dengan Mulacarya.

Setelah itu, kita membangkitkan Bodhicitta, melantunkan :
“Kami para siswa berdoa kepada Kalacakra Vajra yang sangat istimewa, melalui tarian Mahasukha dan Kesunyataan dari Sepuluh Penjuru Para Arya dalam tiga masa, menampilkan berbagai aktivitas maîtri – karuna – mudita dan upeksha, menuntun para insan memasuki Negeri Buddha Shambala.”
Kemudian kita memasuki tahap inti, terlebih dahulu membentuk mudra Kalacakra, mudra ini sudah saya gambarkan diatas teks Tata Ritual, seharusnya tiap orang sudah memperolehnya. Mudra ini adalah (Acarya menuturkan mudra Kalacakra ) . Usai membentuk mudra, kita melakukan visualisasi.

Terlebih dahulu adalah visualisasi kesunyataan, kemudian bervisualisasi di tengah angkasa terdapat bijaksara HUM, diatas sebuah cakra waktu, bermanifestasi panca mahabhuta ( bumi, air, api, angin dan akasha )

Apa itu cakra waktu ? Cakra waktu adalah piringan mantra Kalacakra di bagian tengah poster kain di belakang, itulah cakra waktu.

Terlebih dahulu kita memvisualisasikannya dengan jelas, deretan aksara mantra tersebut, goresannya, sampai warnanya, dan bijaksaranya, semua divisualisasikan. Diatas cakra waktu terdapat bijaksara HUM, bijaksara HUM memanifestasikan panca maha bhuta (bumi, air, api , angin dan akasha.) Bagaimana kita memvisualisasikan Panca-maha-bhuta tersebut ? yaitu kita memvisualisasikan Stupa Panca-cakra. Bagian bawah dari Stupa Panca-cakra adalah cakra prthivi (bumi), berbentuk persegi , berwarna kuning. Kemudian di atas cakra prthivi (bumi) adalah cakra jala (air), berbentuk bundar, berwarna biru ; Di atas cakra jala (air) adalah cakra agni (api) , cakra agni berbentuk segitiga dan berwarna merah. Diatas cakra agni adalah cakra vayu yang berbentuk setengah lingkaran, berwarna hijau . Kemudian yang paling atas adalah cakra akasha yang berbentuk bundar namun mempunyai ujung mengerucut, berwarna putih.

Jadi terlebih dahulu memvisualisasikan panca-cakra tersebut di angkasa, yang bermanifestasi dari bijaksara HUM.

Diatas panca-cakra adalah Gunung Sumeru yang sangat tinggi, di puncak sumeru muncul padmasana yang sangat besar, kemudian di atas padmasana terdapat cakra surya dan candra, cakra surya dan candra yang melayang kemudian menyatu dan muncul wujud Buddha Kalacakra memeluk Bhagavati Kalacakra dalam posisi yab-yum berdiri. Adinata mempunyai empat muka, muka utama berwarna biru, mempunyai tiga mata. Muka sebelah kiri berwarna putih, juga bermata tiga ; Muka kanan berwarna merah dan bermata tiga ; Ada lagi, yaitu muka di bagian belakang berwarna kuning, juga bermata tiga ; Jalinan rambut diatas usnisa dihiasi oleh Vajra. Kemudian tubuh Nya berwarna biru, berlengan 24 yang masing-masing membawa Dharmayudham. Wah ! Jika demikian, bisa rumit sekali memvisualisasikannya, , 24 lengan, bagian kiri ada 12 dan bagian kanan ada 12 juga, masih dibedakan warnanya yaitu putih, merah dan biru ; 4 lengan putih, 4 lengan merah dan 4 lengan biru, Dharmayudham yang dibawa juga sangat sukar untuk divisualisasikan dengan mendetail. Kita bisa memvisualisasikan yang lebih sederhana, bervisualisasi dua lengan juga boleh.

Visualisasikan tangan kiri Adinata membawa gantha dan tangan kanan membawa vajra, kedua lengan tersebut berwarna biru, dengan demikian lebih mudah divisualisasikan.

Kemudian, tubuh bagian bawah Adinata mengenakan kulit macan, berkaki dua ; Kaki kiri berwarna putih, kaki kanan berwarna merah, berdiri diatas Dewa Mahesvara dan Mahesvari ;

Masih ada lagi, yaitu Bhagavati yang berwarna kuning, telanjang dan bermata tiga. Adinata Kalacakra dan Bhagavati semua sama-sama mengenakan berbagai macam perhiasan permata. Demikianlah Anda harus memvisualisasikannya.

Kemudian bervisualisasi cakra ajna Kalacakra terdapat bijaksara OM yang berwarna putih, kemudian cakra visudhi terdapat bijaksara AH berwarna merah, cakra anahata Adinata terdapat bijaksara HUM berwarna biru.
Terakhir adalah memvisualisasikan cakra anahata Adinata terdapat bijaksara HUM berwarna biru berubah menjadi cakra mantra Dasaaksara ( 10 aksara) . Bagaimana memvisualisasikan cakra mantra dasaaksara ? Yaitu cakra mantra di dua banner kain dibagian belakang, cakra mantra tersebut berada di cakra anahata Sang Adinata.

Usai bervisualisasi, kita menjapa Mantra Kalacakra :
“Om Ha Kha-ma-la Wa-la-ya Suo-ha.” 108 x
Kemudian kita memasuki Samadhi, memasuki aku dan aku memasuki, memasuki Samadhi Kalacakra ; Menuntun kesadaran memasuki kesunyataan, keduanya menyatu, menjadi satu Kalacakra Vajra.

Bagaimana melakukan hal ini ? Seperti biasanya dalam Sadhana Guru Yoga, semua juga terdapat sesi visualisasi memasuki aku dan aku memasuki, saat itu kita memvisualisasikan wujud Adinata dengan sangat jelas, bersemayam diatas usnisa sadhaka, kemudian bervisualisasi Adinata menjadi titik cahaya memasuki sadhaka, sampai pada bijaksara HUM di padmasana di cakra anahata sadhaka, inilah yang disebut dengan memasuki aku. Usai melakukan sesi memasuki aku, kemudian dilanjutkan dengan visualisasi penyatuan. Adinata menyatu dengan sadhaka, bervisualisasi adinata yang telah bersemayam di bijaksara HUM padmasana cakra anahata sadhaka , perlahan membesar, sampai seukuran dan menyatu dengan sadhaka. Saat menyatu, sadhaka dan adinata tiada berbeda.

Kemudian tahap “Aku memasuki”, bervisualisasi diri sendiri berubah menjadi Adinata, saat menyatu, visualisasikan bahwa diri sendiri sedang bersthana di pusat sepuluh penjuru alam semesta. Walaupun diri sendiri sedang berada di hadapan altar mandala di rumah, visualisasikan diri sendiri berada di pusat alam semesta. Diri sendiri adalah Adinata di pusat alam semesta. Bahkan juga harus memvisualisasikan Adinata berubah menjadi tak berwujud, menjadi cahaya, saat menyatu dengan alam semesta tiada lagi Adinata, juga tiada diri sendiri, tiada ego dan tiada pihak lain. Visualisasi ini harus dilakukan dengan baik, inilah tahapan visualisasi dalam memasuki Samadhi.

Di dalamnya terdapat tahapan yang sama saat kita memasuki Samadhi dalam Sadhana Guru Yoga, yang sudah berpengalaman , bisa diterapkan di sini. Menurut pengalaman saya yang dangkal ini, saat tahapan “memasuki aku dan aku memasuki” , jika Anda memvisualisasikannya dengan jelas, melebur dan sepenuhnya menyatu, saat itulah akan muncul rasa “Sukha”. Rasa semacam itu sangat luar biasa, namun setelah timbul rasa semacam itu, kita juga tidak boleh melekat, saya sendiri menggunakan pengalaman melebur dalam sunyata , untuk meleburkan sukha tersebut pada sunyata. Kemudian melebur dalam cahaya terang. Mengenai kiat-kiat seputar hal ini, kita memohon pada Mahaguru untuk memberikan Dharmadesana nanti. (Suara tepuk tangan hadirin)

Usai Samadhi, kita melantunkan gatha :
時輪金剛無上密。
Shi-lun jin-gang wu-shang-mi
Anuttara-tantra Kalacakra Vajra
滿足堅定及完美。
Manzu jian-ding ji wan-mei
Yang Sempurna dan kokoh.
一切善行我願持。
Yi-qie shan-xing wo yuan chi.
Aku bertekad menjalankan segala aktivitas kebajikan.
更加守護誓願句。
Geng-jia shou-hu shi-yuan ju
Selalu gigih memenuhi ikrar mulia.

Kemudian melakukan pelimpahan jasa, mahanamaskara Satyabuddha, keluar dari mandala , manggala dan paripurna.

Tata Ritual diatas merupakan sebuah Tata Ritual yang baik dan paripurna, di dalamnya terdapat tahap awal, tahap inti dan tahap akhir, juga ada catur prayoga, juga ada Guru yoga, juga ada pelatihan samadhi seperti dalam sadhana sehari-hari Anda. Pengalaman seperti saat Anda menekuni pernafasan botol , saat prana memasuki nadi tengah, ini juga harus diterapkan, ini merupakan sebuah sadhana yang paripurna. (Suara tepuk tangan hadirin)

Dalam Tata Ritual ini ada kunci dari mantra, mudra dan visualisasi , tata ritual ini sangat paripurna dan unggul.

Berikutnya, kita membahas dengan singkat mengenai makna dasar penekunan Sadhana Kalacakra :
Yang dimaksud dengan Kalacakra adalah, alam semesta merupakan Kalacakra makro, sedangkan kehidupan masing-masing insan adalah sebuah Kalacakra mikro ; Sedangkan penekunan untuk mencapai yukta antara alam semesta dengan sadhaka, atau pencapaian Kebuddhaan, adalah Sadhana Kalacakra.

Alam semesta adalah Kalacakra (Roda Waktu), karena semesta ini sejak masa lampau sampai saat ini, sejak masa tanpa awal sampai masa tanpa akhir, merupakan sebuah pergerakan waktu ; Tubuh kita juga merupakan Kalacakra mikro, juga merupakan sebuah perputaran waktu. Di alam semesta ada surya – candra, ada siang – malam, ada tahun – bulan – hari, yang terus berubah tanpa henti. Sedangkan tubuh kita sendiri tiap hari, tiap detik, sedang bernafas. Ada juga detak jantung, setiap hari ada berapa kali detak jantung, ini juga merupakan perputaran bersama waktu . Alam semesta merupakan Kalacakra makro, tubuh kita adalah Kalacakra mikro. Kala adalah waktu dan ruang, Cakra adalah pergerakan, perputaran, sirkulasi tanpa henti. Semua yang bersirkulasi dalam kehidupan manusia adalah Kalacakra dalam, sedangkan sirkulasi alam semesta , atau kondisi luar, kita sebut Kalacakra luar.

Kemudian bhavana kita, sebuah metode yukta antara Kalacakra dalam dan Kalacakra luar, disebut “Kalacakra Lain”.

Roda besar Kalacakra, pada satu sisi tanpa henti menciptakan segalanya, termasuk masyarakat dan sejarah ;
Namun pada satu sisi lainnya , Roda Agung Kalacakra tanpa henti sedang melebur semuanya.
Penciptaan dan peleburan terus bersirkulasi tanpa henti.

Apa yang dimaksud disini ? Beliau memberitahukan kita sebuah kebenaran yang agung, yaitu : Proses pembentukan – terbentuk – kelapukan – sunya. Dalam sepuluh penjuru alam semesta ini, segalanya akan mengalami proses pembentukan-terbentuk-kelapukan dan sunya, hanya kesunyataan Buddha Dharma barulah merupakan keabadian sejati . Ini merupakan sebuah pembangkitan yang agung yang diberikan oleh Sadhana Kalacakra pada kita. (Suara tepuk tangan hadirin)

Jika sadhaka dapat menginsafi hal ini, maka tiada lagi melekat bertikai demi keduniawian, Anda akan merealisasikan Samadhi Tiada Pertikaian, Anda akan mematahkan kerisauan, Anda akan hidup dengan leluasa.
Mungkin ada orang yang bertanya kenapa Kalacakra Vajra memanifestasikan wujud yab-yum dengan Bhagavati ? Dengan pengertian saya yang dangkal ini, saya akan menjelaskan dengan singkat . Adinata kita Kalacakra adalah Roda Waktu, Beliau melambangkan waktu dan sirkulasi tanpa henti, ada siang – malam, negatif – positif, surya – candra. Buddha adalah lambang “YANG”, dan lambang siang hari ; Bhagavati lambang “YIN” , dan malam hari, sedangkan yab-yum melambangkan sirkulasi siang dan malam tanpa henti. 24 lengan melambangkan 24 waktu matahari setiap tahunnya, empat muka : biru – putih – merah dan kuning melambangkan empat musim, tiga mata melambangkan tiga kondisi utama dalam meditasi, yaitu yang diajarkan oleh Mahaguru kepada kita, yang pertama adalah Samadhi Sukha, yang kedua adalah Samadhi Terang, yang ketiga adalah Samadhi Catur Sunya.

Saat kita melakukan sadhana tantra, memasuki Samadhi, memasuki aku – menyatu dan aku memasuki Samadhi, harus memancarkan cahay terang batin , ini sangat penting. Yang kita bahas tadi merupakan intisari utama Mahasadhana Kalacakra. (Suara tepuk tangan hadirin)

Hari ini Upacara Agung kita dapat terlaksana dengan lancar, kita dengan tulus dan sungguh – sungguh, menghaturkan sembah sujud dengan tubuh – ucapan dan pikiran pada Mahamulacarya Buddha Hidup Liansheng. (Suara tepuk tangan hadirin) , sungguh berterima kasih atas bimbingan penuh belas kasih agung dari Mahaguru Liansheng, sungguh merupakan kebajikan tak terhingga ! (Suara tepuk tangan hadirin) Juga berterima kasih kepada Para Guru Silsilah, dan memanjatkan syukur pada Adinata Buddha Kalacakra . (Suara tepuk tangan hadirin), Syukur pada Para Buddha Bodhisattva , Dharmapala dan para Adinata . (Suara tepuk tangan hadirin) Kita juga berterima kasih pada Kakek Guru kita yaitu Tubten Dhargye atas adhistana Nya penuh maîtri-karuna , juga atas dukungan semangat dari Beliau (Suara tepuk tangan hadirin ) , Juga terima kasih atas adhistana welas asih dan dukungan dari Gurudara, Acarya Lian-xiang. (Suara tepuk tangan hadirin) Terima kasih pada para Acarya, Dharmacarya, Bhiksu – bhiksuni dan pandita yang telah hadir dari jauh untuk memberikan dukungannya. (Suara tepuk tangan hadirin)

Juga terima kasih atas kedatangan para tamu agung dan para saudara saudari Sedharma sekalian (Suara tepuk tangan hadirin), Kita juga berterimakasih pada pihak penyelenggara , terima kasih pada semua Vihara Vajragarbha di berbagai daerah, dan berbagai cabang cetya, serta semua umat atas kerelaannya untuk memberikan dukungan, juga terutama pada para tenaga sukarelawan yang telah bersusah payah dalam kurun waktu beberapa hari berturut-turut ini, semuanya sungguh melakukan kebajikan tak terhingga !

Sekarang, mari kita semua bersama dengan hati yang tulus, beranjali dengan penuh hormat memohon pada Mahaguru Liansheng untuk memberikan Dharmadesana Nya yang paling utama, terima kasih semuanya ! (Suara Tepuk tangan hadirin)

Om Mani Padme Hum (Suara tepuk tangan hadirin)

Minggu, 01 Juni 2014

Kembali Mengulas 8 Sadhana Metode Yaochi Jinmu

 

Kembali Mengulas 8 Sadhana Metode Yaochi Jinmu

 

Intisari Ceramah Dharmaraja Liansheng tanggal 24 Juni 2013 di TBS Jen Yin Temple

 

Pertama-tama lebih dulu sembah sujud pada guru silsilah, sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, sembah sujud pada Guru Sakya Dezhung, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa XVI, sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala.

Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, selamat siang semua. Apa kabar! Apa kabar semua! (Bahasa Kanton) Tadi, Gurudhara telah memperkenalkan tamu agung, ada Dubes Liao Dong-zhou dan nyonya Sdri. Judy, Sdri. Long, produser Gei Ni Dian Shang Xin Deng di Stasiun CTI Sdri. Xu Ya-qi, asisten Sdri. Shu-yi, ada Sdr. Han-shan, Acarya Liansheng, ketua TBS Jen Yin Temple, dan seluruh acarya, ada yang berasal dari Indonesia, Jepang, semua duduk sebaris, semua adalah tamu agung. Sekarang, marilah kita tepuk tangan untuk setiap tamu agung! Kita semua adalah tamu agung.

Tema hari ini adalah abhiseka semua sadhana Yaochi Jinmu. Dalam ingatan saya, saya pernah dua kali datang ke TBS Jen Yin Temple. Pertama kali datang ke TBS Jen Yin Temple lama, aneh, saya merasa saya datang ke tempat yang sama, ketua mengatakan yang dulu adalah tempat lama, sekarang adalah tempat baru. Saya ingat dulu saat saya datang, juga ada sebuah gang, seperti bus pariwisata besar tidak dapat masuk, parkir di tempat yang agak jauh, kemudian baru jalan kaki masuk. Saat pertama kali datang, mereka menghadirkan tarian unicorn menyambut Mahaguru. Kali itu adalah tarian unicorn, tarian unicorn agak jarang, tetapi sama dengan barongsai, di depan satu orang, di belakang satu orang, di atas kepala unicorn ada sebuah tanduk, benar tidak? Acarya Lianxing hampir lupa. Itu tahun 1993, sudah 20 tahun.

Hari ini adalah 8 Mahasadhana Yaochi Jinmu. Dulu, saya pernah menjelaskan, hari ini menjelaskan lagi bagian yang penting. Kiat rahasia menyembuhkan kanker dan tumor, visualisasi Yaochi Jinmu. Di alam Dewi Yaochi, ada 3 ekor burung suci, pertama adalah Qingluan, kedua adalah Shaoluan, ketiga adalah Yuluan. Saya visualisasi Yaochi Jinmu bermahkota feniks, di atas ada seekor feniks bertengger di atas kepala-Nya, itulah ciri khas Yaochi Jinmu. Tangan kanan Yaochi Jinmu memegang kebutan putih, tangan kiri memegang ruyi, sebagian besar pratima seperti itu. Namun, yang saya visualisasikan, bukan membawa ruyi, melainkan membawa persik. Karena, di dalam roman legenda dewa-dewa zaman China kuno menceritakan tentang perjamuan persik Yaochi Jinmu, 3000 tahun sekali baru berbuah, persik di tangan. Saya pun visualisasi persik, juga boleh bawa ruyi, semua boleh, titik beratnya visualisasi mahkota feniks, kebutan, persik, Yaochi Jinmu secantik dewi, dewi muda. Beliau di alam dewa Kunlun, sebelah barat berunsur emas, oleh karena itu, kita menyebut-Nya Jinmu, disebut juga Xiwangmu. Di dalam gua Dunhuang, China ada Yaochi Jinmu, yaitu wujud Xiwangmu. Selain itu, ada Dongwanggong, yaitu Donghua Dijun, sebelah timur berunsur kayu, sebelah timur Dongwanggong, sebelah barat Xiwangmu, selanjutnya adalah Padmakumara, ketiga sosok ini sering bersama. Saya pernah mengatakan, saya pernah melihat Padmakumara, saat itu yang membukakan mata batin saya adalah Yaochi Jinmu, saya menganggap Beliau sebagai yidam saya. Karena Ia adalah yang pertama membukakan mata batin saya.

Delapan Mahasadhana Yaochi Jinmu, sebenarnya tidak hanya 8 Mahasasdhana, masih banyak sadhana di dalamnya, tergolong sadhana aliran Taoisme Danding. Guru sesepuh Aliran Danding adalah Yaochi Jinmu, semua metode kesehatan, olahraga Aliran Danding ada di dalam Aliran Danding, sehingga baru ada 8 Mahasadhana Yaochi Jinmu. Sebenarnya tidak hanya 8 Mahasadhana. Pertama, "Metode Rahasia Penyembuh Kanker dan Tumor". Tubuh kita tumbuh tumor, tumbuh kanker, bisa dihilangkan. Asalkan kita visualisasi Yaochi Jinmu bermakhkota feniks, memegang kebutan, membawa persik atau ruyi, memancarkan cahaya memberkati kita; jika tumor tumbuh di pundak, maka tekan pundak, tumbuh di kepala, maka tekan kepala, tumbuh di lambung, maka tekan lambung, tumbuh di usus, maka tekan usus, saat ini, kita visualisasi Yaochi Jinmu memancarkan cahaya ke kanker atau tumor kita; saat kita tekan, japa 3 aksara "HUM HUM HUM", lalu tumor terbuka, setelah terbuka, visualisasi benda yang tidak baik terbang keluar. Dulu saya mengatakan lebah, lebah terbang keluar dari tumor yang terbuka, terus terbang keluar, visualisasi banyak lebah terbang keluar, setelah terbang keluar, tangan dilepaskan, tumor akan menciut hari demi hari; cancer juga sama, mengecil hari demi hari. Inilah Metode Rahasia Penyembuh Kanker dan Tumor dari Yaochi Jinmu, titik berat ada pada bagian ini, tangan kita menekan bagian yang tumbuh tumor atau kanker, visualisasi di atas kepala Yaochi Jinmu memberkati kita, kemudian HUM HUM HUM 3 kali, tumor terbuka, benda keluar. Walaupun tubuh saya tidak ada kanker, saya pernah melakukan seperti ini, mencegah lebih baik daripada mengobati. Saya visualisasi tikus keluar, seekor demi seekor mouse, mouse Amerika sekecil ini saja, ada yang sekecil ibu jari. Mouse Taiwan sangat besar. Kadang-kadang, saya bervisualisasi banyak labah-labah spider keluar dari dalam tumor atau kanker. Kita visualisasi serangga keluar dari sini, lebah terbang keluar, kecoak terbang keluar, semuanya boleh, semua ini adalah benda yang tidak baik; asalkan kita anggap dirty kotor, semua boleh keluar dari sana. Sering-seringlah bervisualisasi seperti ini. Untung, Mahaguru melakukan upaya pencegahan, hingga umur 70 tahun, masih belum merasakan benda ini. (Hadirin tepuk tangan) Inilah Metode Rahasia Penyembuh Kanker dan Tumor, menjadikan Yaochi Jinmu sebagai yidam utama, bermahkota feniks, membawa kebutan, membawa ruyi atau persik, visualisasi seorang dewi cantik duduk di atas singgasana naga dan memancarkan cahaya memberkati kita. Cukup begitu saja.

Kedua, Metode Olahraga Mata. Di sini ada kunci penting, mesti pada saat baru bangun pagi, berjalanlah ke depan jendela, saat ini, mata kita terpejam, kedua mata lebih dulu melihat ke kanan, melihat ke atas, melihat ke kiri, melihat ke bawah, kemudian kembali ke tempat asal, seperti ini adalah satu lingkaran, total berputar 14 kali, kita hitung dalam hati, 1 lingkaran, 2 lingkaran, 3 lingkaran, 4 lingkaran, 5 lingkaran, 6 lingkaran, 7 lingkaran, 8 lingkaran, 9 lingkaran, 10 lingkaran, 11 lingkaran, 12 lingkaran, 13 lingkaran, 14 lingkaran, kemudian menghadap jendela, kemudian mendadak buka mata, lihatlah tempat yang paling jauh, jangan melihat tempat yang dekat, lihatlah pemandangan yang paling jauh. Oleh karena itu, Mahaguru hingga kini berumur 70 tahun, mata tidak dilaser; saya tidak pernah memakai kacamata. Mahaguru berumur 70 tahun, tidak berkacamata, seperti tulisan Rolex di jam tangan Rolex, tulisan sangat kecil, saya bisa melihat dengan jelas, saya bisa melihat, seperti di atas tertulis, "Mahaguru transmisi langsung 8 Mahasadhana Jinmu", tulisan ini lebih kecil. Namun, saya juga melihat dengan jelas. Hingga hari ini, Mahaguru menyetir di Seattle pada malam hari juga tidak berkacamata, melihat benda tidak pernah berkacamata, Gurudhara memiliki 2 kacamata, satu kacamata rabun dekat, satu kacamata silinder.

Setiap bangun pagi, mata berputar 14 lingkaran, harus dilatih dengan konsisten, tidak mungkin memutar bola mata seminggu langsung sembuh, atau lebih lama lagi, harus memutar seumur hidup! Setelah saya tahu metode ini, saya pun terus memutar hingga sekarang. Gurudhara bertanya pada dokter Amerika, "Apakah ada metode memutar bola mata?" Dokter Amerika menjawab, "Di dunia ini, mana ada hal seperti itu. Saya menjadi dokter mata selama ini, juga tidak tahu ada metode memutar bola mata?" Dokter bule benar-benar tidak tahu betapa mulianya budaya China, memutar seperti ini adalah olahraga bola mata, banyak orang tidak pernah mendengarkan olahraga bola mata, inilah olahraga bola mata yang dilakukan setiap hari. Ada umat melatih metode ini, melakukan olahraga mata demikian, ia tadinya minus 10, sekarang menjadi 2 atau 1. Inilah olahraga mata, agar kekuatan penglihatan Anda sangat baik, kelak setelah tua juga tidak akan rabun dekat, juga tidak akan mata silinder, inilah olahraga mata, saya setiap hari melakukan seperti ini. Bangun pagi, Mahaguru melakukan 3 jenis olahraga, satu adalah olahraga mata, satu adalah olahraga gigi, satu adalah olahraga telinga.

Olahraga Gigi, setiap hari mengetukkan gigi 36 kali, setelah melakukan olahraga gigi, kemudian menguatkan gigi. Namun, saya sarankan orang yang sudah lanjut usia, gigi keropos, saat kita mengetukkan gigi 36 kali, jika terlalu kuat, gigi bisa copot, be careful hati-hati sedikit, it is dangerous, berbahaya. Kita harus perhatikan gigi kita. Jika muda-mudi, tentu saja boleh mengetukkan gigi atas dengan gigi bawah, total 36 kali. Saya mengetukkan seperti ini (Mahaguru mendemonstrasikan), 1, 2, 3, 4, 5, 6, A Mi Tuo Fo! 1, 2, 3, 4, 5, 6, A Mi Tuo Fo! 1, 2, 3, 4, 5, 6, A Mi Tuo Fo! Dengan demikian, telah japa 3 kali nama Buddha, sambil mengetukkan gigi, juga boleh menjapa Buddha, mengetukkan gigi 36 kali. Inilah olahraga gigi. Kita ingat, jangan mengetukkan terlalu kuat. Ada sebagian orang mendengarkan Mahaguru, mengetukkan terlalu kuat, gigi pun pecah, gigi orang tua bisa copot, orang setengah baya, gigi bisa pecah, muda-mudi sekuat apa pun tidak apa-apa. Ini melatih gigi kita, agar gigi kita sangat kuat, melakukan olahraga gusi, agar gusi kita sangat sehat, ini adalah sebuah metode pelatihan, harus dilakukan setiap hari, harus konsisten.

Keempat, membunyikan gendang telinga, saya demonstrasikan sebentar (Mahaguru mendemonstrasikan). Ini disebut membunyikan gendang telinga, tekan kedua telinga, baik menyentikkan telinga atau mengetuk leher dengan jari, keduanya akan menghasilkan bunyi pok pok pok pok, inilah mengetukkan gendang telinga, seperti mendengar bunyi gendang yang dipukul. Kita mengetuk kelipatan 7, 7 x7 = 49, agar telinga berolahraga, ini adalah olahraga telinga. Belum pernah ada yang mendengar olahraga mata, olahraga gigi, olahraga telinga. Asalkan kita melakukan olahraga telinga, telinga akan sangat jernih, sangat jelas, semua akan sangat jelas, sekalipun berumur 70 tahun, kita juga akan mendengar dengan sangat jelas, tidak akan tuli. Buta, gigi tanggal, dan tuli, ketiga hal ini bisa dihindari, asalkan kita lakukan setiap pagi, membunyikan gendang telinga 7 x 7 = 49 kali, mengetukkan 36 kali, bola mata berputar searah jarum jam 14 kali, semua ini saya lakukan setiap pagi.

Ada orang berkata, "Apakah Anda melakukan olahraga mata, olahraga gigi, dan olahraga telinga, mengapa tidak ada olahraga hidung?" Mengapa bisa tidak ada? Sembilan langkah pernapasan Buddha di dalam Tantra adalah olahraga hidung, yaitu olahraga bernapas dalam, bernapas penuh. Orang biasa bernapas, sekali masuk sekali keluar, kurang lebih hanya sampai tenggorokan saja; ada orang bernapas hanya sampai tenggorokan; ada orang bernapas hanya sampai paru-paru; bernapas yang benar harus sampai avaduthi; bernapas yang benar-benar paling dalam, paling mulia adalah sampai ujung jari kaki, tarik napas sekali, tak disangka sampai ujung jari kaki; mengembuskan napas sekali, napas ini keluar dari ujung jari kaki, inilah pernapasan yang paling sempurna. Kita harus sering melatih napas hingga avaduthi, hingga ujung jari kaki, maka avaduthi kita akan bertenaga, ujung jari kaki kita selamanya tidak akan menciut, pernapasan seluruh tubuh, sampai akhirnya, kulit kita pun bisa bernapas. Inilah olahraga hidung, disebut pernapasan penuh. Pernapasan orang biasa hanya sampai leher, sangat pendek dan cepat; atau sampai paru-paru. Harus sampai avaduthi, harus sampai kaki kita, sampai ujung jari kaki kita, orang yang mengerti pernapasan semacam ini, paru-parunya akan terbuka, masih akan bernapas, kemudian menjadi pernapasan janin, yakni kulit kita sepenuhnya sedang bernapas, kita sendiri bisa tahan napas, ini adalah olahraga hidung. Sekarang tambah satu, olahraga hidung, penting sekali.

Apa yang dilakukan saat mandi malam hari? Saat mandi, saya melakukan "Metode Menghindari Infark Jantung". Karena saat melakukan olahraga ini, pakaian dalam mesti dilepas, sebelum mandi, melakukan ini, melakukan beberapa kali baru mandi. Begitulah jika kita hendak melatih diri, berikut ini adalah olahraga yang dilakukan sebelum mandi. Metode Menghindari Infark Jantung, bagian dada kita, gosok 50 kali, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, total 50 kali, 1, 2, 3, 4, 5, 6, A Mi Tuo Fo! Juga boleh japa nama Buddha, total gosok 50 kali, japa 5 kali Buddha. Inilah Metode Menghindari Infark Jantung.

Ada lagi metode menyalakan api kundalini, kita sering menggosok cakra pusar, bagus sekali untuk saluran pencernaan kita, akan sangat bagus terhadap gerak peristaltik saluran pencernaan kita. Saya lakukan setiap hari, tangan kanan searah jarum jam menggosok 14 kali tangan kiri berlawanan arah jarum jam menggosok 14 kali, pertama untuk olahraga usus kita, olahraga lambung kita, cara supaya api kundalini kita lebih mudah menyala. Contohnya pria, supaya bindu Anda tidak akan bocor dalam mimpi. Oleh karena itu, menggosok cakra pusar kita, adalah sebuah cara yang sangat baik, yakni gosok di samping pusar 14 kali, di sana 14 kali, di sini 14 kali, lakukan dengan kedua tangan, mudah menyalakan api kundalini, agar prana cakra pusar dapat lancar, usus juga dapat bergerak peristaltik.

Ketujuh, cara membantu ginjal kita. Setiap hari lakukan sekali, lakukan sampai tangan pegal. Yaitu, saat kita mandi, kedua tangan kita menekan ginjal dan gosok naik turun, di buku kuno mengatakan menggunakan punggung kepala gosok bagian ginjal, gosok sampai tangan pegal. Saya kira, saat baru mulai, gosok 100 kali, tangan sudah pegal; sekarang saya gosok 200 kali, tangan masih tidak pegal, bisa gosok 300 kali. Saya baru melakukan pemeriksaan badan di Seattle Overlake Hospital, dokter mengatakan hati saya sangat normal, semuanya normal; umur 70 tahun, sangat normal, yaitu mengandalkan menggosok bagian pinggang, saya gosok 300 kali, 300 kali tangan masih belum pegal; ada orang menggosok 100 kali, tangan pun pegal. Ini cara membantu ginjal kita, sudah tujuh macam.

Kedelapan, Metode Air Dewa. Metode Air Dewa juga disebut pernapasan bradha kumbha. Mengapa disebut pernapasan bradha kumbha? Mengapa mulut manula bisa kering? Mulut kering harus minum air, mengapa mulut bisa kering? Pertama, hormonnya sudah hilang. Sebenarnya, di setiap bagian tubuh kita ada hormon, seluruh tubuh kita akan mengeluarkan hormon, seperti insulin pankreas adalah hormon; tidur mengandalkan apa? Yaitu mengandalkan melatonin, melatonin adalah semacam hormon; bagaimana air liur dihasilkan? Ia akan melicinkan tenggorokan kita, bahkan di dalam mulut membantu pencernaan lambung. Dari mana asalnya air? Air adalah hormon, camkanlah, hormon bukan satu macam saja, jantung kita juga ada hormon, pankreas juga ada hormon, hati juga ada hormon, begitu hormon hati Anda berkurang, hati pun akan mengeras, bahkan akan aus; asalkan otak kekurangan melatonin, kita pun insomnia. Di mana mengalami kekurangan hormon, di sana akan menciut, di sana tidak bisa bergerak. Mengapa orang tua hingga umur 70 tahun, cakra kemaluan yang terpenting harus mengandalkan lelucon yang disampaikan dalam perjamuan tadi malam "viagra" -- pil biru, karena ia bisa membuat hormon mengalir ke bagian itu. Yang namanya malam pengantin, adalah saat-saat yang paling bahagia, tiba-tiba tidak bisa berfungsi, adalah penyesalan malam pengantin, terlalu gugup, hormon tidak sampai sana. Selain itu, masih ada 3 hal yang paling membahagiakan dalam hidup, saat pengumuman lulus ujian -- nama yang sama, ternyata yang lulus adalah orang lain, bukan Anda; bertemu teman lama di rantau orang -- ternyata adalah kreditur; selanjutnya adalah hujan di tengah kemarau panjang -- dua tetes, semua adalah kejadian yang tidak membahagiakan. Kita mau bahagia, seluruh tubuh kita harus bergerak, tidak boleh seperti orang tua, apapun naik, seperti 3 tinggi, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, trigliserida tinggi, kolesterol tinggi, apapun tinggi, hanya satu tidak tinggi, terkulai selamanya, ini tidak boleh, ini berarti hormon bermasalah.

Metode Air Dewa yang kita latih, adalah hormon. Hormon sangat penting, putar lidah di bagian celah gigi, putar hingga air liur terus mengalir, mengalir memenuhi mulut, kemudian aduk dengan lidah, yaitu kumur, air liur dikumur-kumur, kemudian ditelan, hingga ke avaduthi kita. Saat itu, menarik napas sekali dengan kuat, kemudian tahan napas, tekan napas ke bawah, dari atas tekan ke bawah, dari bawah angkat ke atas, angkat anus, menjadi sebuah botol, di dalam botol ada hormon. Setelah ditahan, prana dan air dewa bergolak di dalam, hingga ke setiap prana dan nadi di tubuh kita, ini disebut Metode Air Dewa, juga disebut Pernapasan Bradha Kumbha Air Dewa. Setelah dilatih lama, mulut kita tidak akan kering, sering ada air dewa menetes dengan sendirinya, bahkan harum, manis, harum manis dan enak. Aneh sekali, air liur di dalam tubuh kita adalah semacam vitamin, kita meludah, seketika terkontaminasi oleh kuman, langsung bau. Kita tidak boleh sembarangan meludah, kecuali sakit, dahak harus dikeluarkan, itu terpaksa, jika kita tidak sakit, sembarangan meludah itu menghamburkan air dewa kita. Orang yang benar-benar sehat, tidak meludah, hanya saat sakit terpaksa, ingusan! Ada dahak di tenggorokan, mau tidak mau harus diludahkan, itu sakit, catch a cold, harus diludahkan. Biasanya saat sehat, jangan sekali-kali meludah, tidak boleh dijadikan kebiasaan, tidak boleh seperti pejabat China zaman dulu, setiap orang mempersiapkan baskom dahak, sembarangan meludah, meludah sangat jauh.

Kita mesti memupuk air dewa, jika sering dilakukan, hormon di dalam tubuh terus bertambah, terus bertambah, dengan demikian, kita tidak mudah menua, tubuh juga sangat sehat, semua organ tubuh normal, bahkan hanya satu tinggi, yaitu di sana. Bukankah ini sangat baik? Di True Buddha Temple saya pernah katakan, di dalam kitab Kaisar Huang ada "Su Nv Jing", "Su Nv Jing" tertulis, kaisar bertanya pada Su Nv, saat berumur 20 tahun, sekian hari sekali, saat berumur 30 tahun sekian hari sekali, saat berumur 40 tahun sekian hari sekali, saat berumur 50 tahun sekian hari sekali, saat berumur 60 tahun sekian hari sekali, saat berumur 70 tahun, putus, setelah umur 70 tahun tidak perlu lagi, merusak tubuh Anda. Yogi Tantra yang melatih prana, telah mencapai keberhasilan dalam Sadhana Anasrava, every time and every day, you can, Anda bisa. Umur 70 tahun, you can, umur 80 tahun, you can, umur 90 tahun, you can, umur 100 tahun, you can, entah bisa hidup selama itu atau tidak. Pokoknya, kapan pun dan di mana pun, pagi, siang malam, tempat mana pun, kita bisa. Yang namanya every day, yaitu kita tidak pernah bolos. Ada sebuah lelucon, sepasang suami istri janjian "kuliah", "kuliah" adalah melakukan hal itu. Istri bertanya pada suami, "Hari ini kuliah?" Suami menjawab, "Hari ini saya benar-benar sangat sibuk, hari ini lelah sekali, tidak sanggup, hari ini tidak kuliah." Keesokan harinya, istri bertanya lagi pada suami, "Sayang, hari ini kuliah?" Suami, "Hari ini saya benar-benar sangat sibuk, dari pagi sibuk sampai malam, hari ini tidak kuliah, tidak sanggup." Sampai hari ketiga, suami berkata pada istri, "Hari ini kuliah." Istri menjawab, "Hari ini tidak perlu kuliah lagi, saya sudah mendatangkan dosen pengganti." Istri juga sangat hebat, masih ada dosen pengganti. Ketahuilah, selama kita adalah yogi yang melatih prana, setelah lama melatih Metode Air Dewa, hormon di sekujur tubuh kita sangat penuh, tidak perlu takut tidak kuliah, kapanpun sanggup, sekalipun kita sangat lelah, bahkan mengalami jet lag, atau bagaimana, hormon di tubuh kita tetap penuh, tidak ada yang namanya jet lag, tidak ada yang namanya lelah, tidak pernah lelah. Namun, saatnya tidur, tetap harus tidur, saat "kuliah", semangat pun terbit, sangat bersemangat, tidak akan bolos, penghargaan tidak pernah bolos, every day and every time. Seorang yogi yang tidak tidur, bahkan yogi mahabala, ten times is easy (10 kali sangat mudah), so easy, sungguh. Melatih Metode Air Dewa harus diilustrasikan dengan sesuatu, ilustrasi ini paling bagus, ilustrasi apa yang lebih baik daripada ini! Saya tidak mengajari kalian one day ten times. Saya beritahu kalian! Ada sebagian orang one time tidak sanggup lagi, one day one time tidak sanggup lagi, banyak orang tidak sanggup lagi.

Coba Anda tekuni Metode Air Dewa, sungguh, harus konsisten, baik pria maupun wanita boleh menekuni Metode Air Dewa, awet muda, bahkan membuat sekujur tubuh Anda penuh dengan hormon, tubuh tidak akan sakit. Boleh dikatakan, kita melakukan olahraga seluruh badan, mata kita juga berolahraga, hidung juga berolahraga, telinga juga berolahraga, mulut juga berolahraga, jantung juga berolahraga, ginjal juga berolahraga, ada sesuatu yang tidak baik tumbuh di badan juga dikeluarkan. Selain itu, hormon seluruh badan kita memenuhi seluruh organ dalam tubuh kita, prana dan nadi mana pun bisa sampai, inilah sehat yang sebenarnya. Pria sehat harus demikian, wanita sehat juga harus menekuni Metode Air Dewa, tetap bisa menyingkirkan banyak penyakit dalam tubuh kita. Oleh karena itu, hormon itu mempertahankan keremajaan kita. Ketika hormon keluar dalam jumlah banyak, kita sangat remaja dan cantik; ketika hormon kita perlahan-lahan memudar, kita akan berubah makin lama makin tua, makin lama makin tidak bersemangat, makin lama makin kehilangan sebagian fungsi tubuh, saat kehilangan sebagian fungsi tubuh, penyakit pun datang. Hormon hilang di fungsi bagian mana? Kita lihat manula, lututnya tidak dapat bergerak, sakit. Mengapa? Karena hormonnya telah hilang, pelumas antar tulang sudah tidak ada lagi. Apa itu pelumas? Yaitu hormon, ia akan mengeluarkan pelumas, supaya saat kita bergerak, seperti bantalan rel yang bergesekan, tidak akan menggesek tulang kita. Ketika usia kita sudah lanjut, hormon telah hilang, bagian lutut, antara tulang rawan bergesekan, begitu bergesekan akan sakit, orang yang lanjut usia dimulai dari kaki, tidak dapat berjalan, karena hormon telah hilang, pelumas sudah tidak ada lagi, ada pelumas tidak akan menggesek tulang, pelumas hilang, artinya usia kita telah lanjut, tulang kita saling bersentuhan, lutut akan terus-menerus sakit. Saat ini, menekuni Metode Air Dewa sudah terlambat, biasanya kita harus menekuni Metode Air Dewa, penting sekali. Mengambil air liur di badan kita digabung dengan Bradha Kumbha Prana, melatih prana hingga ke setiap anggota badan dan tulang-belulang kita, agar tubuh kita penuh dengan hormon, kita pun bisa awet muda.

Mari kita cerita beberapa lelucon! Semut dan gajah bersiap-siap menikah, gajah berunding dengan semut, "Bolehkah kita tidak menggelar perjamuan nikah?" Semut bertanya, "Mengapa?" Gajah melihat sebuah buku tebal berisi daftar nama tamu, "Sanak keluarga kalian terlalu banyak." Semut mengeluh, "Sanak keluarga kami memang banyak, lantas bagaimana? Porsi makanan sanak keluarga kami tidak lebih dari porsi makanan satu anggota keluarga kalian!" Kita mengolah tubuh, Delapan Mahasadhana Yaochi Jinmu, sebenarnya jika melatih ajaran Tantra juga mengerti Metode Air Dewa, kita bisa melahirkan banyak anak, kemampuan tidak akan hilang, sanak keluarga akan banyak. Dulu saya berharap memiliki 12 anak, saat itu keluarga kami sangat miskin, Gurudhara mengatakan melahirkan dua anak sudah cukup, ini adalah penyesalan seumur hidup saya. Saya berharap sanak keluarga saya banyak! Sekarang, setiap kali pesta syukuran Amerika, keluarga kami total 8 orang, termasuk cucu, Fo-chi, Sunny, Lu Hong, Lu Jun, selanjutnya adalah Fo-ching dan Andy, mereka tidak melahirkan anak, serta Gurudhara dan saya, benar-benar 8 orang. Saya berharap ada 12 anak, jika ada 12 anak, kita makan di tempat orang lain, kita untung, sekarang satu keluarga baru orang. Kodok menikah dengan semut, saat tidur, semut meraba kulit kodok yang penuh lubang, berkata, "Kamu berani operasi plastik, kamu lihat saja benjolan-benjolan di tubuh kamu, orang lain mengira saya yang gigit." Saya beritahu kalian, kita menekuni Metode Air Dewa, kulit kita akan bersih, putih dan bersemu merah, bahkan mulus, kulit sangat putih. Mengapa? Karena gizi sampai ke kulit, sampai usia 90 tahun, kulit dengan sendirinya seperti kulit remaja. Selanjutnya, ular dan kelabang menikah, ular melihat kelabang, "Aduh! Mengapa kamu berkaki banyak? Berapa uang yang harus dibelanjakan untuk membeli sepatu?" Kelabang begitu mendengarnya, tidak senang, "Aduh! Ular kecil, kamu mengatai kaki saya banyak, sudah bagus saya tidak mengatai kamu tidak mempunyai anggota badan."

Jika bersadhana sungguh-sungguh, lutut tidak akan sakit. Mahaguru telah berumur 70 tahun, lutut tidak akan sakit, ketika berjalan dan bergerak masih lumayan, karena berolahraga. Saat saya kecil, saat muda, suka lompat tinggi, tarik seutas tali, dari paling rendah hingga paling tinggi. Saya umur 60 tahun lebih! Suatu hari, begitu saya melihat mimbar, saya berpikir saat saya kecil, saat saya lompat tinggi, mimbar sangat kecil. Oleh karena itu, saya yang berada sangat jauh, lari ke sana, seketika lompat ke atas, lompat ke atas masih sanggup, saya berpikir, "Ketinggian ini, apa hebatnya?" Saya pun lompat ke bawah, sekali lompat, begitu kaki lemas, hampir jatuh, merasa kaki saya tidak beres, karena kurang kuat. Untung, jongkok sebentar kemudian berdiri lagi, tidak memalukan. Dulu, saat saya kecil, mahir lompat tinggi, saat kecil lompat sana lompat sini, asalkan ada tempat untuk saya bertolak, saya pun bisa berjungkir.

Ada semacam kepiting bernama kepiting parasit, ia sembunyi di sarang seperti bentuk keong, kepiting parasit. Malam pengantin ia bersama labah-labah, kepiting parasit sangat malu, bertanya pada labah-labah, "Kamu menikahi saya apakah karena menaksir rumah saya?" Labah-labah juga balik bertanya, "Kamu menikah dengan saya, apakah karena rumah saya bisa internetan?" Masing-masing ada kelebihan! Ada seekor burung bulbul menikah dengan burung hantu, burung hantu seharian mengeluh, "Saya benar-benar sial, tak disangka menikah dengan tua bangka beruban." Burung bulbul juga sangat marah dan berkata, "Kamu sial? Justru saya yang sial! Kamu tidur pada pagi hari, malam tidak tidur, bahkan berkicau terus, membuat saya insomnia, neurasthenia, menurutmu, mungkinkah rambutku tidak beruban?" Saya beritahu Anda! Orang yang melatih Metode Air Dewa, tidur langsung tidur; orang yang melatih Metode Air Dewa, asalkan merasa sedikit mengantuk, Anda pun bisa tidur, tidak akan insomnia; duduk di mobil juga bisa tidur, berbaring di ranjang juga bisa tidur, di atas mimbar juga bisa tidur, asalkan mengantuk bisa tidur. Bahkan setelah tidur, setelah bangun, semangat langsung berubah, ini adalah manfaat bersadhana. Angsa goose menikah dengan angsa liar, angsa liar berkata pada angsa, "Saya lihat kamu sangat gemuk, kamu seharusnya diet, kalau tidak, ada sayap pun tidak bisa terbang." Setelah angsa mendengar, membelalakkan mata, "Setelah menikah, kamu masih mau terbang ke mana? Lebih baik kamu diam di rumah saja!" Ini adalah lelucon perkawinan antara hewan, saya merasa ada hubungan pelatihan prana kita. Metode Air Dewa adalah gabungan antara prana dan hormon, lebih dulu menghasilkan air liur, kemudian aduk menjadi buih, lalu telan, kemudian hirup napas, tahan napas, tekan ke bawah dan angkat ke atas, kemudian menggunakan api tummo, seteguk hormon ini disebar ke setiap bagian tubuh kita, ini adalah Metode Air Dewa.

Metode Menguatkan Ginjal adalah membantu ginjal terbebas dari penyakit; menggosok cakra pusar adalah membantu api tummo; "mencegah infark jantung", adalah menggosok di dada 50 kali; metode membunyikan gendang telinga, adalah membuat telinga kita bebas dari ketulian; metode mengetukkan, agar gigi kita selalu putih, bersih, bahkan sangat kuat; metode olahraga mata, agar mata kita bebas dari penuaan, terbebas dari penyakit mata; metode rahasia menyembuhkan kanker dan tumor, ini sangat penting, lebih baik mencegah daripada mengobati, membuat tubuh kita terbebas dari tumor. Tumbuh cancer, ini agak merepotkan. Namun, saya kira kanker dan tumor ada hubungan dengan rintangan karma. Karena saya pernah ke neraka, banyak roh kebencian berubah menjadi berbutir-butir mantao, berderetan, memohon Mahaguru memberkati; roh kebencian ini datang ke dunia manusia untuk balas dendam, setiap mantao sebesar bola pingpong. Mereka memohon pemberkatan saya, saya pun memberkati mereka, satu per satu diberkati, sehabis berkati, mereka pun terbang pergi. Terbang ke mana? Terbang ke dunia manusia, terbang ke dalam tubuh manusia, berubah menjadi cancer, berubah menjadi tumor, tumbuh di tubuh manusia. Metode menyembuhkan kanker dan tumor, adalah menggunakan metode rahasia dari Yaochi Jinmu; kita masih harus melakukan sedikit pahala, banyak melakukan penyeberangan, untuk menyeberangkan musuh dan penagih utang kita, ini barulah cara yang benar. Berutang pada orang harus bayar; kita tidak berutang pada orang, kita tidak akan terkena cancer, tidak akan terkena tumor. Karena kita berutang pada orang, ia membawa hawa kebencian, terbentuk menjadi segumpal seperti bola pingpong, terbang ke dunia manusia, masuk ke dalam tubuh manusia, manusia pun terkena kanker, mencelakai manusia. Memang seperti itu. Begitu saya melihat cancer dan tumor di tubuh manusia, sebagian besar adalah seseorang, yaitu musuh dan penagih utang membuat gara-gara di tubuh Anda. Demikian penglihatan saya. Tentu saja, ini tidak ada dasar medis. Penjelasan medis mengatakan sel rusak dan mati. Yang saya lihat seperti itu, itu pandangan dan pemahaman saya sendiri.

Ada lagi beberapa lelucon, merayakan Festival Qingming sama dengan merayakan hari cinta kasih, sama-sama memberikan kado dan memberikan bunga, memberikan makanan. Hari cinta kasih memberikan bunga, dan memberikan makanan; festival Qingming juga sama, juga memberikan kado, memberikan bunga, memberikan makanan. Satu-satunya perbedaannya adalah festival cinta kasih adalah memperdengarkan kata-kata setan kepada manusia; festival Qingming adalah memperdengarkan kata-kata manusia kepada setan. Benar tidak? (Benar!) Suatu kali keluar bertamasya, menginap 2 hari di rumah sanak keluarga di suatu negara, di sana ada sebuah tradisi, air seni anak-anak paling bersih, disebut air seni bocah, kita sebut "Hui Long Shui", pengobatan China tahu, semacam benda yang sangat sehat. Tradisi di tempat itu memasak telur dengan air seni anak-anak, sangat sehat dan bergizi. Orang ini menginap 2 hari di rumah sanak keluarga, mereka sangat ramah, terus-menerus memintanya makan, ia tidak berani makan, apa boleh buat, ia pun berkata, "Saya tidak suka makan telur." Sanak keluarganya lebih lucu lagi, "Anda tidak makan telur, kalau begitu, minumlah kuahnya!" Air seni anak-anak dimasak dengan telur, Orang China memasaknya. Orang Jepang juga ada tradisi "minum air seni", di Jepang ada semacam resep yaitu minum air seni, air seni di awal dan di akhir dibuang, hanya ambil air seni di tengah, kelihatan seperti beer, saat baru minum agak beda, belakangan semakin minum semakin sama.

Tadi sempat menjelaskan tentang Metode Air Dewa Bradha Kumbha Prana, kunci terpenting adalah prana mesti dihirup, mesti halus, pelan, panjang, bukan napas yang berirama. Selain itu, Bradha Kumbha Prana yang lebih kuat, yaitu hirup ke dalam, sangat cepat, hembuskan juga sangat cepat, ini harus digunakan pada saat kritis. Bradha Kumbha Prana yang biasa adalah halus, pelan, panjang, masuk ke dalam avaduthi kita, pria di avaduthi bawah, wanita di avaduthi tengah, kira-kira bagian ulu hati, pria di avaduthi bawah yaitu di bagian 4 jari di bawah pusar; saat hirup sangat halus, sangat pelan, sangat panjang, hirup ke bagian avaduthi, tahan napas, langsung tekan ke bawah dan angkat ke atas, lebih dulu jepit anus, saat ini membentuk sebuah bentuk ceret, prana bawah tidak akan lari, semua prana ditekan ke avaduthi bawah, tahan napas, semakin lama semakin baik. Kuncinya adalah ketika Anda tidak tahan mau hembuskan napas, kita tarik napas sekali, kita tekan sekali, agar prana langsung masuk ke nadi tengah. Setelah tarik napas ini, kemudian perlahan-lahan halus, pelan, panjang, dan hembuskan, kedua prana itu seimbang; kita mengembuskan napas sebanyak yang kita hirup, seimbang; jangan mengembuskan napas lebih banyak daripada yang kita hirup, itu tanda-tanda kematian; mengembuskan napas lebih sedikit daripada yang dihirup, adalah tanda-tanda panjang umur; keduanya seimbang adalah tanda-tanda kehidupan. Ketika kita menghirup banyak, mengembuskan sangat sedikit, ini adalah tanda-tanda mencapai tingkat dewa atau Buddha. Ketika kita hirup sedikit, hembus sangat banyak, adalah tanda-tanda wujud kematian masuk ke 3 alam samsara. Jika kita tidak dapat bertahan lama, kita pun berusaha alami sedikit, awalnya dari 30 detik, kemudian 1 menit, kemudian 1,5 menit, kemudian 2 menit, dapat tahan napas 2 menit sudah sangat bagus. Satu kunci yang paling penting, agar prana kita dapat masuk ke nadi tengah, kita tidak dapat hirup napas sekali, juga tidak apa-apa. Jika prana disimpan, prana akan perlahan-lahan masuk ke nadi tengah; jika kita tarik napas sekali, maka dapat mempercepat prana masuk ke nadi tengah, ini adalah kunci. Tekan ke bawah dan angkat ke atas, tahan napas, adalah sebuah kunci, latih sampai akhirnya, saat api tummo menyala, baru menggunakan napas yang berirama, yaitu tarik napas dengan cepat, hembus napas dengan cepat, saat itu, baru dapat membuat api tummo menyala. Terima kasih. Om Mani Padme Hum.

Selasa, 12 November 2013

Anuttara Samyaksambodhi

 

Anuttara Samyaksambodhi

 

(Ceramah Dharma Dharmaraja Grandmaster Lu Usai Kebaktian Sabtu di Vihara Ling Shen Ching Tze Pada Tanggal 5 Juli 2008)

Sembah sujud pada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zheng Kong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala, Gurudhara, pemandu Acarya Lian Man, para acarya, dharmacarya, para lama, pandita lokapalasraya, para umat se-Dharma, juga umat se-Dharma di internet, salam sejahtera semuanya.
MAHAGURU AKAN MENJELASKAN TENTANG SUTRA ALTAR PATRIAK VI

Hari ini kita mendengarkan Lama Lian Tan menyampaikan tentang "Teori dan Praktek"; Acarya Lian Man menyampaikan tentang "Menjauhi Kemelekatan". Banyak umat se-Dharma menyarankan Mahaguru, "Lain kali dalam ceramah setiap sabtu menjelaskan tentang suatu kitab sutra, jangan dikembangkan sendiri." Saya pikir dikembangkan sendiri juga boleh, menjelaskan suatu kitab sutra juga boleh. Waktu itu saya pun menjawab, "Banyak sutra yang sudah dijelaskan oleh banyak acarya, saya tidak akan mengulangi sutra yang sudah pernah dijelaskan acarya. Kalau begitu, menjelaskan sutra apa? Ada suatu kitab sutra yang jarang disebut, yakni "Sutra Altar Patriak VI" (Liu Zu Tan Jing). Apakah ada di antara acarya kita yang pernah menjelaskan "Sutra Altar Patriak VI"? Jika tidak ada, berarti boleh dijelaskan.
Hari ini kebetulan giliran Lama Lian Tan berceramah Dharma, nama Dharmanya ada kata "Tan" (altar), kalau begitu, kontak yoga. Lama Lian Tan paling suka Dharma Zen lagi, Patriak VI juga menjelaskan tentang Dharma Zen. Lama Lian Tan hari ini kebetulan menyampaikan tentang "Teori dan Praktek". Dharma Zen itu sendiri ada teori-Nya, juga ada praktek-Nya, keduanya beda.
Buddha Sakyamuni mencerahi Samyaksambodhi di bawah Pohon Bodhi, "pencerahan"-Nya, boleh dikatakan pusat Tathata yang mahatinggi. Umat manusia, yakni semua orang awam, para insan, sulit sekali memahami juga sulit mencapai pencerahan demikian. Hanya dengan mencerahi pusat Tathata, barulah dianggap mencapai pembebasan, juga telah menjauhi kemelekatan. Mahaguru boleh menjelaskan "Samyaksambodhi" secara teori pada Anda semua, setiap orang bisa mencapai pencerahan secara teori, Anda mengerti secara teori, namun Anda harus mempraktekkannya. Secara praktek, seperti yang dikatakan Acarya Lian Man, sangat sulit.

Waktu itu, Patriak VI mendapatkan "pengesahan" dari Patriak V Hong Ren. Apa yang dimaksud dengan "pengesahan", yakni guru mengamati Anda muridnya, lalu menilai tingkat spiritual Anda telah mencapai pencerahan, kemudian Anda diberikan sebuah pengesahan, yaitu mengesahkan Anda telah mencapai pencerahan, maka Anda boleh mempraktekkannya. Patriak V Hong Ren mewariskan pusat Tathata kepada Patriak VI, Patriak VI menaruh pusat Tathata pada jiwa dan raganya, kemudian mempraktekkan teori-Nya. Yang dijelaskan di dalam kitab "Sutra Altar Patriak VI" ini sama halnya dengan satu kehidupan Patriak VI Huineng, seluruh pengalaman hidup-Nya, semuanya berada di dalam "Sutra Altar Patriak VI".

Teringat diri saya sendiri baru mulai belajar Buddhisme, waktu itu saya pergi mencari Upasaka Tua Li Bing-nan dari Sekte Sukhavati, sekarang Beliau telah meninggal dunia. Waktu itu, Beliau tinggal di Jalan Zhengqi no.9, Taichung. Waktu itu, setelah mata batin saya dibukakan oleh Yaochi Jinmu, karena baru mulai belajar Buddhisme, saya belum mengerti banyak hal, saya mencari guru-guru besar ke mana-mana. Saya mencari Upasaka Li, Upasaka Li bertemu denganku, kebetulan waktu itu ada seorang upasaka di sana, namanya Upasaka Yuan. Pertanyaan pertama yang diajukan Upasaka Tua Li Bing-nan pada saya, buat apa Anda belajar Buddhisme? Saya menjawab, belajar Buddhisme untuk mencapai kebuddhaan. Ia mengatakan jawaban ini masih bolehlah! Kemudian Beliau bertanya pada saya, Anda baca buku apa? Saya bilang saya baca "Sutra Altar Patriak VI". Waktu itu saya baru berusia 20-an tahun. Upasaka Tua Li Bing-nan tertawa, ini Anda tidak akan mengerti, Anda tidak mengerti "Sutra Altar Patriak VI". Saya percaya apa yang dikatakannya itu benar. Anda dapat membaca "Sutra Altar Patriak VI", Anda belum tentu mengerti "Sutra Altar Patriak VI", sebab bagaimana pun, Zen itu sangat dalam, yakni hati Sang Buddha. Hati Buddha Sakyamuni adalah "Samyaksambodhi", anak ingusan berusia 20-an tahun mana mungkin dapat mengerti hati Sang Buddha, mana mungkin dapat mengetahui apa yang dimaksud "Samyaksambodhi"? Hari ini saya dari umur 20-an tahun terus belajar hingga umur 64 tahun, sekarang saya mengerti apa itu "Sutra Altar Patriak VI", juga tahu apa yang dimaksud dengan "Samyaksambodhi".

Justru karena "Samyaksambodhi" lah, membuat diri saya dapat melepaskan segalanya; justru karena "Samyaksambodhi" lah, Mahaguru Lu tadinya bisa bunuh diri seratus kali, saya pun tidak akan bunuh diri, juga tidak mungkin bunuh diri. Secara teori, semua orang tahu tidak boleh bunuh diri, di dalam Buddhisme dikatakan bahwa Anda adalah Buddha, setiap orang memiliki Buddhata, bunuh diri berarti bunuh Buddha, Anda mana boleh bunuh diri? Kalau Anda benar-benar menemuinya, Anda tidak sanggup menahan penderitaan yang menimpa diri Anda; Anda tidak sanggup menahan tekanan yang menimpa diri Anda; Anda tidak sanggup menahan sakit yang menimpa diri Anda; Anda tidak sanggup menahan penghinaan yang menimpa diri Anda, Anda akan berkata, "Saya tidak boleh bunuh diri, saya sama sekali tidak boleh bunuh diri." Namun, hari ini Anda berkata seperti itu, kemungkinan besar besok Anda pun bunuh diri. Ketika Sanmao sedang berpidato, ia pernah berujar, "Setiap hari saya menatap matahari terbit, saya merasa hari yang bahagia pun dimulai. " Ini adalah teori, ia tidak berhasil mempraktekkan, ia bunuh diri. Mengapa, sebab ia belum mencapai "Samyaksambodhi".

Hari ini Mahaguru Lu tahu apa itu "Samyaksambodhi", gampang sekali, bukankah saya mengatakan, 5 atau 7 kata juga boleh, bisikkan pada saya, bila Anda benar-benar mencapai pencerahan, saya pun mengesahkan Anda. Namun, 5 atau 7kata ini tidak sembarang Anda temukan di dalam kitab Sutra, sama sekali bukan, siapapun tidak menyangka kelima atau ketujuh kata ini. Minggu lalu saya sudah pernah katakan, kalian tuliskan saja. Sekarang banyak surat berdatangan yang menuliskan 5 atau 7 kata. Acarya Lian Ning menerima surat-surat tersebut, "Ada lagi, ada lagi, apakah yang ini?" Semuanya bukan, tidak ada satu pun yang tepat. Bolehkah diutarakan? Seharusnya boleh diutarakan. Jika sekali saya utarakan, saya merasa telah meremehkan pusat Tathata; telah meremehkan kebenaran Samyaksambodhi di tengah alam semesta yang terus direnungkan oleh-Nya sekian lama di bawah Pohon Bodhi. Oleh karena itu, kita jangan sembarangan seperti itu, dengan kata lain, kalian boleh merenungkan, namun, saya tetap tidak boleh mengutarakannya. Sebab sekali diutarakan, manusia di seluruh dunia pun mengerti, namun, bagaimana pun, yang berhasil melakukannya masih tidak banyak. Walaupun Anda telah mengerti, Anda tidak dapat merasakannya. Hari ini, Mahaguru telah memahami teori ini, saya juga telah melangkah ke jalan praktek. (Hadirin tepuk tangan)

Waktu itu, Patriak VI Huineng di bawah bimbingan Patriak V Hong Ren, Beliau memberi isyarat pada Huineng untuk ke kamarnya pada larut malam, Patriak V menyerahkan mudra hati kepadanya, maksudnya inilah pusat Tathata "Samyaksambodhi", praktekkanlah! Setelah Patriak VI mendapatkan pengesahan, ia pun telah mengetahui kebenaran yang dicerahi Sang Buddha di bawah Pohon Bodhi, saat ini, ia baru meninggalkan Patriak V Hong Ren untuk mempraktekkan. Ini luar biasa, kelima atau ketujuh kata saya ini adalah sesuatu yang berada di luar pemikiran manusia, bukan sesuatu yang dapat dibayangkan oleh insan awam, bukan yang tersebut di dalam Sutra Vajra, "Ru Meng Huan Pao Ying, Ru Lu Yi Ru Dian" (Ibarat mimpi dan bayangan gelembung, ibarat kabut dan kilat), Yi Qie Dou Shi Jia De (segalanya adalah palsu), Yi Qie Dou Xiang Zuo Meng (segalanya ibarat bermimpi), Yi Qie Dou Shi Kong De (segalanya adalah kosong), semua ini ada di dalam Sutra.

Banyak orang menuliskan "Ren Sheng Ru Meng A" (Hidup bagaikan mimpi), 5 kata, "Yi Qie Dou Shi Jia De Ye" (segalanya adalah palsu), 7 kata, juga tidak benar! Ada sebagian menuliskan "Fei Bi Mo Suo Neng Xing Rong" (Bukan sesuatu yang dapat dilukiskan dengan kata-kata). Sesungguhnya, apa yang dikatakan Anda semua memang benar, tapi semua sedang mengitari pusat. Kita tunjukkan saja satu contoh, misalnya matahari adalah pusat tata surya, planet-planet lain, misalnya Planet Uranus, Neptunus, Pluto, tanah, air, api, angin, seluruh nava-graha, kesembilan planet, bahkan kesepuluh planet mengelilingi matahari, banyak bintang mengelilingi matahari. Semua yang kalian kemukakan adalah "tanah, air, api, angin, akasha, seluruh bintang-bintang di alam semesta", namun Anda tidak mengemukakan pusatnya yaitu "matahari".

Hari ini yang harus dicerahi dalam Zen, yang hendak disampaikan dari "Sutra Altar Patriak VI" adalah pusat matahari, yang tidak dapat dibayangkan semua insan awam. Jika saya katakan pada Anda, Anda segera cerah dan mengerti teori ini, namun, bila kekuatan praktek Anda masih kurang, Anda tetap seorang awam. Oleh karena itu, menurut sabda Buddha, orang yang bagaimana yang bisa disahkan, ia telah sepenuhnya mendekati pusat, saat praktek dan teorinya sudah mendekati kondisi "Samyaksambodhi", itu baru disebut "matang". Saya pergi ke tempat Upasaka Li Bing-nan pada usia 26 tahun, ia mengatakan bahwa saya tidak mengerti "Sutra Altar Patriak VI", sebab waktu itu masih ibarat jambu biji yang masih mentah, masih tidak bisa dimakan, sangat sepat kalau dimakan, ia harus tumbuh perlahan-lahan sampai matang. Oleh karena itu, Zen yang sejati itu harus diwariskan kepada orang yang "matang", mudra hati Sang Buddha harus diwariskan kepada orang yang sudah "matang". Sudah "matang" baru diwariskan, saat ia masih sangat sepat, sekalipun saya utarakan pada Anda, justru akan menyebabkan fitnah dari Anda. Oleh karena itu, Buddhadharma tidak diungkapkan pada siswa yang tidak sesuai Dharma. Buddhadharma juga tidak diungkapkan pada orang yang belum sampai tingkatnya, Anda harus sampai tingkatnya, seperti Patriak VI Huineng, Patriak V Hong Ren bertanya padanya, sudah "matang" kah? Ia menjawab, sudah "matang" dari awal. Hong Ren membaca gathanya, juga merasa sudah "matang", dan saat itu baru disahkan.

Maka dari itu, marilah kita renungkan, gunakan pemikiran Anda. Yang tidak terbayangkan oleh pemikiran orang awam dan para insan barulah disebut Samyaksambodhi. Mahaguru benar-benar menempuh waktu yang sangat panjang, Mahaguru telah "matang", juga telah disahkan oleh Sang Guru, juga telah disahkan oleh Sang Buddha, hari ini saya boleh berteriak di sini, saya benar-benar telah mencapai "Samyaksambodhi", ini benar-benar pandangan yang benar! Saya melihat para insan di kolong langit, banyak kulapati dari banyak gunung, saya tidak dapat mengatakan mereka tidak mencapai "Samyaksambodhi", namun, jika mereka benar-benar membaca apa yang diutarakan Mahaguru Lu, mereka akan menyadari bahwa ini barulah Dharmaraja sejati. (Tepuk tangan hadirin)

Saya dicambuk sejak kecil. Saya pernah bercerita, "Tiga hari sekali dipukul berat, dua hari sekali dipukul ringan", inilah hidup saya, terasa sangat biasa, sudah berlalu. Sewaktu saya sedang menimba ilmu, saya pernah tinggal kelas, tinggal kelas ya tinggal kelas, bahkan tinggal kelas dua kali, tidak apa-apa, semua sudah berlalu. Sejak saya belajar Buddhisme, tidak ada orang yang memuji saya, tidak ada yang mengatakan saya baik, sejak awal hingga akhir saya dikatakan tidak baik, saya masih dimaki orang walau sudah berusia 64 tahun, luar biasa. Dimaki dari usia 20-an tahun hingga 64 tahun. Mengapa bisa dimaki, ternyata mau dijadikan berita. Terus terang saya dimaki sampai luar biasa sekali, penghinaan yang saya alami benar-benar kelewat batas, pokoknya nama baik saya tercemar habis-habisan, malu bertemu orang sekampung dan kerabat. Namun, saya adalah seorang praktisi, saya sangat ceria, saya sangat alami, bahkan saya sangat bahagia, mengapa, karena Samyaksambodhi. (Tepuk tangan hadirin)

Kemampuan seperti ini bukan sesuatu yang bisa dipupuk dalam diri orang biasa. Saya sama sekali tidak ada kemampuan bertahan, karena saya tidak ada kemampuan bertahan, barulah ada kemampuan bertahan yang paling besar. Kalian pikirkan baik-baik, "Samyaksambodhi" saya ini sama sekali bukan bercanda. Saya akan ceritakan satu cerita lucu, ada seorang lulusan mahasiswa cemerlang, ia mencari kerja di sebuah perusahaan, ia mengajukan syarat, "Mohon bos berikan saya gaji sebulan 50.000 USD." Gaji yang sangat tinggi.

"Berikan saya inspeksi keluar negeri setahun sekali, juga berikan saya satu unit rumah kontrakan, saya pun boleh kerja di sini." Bos pun menjawab, "Setiap bulan saya akan berikan Anda 100.000 USD, dua bulan inspeksi keluar negeri, saya belikan satu unit rumah untuk Anda." Begitu mahasiswa cemerlang itu mendengar, sudah dapat gaji tinggi, saya diberikan rumah lagi, "Anda tidak ber...ber...bercanda bukan?" Si Bos berkata, "Justru Anda yang bercanda!" Sama-sama, Anda bercanda pada saya, saya bercanda pada Anda, inilah ber...ber...bercanda apaan.

Yang Mahaguru katakan bukan bercanda, benar-benar "Samyaksambodhi". Upasaka Fengfeng di Kaiyuan Si, Tainan mendengarkan Buddha Sakyamuni berkata pada Bodhisattva Maitreya, "Sheng-yen Lu barulah orang yang benar-benar mencapai pencerahan." Saya dapat mempraktekkan pencerahan, saya sangat bahagia setiap hari. Kita sadhaka hidup sehari bahagia sehari, hidup sehari bersadhana sehari, hidup sehari bersyukur sehari, inilah praktek. Apakah ada yang menyakitkan hati Anda, tidak ada; menjauhi kemelekatan, sekalipun Anda menimpakan bencana terbesar pada diri saya, saya tetap anggap biasa saja, tidak ada apa-apanya, hidup sewajarnya, hidup sebebasnya, hidup tanpa beban pikiran sedikit pun.

Orang bilang presiden Taiwan, Ma Ying-jeou suka sekali memperlihatkan dua titik, kalau berenang memperlihatkan dua titik. Mahaguru juga pernah memperlihatkan dua titik, hanya saja terus terang, saya suka sekali memperlihatkan tiga titik. Mengapa? Tidak ada apa-apanya. Hari ini saya melukis selembar lukisan, saya lukis seorang anak kecil yang telanjang, mengapa telanjang? Saya ibarat anak kecil. Suatu hari, jika kalian meminta saya menanggalkan seluruh pakaian saya, saya juga akan lakukan, telanjang baru nyaman. Tidak seharusnya memanggil saya "Hua Guang Zi Zai Fo" (Buddha Padma Prabha Svara = Buddha Sinar Padma yang Bebas Leluasa), panggil saya "Tuo Guang Zi Zai Fo" (Buddha Telanjang yang Bebas Leluasa), nama ini saya beri sendiri. Di dunia ini tidak ada hal yang luar biasa, sekarang tidak ada orang yang seperti saya. Saya mendapatkan mudra hati Sang Buddha. Yang tidak baik menurut orang lain, bagi saya itu baik, yang baik menurut orang lain, bagi saya itu juga baik. Tidak ada satu pun bagi saya yang tidak baik. Tidak ada satu insan pun menurut saya yang tidak bisa diselamatkan dan diseberangkan, tidak ada. Para insan boleh diselamatkan dan diseberangkan, para insan itu luar biasa, para insan itu menakjubkan.

Seperti yang dikatakan Acarya Lian Man "Melekat pada Dunia", saya tidak akan. Saya telah mengatakan, walaupun kelak saya sudah dikremasi menjadi abu, digiling menjadi serbuk, setiap Vihara Leizang Si, setiap mahavihara, vihara, dan cetiya dibagi sedikit, lantas tinggal di dalam kotak abu. Saya menjauhi dunia, saya bukan bagian dari dunia, saya bagian dari dunia, juga bukan bagian dari dunia. Saya juga tidak melekat dengan keuntungan. Makanya, Mahaguru tidak akan berpikiran bahwa saya ingin mendirikan satu unit rumah mewah bak istana untuk ditempati, tidak akan. Saya sudah sangat puas dengan tempat yang sekarang saya tempati. Saya pernah mengatakan pada Gurudhara, saya selamanya tidak akan pindah dan meninggalkan tempat tinggal saya sekarang. Tempat tinggal saya tidak ada dekorasi apa-apa, kamar tempat tinggal saya juga tidak besar, saya juga merasa sangat puas. Mengapa bisa puas, karena saya tidak melekat dengan keuntungan duniawi, tidak ada kemelekatan.
Acarya Lian Man berkata, "Apakah "Samyaksambodhi saya" adalah pandangan ego atau kemelekatan ego, "Saya barulah Samyaksambodhi, orang lain bukan Samyaksambodhi, semua yang kalian tulis tidak benar, hanya saya yang benar", itulah "pandangan ego"!" Sewaktu Acarya Lian Man sedang bicara, saya juga memikirkan pertanyaan ini, yang kalian tulis tidak ada satu pun yang benar, "Kita harus membayangkan, ibarat mimpi dan bayangan gelembung, ibarat kabut dan kilat", "Tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata". "Segalanya adalah kosong", "Segalanya adalah palsu", yang kalian katakan semuanya tidak benar, lantas apa yang Mahaguru katakan baru dianggap benar, apakah Mahaguru melekat pada pandangan ego? Apa yang dicerahi Mahaguru: tidak ada orang lagi yang dapat mencerahi pengertian yang lebih tinggi, barulah disebut "Anuttara Samyaksambodhi".

Buddha Sakyamuni juga mengatakan, apa yang dicerahi-Nya, sama sekali tidak ada orang yang akan mengemukakan pergertian yang lebih tinggi daripada-Nya, barulah disebut "Anuttara Samyaksambodhi". Karena apa yang saya cerahi dan Sang Buddha cerahi adalah sama sepenuhnya, barulah disebut "Anuttara Samyaksambodhi". Jika saya mengutarakan 5 atau 7 kata ini pada kalian, kalian pun tahu, sungguh tidak ada pencerahan yang lebih tinggi dari ini lagi, sungguh tidak ada, sama sekali tidak ada, mustahil ada! Oleh karena itu, ini ibarat menambahkan biji mata pada lukisan naga sehingga tampak hidup, hanya beda tipis, menitik mata Anda.

Sebenarnya, saya sungguh merasakan, satu kalimat yang dicerahi oleh Sang Buddha di bawah Pohon Bodhi, ternyata demikian! Ternyata begini. Bila Anda mencerahi kalimat tersebut, Anda baru akan terpikir sebuah pertanyaan yang lebih dalam, "Sang Buddha tidak pernah memutar Dharmacakra tiga kali", "Sang Buddha sama sekali tidak pernah menjelaskan Sutra", bahkan Ia tidak pernah mengucapkan satu kata pun. Jelas-jelas dikatakan berceramah Dharma 49 tahun, mengapa dikatakan tidak berceramah, tidak ada orang yang dapat memecahkannya, hanya kalimat itu yang dapat memecahkannya. Sudah dijelaskan sampai titik tertinggi. Mahaguru Lu juga berkata demikian, "Saya tidak pernah menulis satu buku pun", "Saya tidak pernah menjelaskan satu Dharma pun", "Saya bahkan tidak pernah menulis satu kata pun", "Bahkan tidak pernah mengucapkan sepatah Dharma pun", orang yang dapat memahami "Anuttara Samyaksambodhi" barulah dapat mengucapkan pernyataan ini, ini adalah esensi terpenting di dalam "Sutra Altar Patriak VI".

Oleh karena itu, "melekat pada dunia", "melekat pada keuntungan", "melekat pada pandangan ego", "melekat pada nama dan kedudukan" adalah sangat malang. Berita di Taiwan melaporkan bahwa Bpk. Bai yang akhir-akhir ini bunuh diri itu sangat malang, karena ia melekat pada reputasi, melekat pada kehormatan, ia terlalu mendambakan kehormatan. Bukankah sudah saya katakan pada Anda semua, Mahaguru Lu adalah orang yang tidak punya reputasi. Ia punya 40 miliar loh, mengapa ia mau bunuh diri? 40 miliar, bisa memelihara 10 orang istri. Anda boleh memiliki apa yang Anda inginkan, boleh memanggil angin dan hujan. Orang Taiwan mengatakan, "Berteriak pada air, air bisa membeku", Anda bawa uang 40 miliar ke alam bardo, Anda sendiri memberikan angpao pada setan-setan kecil, mereka pun berdiri di depan pintu menjemput Anda. Wah! 40 miliar, Raja Yama pun akan turun berterima kasih pada Anda, tolong bantu saya bangun sebuah istana Raja Yama yang baru, hebat sekali. Ia tidak melekat pada keuntungan, namun, ia melekat pada reputasi, sangat disayangkan.
Orang yang benar-benar mencapai pencerahan, menjauhi kemelekatan, tidak ada kemelekatan. Mengapa Anda dapat menjauhi kemelekatan, karena Anda telah mempraktekkan, Anda pun dapat menjauhi kemelekatan. Jika Anda telah mencapai pencerahan, namun Anda tidak dapat mempraktekkan, tetap ada kemelekatan.

Hidup juga tidak melekat, mati juga tidak melekat, segalanya bebas leluasa. Ada uang juga bagus, tidak ada uang juga bagus, segalanya bebas leluasa. Jika seseorang memuji saya, saya sangat gembira; jika seseorang tidak memuji saya, bahkan menghina saya, saya juga sangat gembira! Bagus sekali, segalanya sangat baik, saya dapat bebas leluasa. Saya di mana pun bagus. Menurut Anda, baguskah naik surga, semua orang mengatakan bagus! Baguskah alam suci, Good! Baguskah mencapai kebuddhaan, sempurna, pretty, beautiful, perfect, sangat sempurna. Baguskah Buddha, Good! Baguskah bila Anda ke neraka, masih bagus; baguskah tumimbal lahir, tetap bagus. Oleh karena itu, Mahaguru berkata, menyeberangkan para insan dalam setiap kehidupan. (Tepuk tangan hadirin) Apa tidak bagusnya dengan tumimbal lahir, apa tidak bagusnya dengan neraka, alam hewan juga bagus. Mengapa alam hewan itu bagus, saya bisa memberikan kebaikan kepada para insan, saya shio ayam, konon daging terbaik adalah chicken, buah terbaik adalah pepaya, sayuran terbaik adalah ubi. Seluruh komposisi, dari daging-dagingan dikatakan chicken paling bergizi. Menjadi ayam juga bagus, memberikan kebaikan kepada para insan; di neraka juga bagus, saya merasa di neraka pun saya bisa menyeberangkan para insan; saya bertumimbal lahir di alam manusia, saya tetap bisa menyeberangkan para insan dalam setiap kehidupan, memahami hal ini, Anda pun sejalan baik tumimbal lahir maupun nirvana.
Hari ini saya beritahu Anda semua, lebih baik kembali ke satu pusat -- "Anuttara Samyaksambodhi", seluruh guru sesepuh Zen, dari Buddha Sakyamuni diwariskan kepada Mahakasyapa, dari Mahakasyapa diwariskan kepada Ananda, terus diwariskan hingga Bodhidharma, Bodhidharma ke China, diwariskan kepada Patriak II Hui Ke, terus diwariskan hingga Patriak VI Huineng, terus diwariskan, sudah tidak banyak orang yang dapat benar-benar memahami "Pranetra Dharma-pitaka". Hari ini saya dapat memahami seluruh "Wu Deng Hui Yuan", memahami seluruh "Sutra Altar Patriak VI", sekarang saya telah mengerti sepenuhnya. (Tepuk tangan hadirin) Oleh karena itu, saya pernah mengucapkan satu pernyataan, kelak Zhenfo Zong berjaya atau merosot, saya sama sekali tidak menaruh dalam hati. Kalian renungkan baik-baik. Om Mani Padme Hum.

Padmasambhava Mengikuti Shri Simha Belajar Sadhana 9 Tingkat Dzogchen Selama 25 Tahun

 

 

Padmasambhava Mengikuti Shri Simha Belajar Sadhana 9 Tingkat Dzogchen Selama 25 Tahun

 

Ceramah Ketujuh Sadhana 9 Tingkat Dzogchen oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Buddha Amoghasiddhi pada 30 Juni 2013 di Rainbow Temple

Pertama-tama, kita sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, sembah sujud pada Guru Sakya Dezhung, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa XVI, sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala, sembah sujud pada adinata homa hari ini Buddha Amoghasiddhi di Utara.

Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, serta tamu agung kita hari ini: nyonya Dubes Liao Dongzhou Sdri. Judy, akuntan TBF Sdri. Teresa and her husband, nyonya ketua OCAC Overseas Credit Guarantee Foundation Xue Shenghua, Sdri. Xuewang Shu-mei, produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Taiwan Sdri. Xu Yaqi, dokter ahli tidur dr. Zhang Dewei dan ibunda Sdri. Yuan Chunling, dr. Zhuang Junyao, dan semua tamu agung. Apa kabar! Apa kabar semua! (Bahasa Kanton)

Hari ini kita mengadakan homa Buddha Amoghasiddhi, yidam yang satu ini jarang diketahui orang. Namun, Ia sangat penting. Mengapa penting? Lihatlah, susunan-Nya dalam tubuh manusia sangat penting, 5 Buddha 5 cakra 5 vajra, Vairocana di tengah berada di cakra kening, di cakra tenggorokan adalah Amitabha di Barat, di cakra hati adalah Buddha Akshobya di timur, di cakra pusar adalah Buddha Ratnasambhava di selatan, di cakra kemaluan adalah Buddha Amoghasiddhi di utara. Oleh karena itu, Buddha Amoghasiddhi sangat penting. Buddha Amoghasiddhi di utara adalah lambang dari Anusthana-jnana, yang berarti mencapai keberhasilan semua kebijaksanaan. Buddha Amoghasiddhi yang satu ini menguasai bagian karman. Apa yang dimaksud bagian karman? Di dalam ritual Tantra, 4 keberhasilan agung adalah tolak bala, kemakmuran, keharmonisan, penaklukan, Buddha Amoghasiddhi menguasai sadhana 4 keberhasilan agung, yang kita mohon, dalam ritual tidak akan sia-sia, dengan kata lain, permohonan akan terkabulkan. Acarya Lianyin berkata pada saya, "Donatur utama hari ini tidak terlalu banyak." Saya pikir, "Aduh, ini tidak benar!" Karena ada sesosok Buddha dan sesosok Bodhisattva, keduanya sangat penting, jika kita mau memohon, mohonlah pada kedua yidam ini, satu adalah Buddha Amoghasiddhi, penguasa karman bagian Buddha; satu lagi adalah Avalokitesvara, yaitu Amoghapasha Avalokitesvara bagian padma, karena ada dua kata "amogha" (tidak sia-sia). Kita memohon pada kedua yidam ini, tidak akan sia-sia, sekalipun yang kita mohon tidak akan terkabulkan semua, setidaknya setengah! Setengah saja sudah lumayan, sedikit pun tidak apa-apa! Buddha Amoghasiddhi di antara Panca Buddha, walaupun urutannya adalah, Vairocana, Amitabha, Aksobhya, Ratnasambhava, Amoghasiddhi, namun, Amoghasiddhi menguasai bagian karman, bagian karman adalah semua Dharma, semua sadhana, yang kita mohon, semua dapat sempurna, sehingga disebut Buddha Amoghasiddhi. Warna utamanya adalah warna hijau, tidak ada warna hijau, pakai warna biru juga boleh; tidak ada warna biru, pakai warna emas juga boleh, warna emas digunakan pada yidam apapun. Warna hitam juga boleh, karena utara tergolong air, air berwarna hitam. Lihatlah, di bagian terdalam dari laut, air berwarna hitam; jauh dari warna hitam, agak dekat sedikit, berubah menjadi warna biru; lebih jauh dari warna biru, berubah menjadi warna hijau; pokoknya, laut yang paling dalam berwarna hitam.

Saya pernah berenang di laut yang berwarna hitam, namun, bukan laut hitam. Saya pergi ke Meksiko, melaut dari Puerto Vallarta, tiba di tengah laut, ada laut yang sangat dalam, yang mahir berenang disuruh turun berenang, setiap orang dilempari satu pelampung. Mereka mau melempar pelampung untuk saya, saya melambaikan tangan menolaknya, ia pun tidak lempar ke saya, saya kira saya sangat mahir berenang, jadi tidak perlu. Tadinya berenang di laut yang paling dalam, tiba-tiba datanglah sehampar ombak, kapal juga berguncang hebat, ombak juga sangat besar. Saat itu, saya melihat di atas kapal sudah tidak ada orang yang melempar pelampung, saya pun buru-buru berenang ke tepi kapal, di samping ada sebuah tangga, bisa naik ke atas kapal, begitu kapal bergoyang, tangganya bergeser, saya pun berenang kembali, mau meraih tangga, bergeser lagi oleh ombak, saya meraih tangga berkali-kali. Setelah saya berhasil meraih tangga, mulai naik. Setelah naik, kedua kaki terasa lemas, tangan juga lemas, hampir tidak bertenaga. Oleh karena itu, kadang-kadang manusia tidak boleh terlalu percaya diri, walaupun diri sendiri bisa berenang, bahkan di dalam laut yang dalam, namun, awalnya, ombak tidak terlalu besar, sampai akhirnya berguncang hebat, seketika saja. Kali itu, kami melaut di Puerto Vallarta, Meksiko, berenang di laut dalam. Kadang-kadang tidak boleh terlalu percaya diri; kadang-kadang, di bawah air ada pusaran.

Suatu kali di Kenting, Taiwan, di sana tertulis, "Ombak besar, dilarang turun ke laut". Alhasil, pada hari itu, tidak ada seorang pun di pantai, hanya beberapa orang saja. Laoda (Acarya Lianhuo), Lao'er (Acarya Lianshi) ada. Saya sendiri merasa sejak kecil mahir berenang, saya pun turun ke air, ada beberapa yang ikut saya turun ke air. Saat itu, ada berapa orang yang turun berenang? Zhang Huangming, Zheng Yuxin, dan saya pun turun ke air, saya berenang paling cepat, alhasil tidak bisa kembali. Saya memang mahir berenang, gaya bebas, gaya dada, gaya punggung, gaya kupu-kupu juga bisa, bahkan gaya anjing merangkak juga bisa, pokoknya, saya bisa semua. Apa yang saya takutkan? Begitu turun, berenang jauh sekali, ombak mendorong saya, mereka berdua hanya bermain air. Akhirnya, saya merasa sudah cukup, walaupun sangat jauh, saya pun berenang kembali, berenang sampai kira-kira 200 meter dari daratan, saya merasa tidak mampu berenang pulang. Ombak semacam itu di Taiwan disebut "Ombak Anjing Gila", di atas walaupun didorong ke depan, namun, di bawah ditarik ke bawah, kedua kaki seperti ditarik oleh dua tangan, bagaimana pun kedua kaki saya menepuk, seperti ditarik, tidak bisa berenang pulang. Amitabha! Kali itu, benar-benar sangat panik, saya tidak bisa berteriak "Tolong! Tolong!" karena saya merasa saya paling mahir berenang, jika berteriak tolong, bukankah memalukan Mahaguru? Tidak boleh berteriak, ingin berenang pulang, berenang hingga hampir kehabisan tenaga. Saya pikir habislah, kali ini pasti mati, pasti akan dijadikan menantu oleh Raja Naga Laut. Tragis! Seluruh diri saya hampir kehabisan tenaga, tenggelam ke bawah laut. Saat tenggelam, mata saya terbuka, merasa ada sebuah benda hitam, ternyata tali, untuk mengikat kapal, yaitu saat kapal kembali, mau merapat ke darat, biasanya di pantai ada sebuah tiang yang diikat tali, ujung tali mengikat kapal, agar kapal tidak bergoyang, tidak akan hanyut. Jadi, di bawah air, saya menarik erat tali tersebut, ketika ombak mendorong ke depan, saya pun mati-matian menarik tali, jika saya ditarik ke bawah, saya menarik erat tali tersebut, karena seluruh diri saya ditarik ke bawah oleh ombak laut, ketika didorong ke atas, saya buru-buru menarik ke depan, saya terus-menerus melakukan gerakan seperti ini di dasar laut, akhirnya, saya tiba di tepi laut. Saya tetap tidak melepaskan tangan saya menarik tali tersebut, tali tersebut menolong jiwa saya. Minggu lalu, saya sepertinya pernah cerita sekali, ketika saya merangkak ke pantai, jelas-jelas kelelahan di sana, ketika mereka melihat saya, saya langsung berubah menjadi tidak ada masalah, saya sendiri yang berenang pulang. Saat itu, kami bahkan berfoto selembar foto, ada Zhang Huangming, Zheng Yuxin, saya, Acarya Lianhuo, Acarya Lianshi, dan beberapa orang, saat itu ada seorang wanita, bernama Fang Guimei, yaitu adik ipar dari Ibu Berbaju Hijau Ciosang yang membukakan mata batin saya, ia adalah Orang Dongyi. Kami berfoto selembar foto, saya menemukan setelah foto itu dicuci, di dalam celana renang saya penuh dengan pasir, saya sendiri hampir telanjang, karena celana miring sebelah, pasir di satu sisi, makanya, orang berketrampilan tinggi tidak boleh nekat. Kadang-kadang, harus berhati-hati, seperti hari ini musim panas, cuaca begitu panas, kita pergi berenang, walaupun ketrampilan berenang kita sangat baik, juga tidak boleh terlalu percaya diri, karena ada beberapa tempat, air sangat dalam, kita tidak tahu, selain itu, juga ada pusaran air, di bawah air ada arus gelap, harus diperhatikan. Semenjak pengalaman pahit ini, saya pun berenang di kolam renang.

Hari ini kita menjelaskan Buddha Amoghasiddhi, intinya adalah tidak sia-sia, bahkan berhasil; permohonan kita tidak sia-sia, bahkan pasti berhasil, oleh karena itu, disebut Buddha Amoghasiddhi. Ia terutama menguasai bagian karman, yakni subjek yang dimohon semua orang, atau subjek permohonan duniawi. Saya dengar Acarya Lianyin berkata, "Donatur utama hari ini sangat sedikit." "Buddha Amoghasiddhi ini sangat mulia, tidak sia-sia, donatur utama mana boleh begitu sedikit?" Selesai bicara, semua orang mendaftar menjadi donatur utama. (Hadirin tepuk tangan) Yang memiliki berkah, yang memahami Buddha yang satu ini, seharusnya mendaftar menjadi donatur utama. Ini yidam yang paling penting, kita memohon pada-Nya, tidak akan sia-sia, pasti akan berhasil di bawah pancaran cahaya Buddha Amoghasiddhi.

Marilah kita bahas lagi tentang Sadhana 9 Tingkat Dzogchen. Hari ini kita menceritakan tentang Padmasambhava. Padmasambhava adalah salah satu dari 8 mahayidam Zhenfo Zong. Guru Rinpoche dalam Tantra, dengan kata lain, guru sesepuh yang paling tinggi dalam Tantra Tibet adalah Padmasambhava. Ia lahir pada tahun ke-8 setelah Buddha Sakyamuni parinirvana, lahir di Laut Danakosha. Bagian utara India tidak ada laut, namun, mereka menyebut danau besar sebagai laut. Sehingga, disebut Laut Danakosha. Laut Danakosha penuh dengan teratai, Padmasambhava lahir di dalam teratai. Saat itu, ada seorang Raja Uddiyana di utara India, ia pergi ke suatu tempat mencari harta karun, di tengah perjalanan, mendapatkan petunjuk Dakini, "Di Laut Danakosha lahir seorang baby, bawa pulang dan rawatlah baby itu." Raja itu pergi ke pinggir Laut Danakosha, benar-benar melihat Padmasambhava, benar-benar ada seorang baby di sana, Ia berada di tengah teratai. Raja pun membawa-Nya pulang, memberikan nama Padmasambhava, karena Ia lahir dari dalam teratai. Oleh karena itu, Padmakumara terlahir dari dalam teratai. Padmasambhava terlahir dari teratai. Ada lagi, minggu lalu saya pernah mengatakan, setelah Manjushrimitra pertama parinirvana, berinkarnasi menjadi Manjushrimitra kedua, Ia juga lahir di dalam teratai, juga Padmakumara (bocah teratai). Belakangan, Manjushrimitra kedua juga membimbing Padmasambhava. Asal-muasal Padmasambhava, Ia adalah inkarnasi dari tubuh Sakyamuni, ucapan Amitabha, hati Avalokitesvara, boleh dikatakan, "tubuh, ucapan, dan pikiran"-Nya adalah kombinasi dari "tubuh" Sakyamuni, "ucapan" Amitabha, dan "pikiran" Avalokitesvara, berinkarnasi menjadi Padmasambhava, manunggal. Padmasambhava sejak kecil sudah memiliki jodoh Buddha, Ia melepaskan jabatan raja, kemudian menjadi bhiksu. Siapa yang mengupasampada-Nya? Y.A. Ananda. Padmasambhava adalah inkarnasi dari Buddha Sakyamuni, inkarnasi dari Buddha Amitabha, inkarnasi dari Avalokitesvara, alhasil diupasampada oleh Y.A. Ananda.

Contoh semacam ini juga terjadi pada zaman sekarang. Semua orang tahu Mahaguru sampai umur 43 tahun, saya memiliki rambut yang hitam, sangat indah, saya sangat menghargai rambut ini, setiap hari menyisir di depan cermin! Saat itu, saya selalu bawa sisir, menyisir hingga saya merasa puas, sangat gagah! Namun, saat itu, Bodhisattva memberikan petunjuk pada saya, "Saya harus menjadi bhiksu pada umur 43 tahun." Saya berkata, "Saya tidak mau menjadi bhiksu." On Friday night, I can go to Tavern, drink wine, go to night club dancing, or go to karaoke singing songs, (malam sabtu bisa pergi ke Tavern untuk minum arak, menari di klub malam, atau menyanyi karaoke) It's so good, I don't want to be a monk. (Alangkah baguslah, saya tidak mau menjadi bhiksu!) Alhasil, tahun itu saat mandi, begitu menyisir rambut dengan tangan, segenggam rambut rontok, begitu saya lihat, rambut tinggal beberapa helai. Rambut rontok, berubah menjadi agak gundul, apa boleh buat, Bodhisattva mengatakan saya harus diupasampada pada umur 43 tahun, saya lihat waktu kurang lebih umur 43 tahun. Saat itu, kebetulan Mahabhiksu Guoxian dari Hong Kong, ia sekarang juga sudah lanjut usia, Beliau datang ke Seattle, Beliau adalah murid saya. Saat itu, saya menyetir mengantar Mahabhiksu Guoxian ke Vancouver, saat itu, Richard Yan (Acarya Lianzhi) ada. Apakah ada? Saya yang menyetir mengantar Guoxian, menyetir 3 jam lebih ke Vancouver, kemudian menyetir pulang. Bhiksu Guoxian adalah murid saya, Beliau bersarana pada saya, Beliau berkata pada saya, "Tanggal 10 bulan 2 (penanggalan lunar) adalah hari terbaik." Mengapa tanggal 10 bulan 2 adalah hari terbaik? "Karena Padmasambhava juga menjadi bhiksu pada hari itu." Saat itu, begitu Y.A. Ananda mengupasampada Padmasambhava yang merupakan inkarnasi dari Buddha Sakyamuni, Padmasambhava memancarkan cahaya yang sangat terang. Saya juga diupasampada menjadi bhiksu oleh Mahabhiksu Guoxian dari Wai Chuen Monastery, Sha Tin, Hong Kong pada tanggal 10 bulan 2. (Hadirin tepuk tangan) Fo-ching berdiri di loteng Miyuan, berkata, "Ayah, jangan menjadi bhiksu!" Ia terus memanggil, "Ayah, jangan menjadi bhiksu!" Namun, sudah menjadi bhiksu, apa boleh buat. Lagipula, jika tidak diupasampada, rambut juga akan rontok semua, sekalian menjadi bhiksu. Guoxian bawa banyak kasaya dan jubah, Beliau memakaikan saya kasaya dan jubah Mahayana. Begitu saya bercermin, tidak begitu bagus, bukan tidak bagus juga. Guoxian di belakang berkata, "Anda terlihat agung begitu menjadi bhiksu!" Saya berpikir, "Walaupun menjadi bhiksu! Tunggu Anda pulang, saya kembali ke keduniawian." Saya bertanya padanya, "Setelah Anda kembali ke Hong Kong, apakah Anda akan datang lagi?" Ia menjawab, "Ya." Datang lagi, habislah saya, jika saya kembali ke keduniawian, habislah. Benar tidak? Sekalian dipertahankan. Belakangan, Beliau datang beberapa kali, Ia menyumbang paling banyak untuk Ling Shen Ching Tze Temple. Saat itu, ada 8 keluarga besar, satu keluarga menyumbang 20 ribu USD, namun, Mahabhiksu Guoxian sendiri menyumbang 100 ribu USD. Sungguh! Donatur utama pembangunan vihara yang sebenarnya adalah Beliau, semua orang bergabung membeli tanah membangun vihara, demikianlah Ling Shen Ching Tze Temple berdiri. Saya sangat merindukannya, saya pergi ke Hong Kong, Beliau datang dan bertanya pada saya, "Mahaguru, Anda memahami hati dan menyaksikan Buddhata, sebenarnya apakah itu?" Saya melihat akar kebijaksanaannya sangat kental, ia memiliki akar kebijaksanaan yang sangat kuat, saya pun membisikkan satu kalimat padanya. Ia berkata, "Kalau begitu, saya sudah tahu." Bhiksu Guoxian juga Mahabhiksu yang telah mencapai pencerahan. (Hadirin tepuk tangan)

Setelah Y.A. Ananda mengupasampada Padmasambhava, Beliau berguru pada banyak guru. Banyak orang berkata, buku Mahaguru kebanyakan dijiplak dari kitab Sutra. Buku Mahaguru kebanyakan dijiplak dari Tripitaka. Pada dasarnya, Buddhadharma itu setelah membaca Sutra, mengira sepatah Buddhadharma ini sangat bagus, tentu saja digunakan di buku saya. Apakah tidak boleh menjiplak Tripitaka? Tripitaka tidak ada hak cipta, karena Tripitaka tidak ada pengarang! Hanya penerjemah, sehingga tidak ada hak cipta, siapapun boleh menjiplak. Apakah kalian menjiplak Sutra Amitabha? Menjiplak Saddharma Pundarika Sutra? Menjiplak Sutra Raja Agung Avalokitesvara? Semua orang menjiplak! Malah mengatakan buku Mahaguru hasil jiplakan. Guru mengajarkan kamus Bahasa Mandarin, mana yang bukan menjiplak, saya Sheng-yen Lu juga menjiplak, ayah saya mengajari saya, "Anda tulis, "Sheng-yen Lu", ini namamu." Saya pun menulis "Lu", saya menjiplak dari ayah dan ibu saya, "Sheng-yen Lu" juga jiplakan. Mana yang bukan jiplakan? Tidak ada satu benda pun bukan jiplakan.

Apakah Anda lahir sudah mengerti Buddhadharma? Saya beritahu Anda, Anda lahir hanya bisa makan! Hanya bisa minum susu, apapun tidak bisa. Kita sendiri menjiplak segala sesuatu di masyarakat, yang namanya artikel, yaitu semua sayur, buah, daging, dimasukkan ke dalam sup dan dimasak, dan rasakan, seperti bahan shabu-shabu! Begitulah artikel, banyak bahan dihidangkan, tumis sepiring sayur, ditumis dengan baik, itulah artikel yang baik; yang ditumis dengan tidak baik, itulah artikel buruk, hanya begitu saja! Anda kira artikel itu benda di dalam perut Anda? Jika Anda ditumpahkan, setetes air pun tidak mampu dimuntahkan! Apa yang dimaksud menjiplak? Saya beritahu Anda, taruh di dalam pikiran, tulis di buku, sabda yang diucapkan Buddha Sakyamuni, kita pindahkan ke dalam buku. Semua pengarang mahasiddha, kita anggap ada hubungan dengan artikel ini, kita pun pindahkan ke dalam buku. Kemudian, ditambah dikurang dikali dibagi, seperti menjahit, menggunting bagian yang harus digunting, menambah bagian harus ditambah, disesuaikan dengan tubuh pemakai, ini adalah pakaian yang sangat bagus. Kain yang sama, bahan yang sama, artikel adalah bahan yang sama, bahan sudah diberikan pada Anda, Anda ambil bahan tersebut, kemudian dikombinasi, ditambah-dikurang-dikali-dibagi, inilah artikel yang baik. Ini baru disebut kreasi sendiri. Namun, Anda sendiri harus kreatif, harus menciptakan hal baru. Saya beritahu Anda, dalam Buddhadharma, asalkan menciptakan hal baru, orang lain akan mengatai Anda "sesat" "itu bukan sabda Buddha" "itu kreasi Anda sendiri". Kreasi tidak boleh, kreasi akan dimaki "sesat". Oleh karena itu, Buddhadharma tidak boleh diciptakan sendiri, harus sepenuhnya menuruti "pravacana" Buddha Sakyamuni.

Jadi, apa yang dimaksud menjiplak? Bukankah Anda menjiplak gen ayah dan ibu Anda sehingga lahirlah Anda; bahasa yang Anda ucapkan sejak kecil, bukankah meniru ayah dan ibu Anda; di sekolah meniru guru, menjiplak dari guru, di rumah menjiplak orang tua, di masyarakat menjiplak masyarakat, ke mana pun Anda pergi, di sanalah Anda menjiplak. Masyarakat adalah sebuah tempayan kimci berukuran besar, semua kebiasaan dijiplak dari tempayan besar. Siapa yang tidak menjiplak? Termasuk Anda makan, minum, buang air besar, buang air kecil, semua menjiplak. Mari kita pikirkan, ketika Anda baru lahir, apa yang Anda bisa? Apapun tidak ada, semua hasil jiplakan. Baiklah, penjelasan selesai. Saya kira tulisan yang saya cetak adalah hasil jiplakan? Tentu saja, itu tulisan di dalam kamus Bahasa Mandarin, semua hasil jiplakan dari sana, bagaimana kalau Anda tidak bisa? Dulu, guru mandarin berkata pada kami, "Kalian tidak bisa mengarang? Kalian tidak tahu, artikel di bawah langit ini adalah jiplakan besar!" Artikel di bawah langit ini adalah jiplakan, bukan saya menjiplak Anda, Anda menjiplak saya. Sekarang juga ada orang menjiplak artikel saya. Menjiplak artikel saya tidak apa-apa, ambil artikel berharga saya dan disusun menjadi sebuah buku, tidak apa-apa. Karena semua artikel, semua pengetahuan, semua Buddhadharma, semua hasil jiplakan. Saya menjiplak dari guru saya, bagaimana guru mengajari saya, begitulah yang saya tulis. Oleh karena itu, Padmasambhava begitu lahir tidak sepenuhnya mengerti Buddhadharma, Ia berguru pada banyak guru, pertama adalah Manjushrimitra kedua, bukan Manjushrimitra pertama; Bodhisattva Nagarjuna juga guru-Nya; Vimalamitra, yang paling mulia Vima Nyingthig, juga merupakan guru Padmasambhava; Shri Simha, adalah guru yang paling lama Ia ikuti, juga 25 tahun. Kebetulan sekali, Shri Simha juga ikut Manjushrimitra selama 25 tahun; Padmasambhava ikut Shri Simha belajar Sadhana 9 Tingkat Dzogchen juga 25 tahun. Namun, Padmasambhava menggabungkannya dan melatih diri di Sitavana.

Padmasambhava adalah pertapa keras, Buddha Sakyamuni juga pernah bertapa keras di Gunung Salju selama 9 tahun, Padmasambhava juga bertapa keras di Sitavana. Bagaimana pertapaan keras itu? Dharmasana-Nya adalah mayat, Ia menumpuk mayat menjadi Dharmasana. Ia menjadikan kain kafan, yaitu kain putih yang digunakan untuk membungkus orang India saat meninggal, Ia mengambil kain tersebut untuk dijadikan pakaian-Nya, disandangkan di badan-Nya, itulah yang dikenakan di badan-Nya. Peralatan Dharma yang dibawa-Nya adalah peralatan Dharma tulang manusia, seperti tulang sendi (lengan), atau tulang iga, di atasnya ditancap 3 tengkorak kepala, Ia jadikan peralatan Dharma, disebut Khatvanga. Apa yang Ia makan? Orang lain mengusung jenasah, setelah dibuang, ditabur sedikit bahan persembahan, seperti tabur bunga di atas bahan persembahan, kemudian tebar sedikit mantao, atau kari yang dimakan orang India, atau biskuit India, semua ini dilempar ke kuburan untuk kebutuhan sembahyang. Padmasambhava menyantap makanan tersebut. Yang Ia kenakan adalah kain kafan, peralatan Dharma yang dipegang adalah tulang manusia, menjadikan tulang manusia sebagai peralatan Dharma. Selanjutnya, Dharmasana-Nya, tempat meditasi-Nya adalah duduk di atas mayat. Yogi India zaman sekarang mengusapkan abu tulang hasil kremasi ke tubuh dan wajahnya sendiri.

Padmasambhava melatih diri di sana, mendapatkan perlindungan dan dukungan dari Vajrakilaya. Vajrakilaya dewa pelindung Sitavana, saat itu, Vajrakilaya melihat Padmasambhava seperti itu, Ia bertarung ilmu dengan Padmasambhava, alhasil ditaklukkan oleh Padmasambhava, berubah menjadi kerabat Padmasambhava. Oleh karena itu, tubuh angkara murka Padmasambhava adalah Tubuh Angkara Murka Vajrakilaya dan Padmasambhava, Padmasambhava memasuki hati Vajrakilaya, berubah menjadi wujud Vajrakilaya Guru Rinpoche. Selain itu, Hayagriva Vidyaraja saat itu juga melindungi Padmasambhava. Oleh karena itu, Khandro Nyingthig dari Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, di dalam kunci Khandro, ada dua orang pasangan Yab-Yum di sisi Padmasambhava. Terakhir, di dalam Sitavana, Ia mendapatkan kesaktian agung yang sangat sempurna, yang paling dahsyat.

Kemudian, Raja Trison Detsen tahu kesaktian Padmasambhava sangat luar biasa, lalu mengundang-Nya masuk ke Tibet. Saat itu, di Tibet banyak Mara, siluman, yang diyakini banyak orang adalah Aliran Bon atau aliran hitam. Seluruh Tibet kacau balau, semua menyakini batu! Pohon! Matahari! Bulan, gunung, danau...semua menyakini benda alam, bahkan rubah juga diyakini. Rubah semacam ini disebut rubah liar, di Tibet ada semacam rubah yang keluar berkelompok. Selain itu, mereka juga meyakini macan tutul, dewa rubah, dewa macan tutul, dewa ular, dewa sapi, dewa apapun ada, begitulah aliran hitam. Itu sebabnya, Raja Trison Detsen mengundang Padmasambhava pergi ke Tibet untuk menyebarluaskan Buddhadharma sejati, Raja Trison Detsen adalah titisan dari Bodhisattva Manjushri, sedangkan Padmasambhava adalah kombinasi dari "tubuh" Buddha Sakyamuni, "ucapan" Buddha Amitabha, "hati" Avalokitesvara. Keduanya bertemu, satu adalah Manjushri, satu lagi Buddha Sakyamuni; satu raja kerajaan, satu lagi lagi Dharma, tadinya, raja merasa dirinya sangat agung, "Seluruh Tibet adalah milik saya, walaupun Anda adalah Mahabhiksu, Anda masuk ke tempat saya, justru Anda yang harus bernamaskara pada saya." Mereka berdiri di tepi Sungai Brahmaputra (Yarlung Zangbo), siapa bernamaskara pada siapa? Satu adalah Raja Trison Detsen titisan dari Manjushri; satu adalah gabungan dari Buddha Sakyamuni, Buddha Amitabha, Bodhisattva Avalokitesvara. Raja Trison Detsen tidak ingin tunduk, "Saya juga raja!" "Saya adalah raja kerajaan, saya mana mungkin tunduk pada Anda?" Raja Dharma yang satu lagi mengira "Saya adalah Sakyamuni! Saya adalah Amitabha, saya adalah Avalokitesvara, saya mana mungkin tunduk pada Anda?" Keduanya saling bersitegang di sana. Alhasil, Padmasambhava berpikir, "Orang lain mengundang saya, saya tamu, ia tuan rumah, saya lebih baik tunduk saja." Sehingga, Padmasambhava lebih dulu memberikan penghormatan padanya, beranjali dan menundukkan kepala memberikan penghormatan. Namun, begitu memberikan penghormatan! Jubah kebesaran raja kerajaan terbakar, hangus separuh. Saat itu, ia pun tahu siapa yang lebih agung.

Padmasambhava memasuki Tibet total 55 tahun lamanya, di sana Ia mencapai 4 keberhasilan agung. Keberhasilan pertama, Ia menaklukkan semua Mara, siluman, Mara sesat di seluruh Tibet, semua berlindung pada Buddhadharma, semua menjadi Dharmapala Buddhadharma. Tadi malam dikatakan, untuk menjadi Vajra Dharmapala, yaitu membantu True Buddha School, Zhenfo Zong, membantu pembabaran aliran, kita menjadi Vajra Dharmapala, keluar dana maupun tenaga, ini sangat penting. Oleh karena itu, Padmasambhava sendiri memasuki Tibet sangat penting, Ia menaklukkan semua mara sesat dan siluman, kesaktian-Nya sangat hebat. Hari ini kita demi menundukkan siluman ini, baru menyumbang dana maupun tenaga, menjadi Vajra Dharmapala. Ini adalah kontribusi pertama yang paling mulia-Nya terhadap Tibet, menyebarkan Buddhadharma ke Tibet, menaklukkan semua mara sesat dan siluman di Tibet, kemudian menjadikan Tibet sebuah kerajaan Buddha Tantra Tibet. Kedua, Ia mentransmisikan Buddhadharma kepada beberapa orang utama, orang yang pertama ditransmisikan adalah Yeshe Tsogyal, yakni istri-Nya atau Bhagawati-Nya. Kedua, ditransmisikan kepada Raja Trison Detsen. Transmisi sadhana yang terutama diwariskan kepada Raja Trison Detsen dan Yeshe Tsogyal. Keberhasilan ketiga, sangat mulia, Ia membangun Samye Gompa, disebut juga vihara bebas leluasa. Ia membangun Samye Gompa dengan wujud seluruh alam semesta, di tengah ada Gunung Semeru, di pinggir ada 4 benua besar, 8 benua kecil, 7 laut emas (laut parfum), berdasarkan bentuk inilah, Samye Gompa dibangun. Yang terbaik dari Samye Gompa adalah Padmasambhava merekrut Vairocana, Vairocana adalah seorang lotsawa (guru penerjemah), ia mengerti Bahasa Sansekerta, juga mengerti Bahasa Tibet, Ia menerjemahkan Bahasa Sansekerta ke Bahasa Tibet, di Samye Gompa Ia menerjemahkan banyak Sutra Buddhis. Sutra Buddhis berbahasa Tibet dihasilkan di sana. Kontribusi ketiga Padmasambhava, yaitu membangun Samye Gompa. Kontribusi keempat, Padmasambhava meminta Yeshe Tsogyal menimbun kunci penting Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, Khandro Nyingthig ke angkasa Nepal, Tibet, dan Bhutan, di dasar danau, di dalam gua, semua terpendam kitab Sutra ini, karena Padmasambhava tahu, kelak Raja Lang Darma akan membinasakan Buddha, ada beberapa ratus tahun tidak ada Buddhadharma. Sehingga, Buddhadharma ini mesti disimpan, disimpan di dalam gua, disimpan di dasar danau, disimpan di tengah angkasa, disimpan di dalam hutan, disimpan di tempat mana pun. Kelak ada Rinpoche yang terlahir kembali, lewat petunjuk langit, petunjuk dakini, dicari lagi terma-terma tersebut, Buddhadharma dikeluarkan lagi. Inilah 4 kemuliaan utama Padmasambhava.

Padmasambhava boleh dikatakan adalah guru sesepuh pertama dalam ajaran Tantra Tibet. Ia total memiliki 5 pasangan Yab-Yum utama, 10 pasangan Yab-Yum sedang, 50 pasangan Yab-Yum kecil, masa hidup-Nya sangat panjang, umur-Nya sangat panjang. Terakhir, Ia menunggang kuda langit, 4 raja langit menopang kuda langit untuk-Nya, Ia menunggang kuda langit, saat naik ke langit, mengucapkan satu kalimat, "Keserakahan duniawi, diputuskan." Semua keserakahan duniawi, diputuskan. "Lima racun berubah menjadi lima manfaat." Lima racun dari keserakahan, kemarahan, kebodohan, keraguan, dan kesombongan bisa digunakan dengan fleksibel. "Kita bisa bebas leluasa." Di dalam Buddhadharma, kita bisa bebas leluasa. Saat itu, ketika kita mendapatkan Buddhadharma, mengerti menghormati Guru, menghargai Dharma, dan melatih diri sungguh-sungguh pasti akan memahami hati dan menyaksikan Buddhata, mencapai pencerahan, mencapai keberhasilan. (Hadirin tepuk tangan) Inilah Padmasambhava yang saya ceritakan pada kalian.

Saya ceritakan lagi sebuah lelucon. Ada seorang anak mengeluh pada ibunya, "Mengapa ibu melahirkan saya begitu gemuk?" Ibu menjawab, "Saat saya melahirkan kamu baru 3,5 kilogram, apa hubungan dengan saya?" Benar! Bukan ibu yang melahirkan kamu begitu gemuk, kamu sendiri yang membuat dirimu menjadi segemuk ini. Mengapa manusia bisa gemuk? Mulutmu yang gemuk, mulutmu terlalu besar, semua dimakan barulah bisa gemuk, hubungan sebab akibat! Hari ini kita belajar Buddhadharma juga sama, kita akan menjadi seperti apa yang kita makan, Buddhadharma juga sebab akibat! Ini tidak boleh menyalahkan guru, siapa suruh Anda makan sembarangan. Benar tidak? Buddhadharma juga demikian, hubungan sebab akibat, kita menjadi apa yang kita makan. Saya ingat Acarya Lianzhi pernah mengatakan, dulu ketika ia menjadi perawat, di pintu rumah sakit ada sebuah tulisan, "Anda menjadi apa yang Anda makan." (You are what you eat) Jadi, Acarya Huijun begitu gemuk, tidak ada hubungan dengan True Buddha School kita, melainkan mulutnya. Ada sebuah rumah sakit, pasien berbaris melakukan pemeriksaan daya pendengaran. Ada seorang menghampiri mencari perawat, "Saya nomor 33." Perawat berkata, "Nomor 33 sudah lewat, tadi saat Anda dipanggil, apakah Anda tidak dengar?" Orang itu sangat marah, "Jika saya bisa dengar, saya tidak perlu lagi diperiksa." Sebenarnya, manusia itu sangat kontradiksi, jelas-jelas tidak boleh makan, Anda masih makan. Jelas-jelas tahu makan bisa gemuk, Anda masih makan, inilah kontradiksi. Manusia harus lebih dulu menaklukkan diri sendiri, jangan selalu ingin menaklukkan orang lain, lebih dulu menaklukkan diri sendiri. Ada seorang istri menangis di depan cermin, "Saya makin lama makin gemuk, makin lama makin tua, makin lama makin jelek." Istri bermanja dengan suaminya, "Sayang! Hiburlah saya. Bujuklah saya." Suami berpikir sejenak dan berkata, "Sayang, daya penglihatanmu masih bagus."

Kita belajar Buddha tidak bisa dibujuk. Bagaimanapun tingkatan alam belajar Buddha, kita harus tekun melatih diri, jika kita tekun melatih diri, Dharmabala baru akan meningkat, ini pasti. Tadi kita mempersembahkan makanan, ada facai. Apa maksud dari mempersembahkan facai? Yaitu supaya Dharmabala kita meningkat, semua yang datang ke sini menerima abhiseka, Dharmabala meningkat. (Hadirin tepuk tangan) Bagaimana supaya Dharmabala meningkat? Kita harus tekun melatih diri, Dharmabala baru akan meningkat. Oleh karena itu, Padmasambhava mengatakan: menghormati Guru, harus menghargai Dharma, baru bisa tekun melatih diri, ini saling berhubungan, hubungan sebab akibat. Anda menghormati Guru, dengan sendirinya menghargai Dharma Sang Guru; Anda menekuni sadhana dari Sang Guru, Dharmabala baru akan meningkat, sampai akhirnya, Anda pun akan mencapai pencerahan. (Hadirin tepuk tangan) Menghormati Guru, menghargai Dharma, benar-benar melatih diri, Anda akan mencapai pencerahan. Ini adalah hubungan sebab akibat! Anda tidak menghormati Guru, Anda tidak akan menghargai Dharma, maka Anda pun tidak akan tekun melatih diri, Anda pun tidak akan mencapai keberhasilan, hubungan sebab akibat.

Ada seorang pria, IQ nya sangat tinggi, ia menyatakan perasaannya pada wanita, di atas memo ditulis, "5201314", artinya "saya mencintaimu seumur hidup", ia menulis angka ini dan diperlihatkan pada sang wanita, IQ wanita itu juga sangat tinggi, ia menulis kembali selembar memo, "520+1314x10" wah! Pria ini kegirangan, "Saya mencintaimu seumur hidup 10 kali lipat", pria ini sangat senang. Kalian hitung sebentar dengan kalkulator, jawabannya adalah "18340", "satu tamparan sebagai hukuman untuk Anda". Baiklah! Om Mani Padme Hum.